Kamis.
Aku tidak suka olahraga.
Dan hari kamis ada olahraga.
Jadi aku juga tidak suka kamis.
Hari ini Kamis menyebalkan. Dengan malas aku mengikuti siswa-siswi kelasku menuju lapangan.
Pelajaran pertama adalah olahraga, yang artinya aku akan berganti baju setelah ini. Siap-siap bau keringat.
Aku melihat Geana yang dengan semangat melakukan pemanasan, di sampingnya ada Nata yang terlihat sedang menatap Geana dengan malas.
Aku berjalan menuju tempat mereka berada.
"Arin!" sapa Nata ceria.
Aku tersenyum membalas Nata.
Aku duduk di sebelah Nata yang lesehan, "semangat benget sih, Na." Aku terkekeh pelan melihat Geana yang menggoyangkan pinggulnya.
"Lama gak olahraga sih Rin, lemak gue jadi kangen." Geana nyengir dan memperlihatkan behelnya.
Aku dan Nata terbahak, lalu berdiri saat guru olahraga menyuruh kami semua berkumpul.
Olahraga kali ini diawali sedikit pemanasan lalu berlari mengelilingi lapangan Sekolah sebanyak tiga kali.
Hanya tiga kali, tapi lapangannya luas, mantab jiwa!
.
"Yaampun! Gue berasa kurus banget!" Geana berputar sambil menyentuh perut bagian samping dengan dua tangannya.
Aku terkekeh dan Nata mendengus.
"Sekilo aja kayanya belum turun deh, Na!" Ucap Nata setelah berdecak.
"Sirik aja lo!" Ketus Geana menatap Nata dengan mata menyipit.
"Udah deh, ke kantin aja yuk! Haus gue nih!" sahutku menengahi sambil menggandeng Nata dan Geana.
"Hayuk deh! Gue udah laper," keluh Geana mengelus perutnya.
Aku terbahak lalu disambut ucapan ketus Nata, "percuma njirr!"
***
"Na, lo kok gendutan ya?"Kalimat pertama itu yang keluar dari mulut manis Radit saat aku, Nata dan Geana baru saja sampai di kantin. Bahkan kami belum sempat duduk.
Geana melotot, "serius Dit?!" seru Geana keras.
Radit menepuk pelan bibir spontannya itu, "sedikit doang, Na," ucap Radit sambil mendekatkan jari telunjuk dengan jari jempolnya.
Aku dan Nata terbahak, aku juga sempat mendengar Nata berkata mampus! dengan pelan.
Kami bertiga duduk manis di kursi yang ada, makanan dan minuman juga sudah Radit pesankan, karena Nata sempat menyuruh Radit memesankan makanan kita lewat chat tadi.
Secepat kilat Aku dan Nata menyantap makanan pesanan kami, sedangkan Geana masih sibuk mencoba menahan nafas agar perutnya mengempis.
"Makan aja deh Na, itu perut gak bakal langsung kecil cuma gegara lo nahan nafas," ucap Radit pelan, mulai jengah dengan sikap Geana yang berlebihan.
Geana mendengus keras, lalu mulai menyantap makanan pesanannya.
.
"Eh, kalian sibuk gak, nanti pulang Sekolah?"
Aku yang sedang menyeruput es jeruk mendongak menatap Geana, lalu menoleh ke arah Nata yang menjawab pertanyaan Geana.
"Gue sibuk! Mama minta gue ikut ke rumah Tante Indah,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Okarin
Teen FictionIni tentang Arin dan pembuat gugupnya, Oka. Ini tentang Arin dan pembasmi gugupnya, permen karet. Ini tentang Arin dan para sahabatnya. Ini juga tentang bagaimana Arin menyikapi masalahnya. Intinya ini cerita masa putih abu-abu Arinda Mentari. Ps: s...