(14).........New Zealand part.2

30 5 0
                                    

"I promise anytime you call me
It don't matter where I am
I'll always care for you, go anywhere for you
If you need me closer, I'll be right over
I swear,
, ooh Having someone to go to
Having someone to love
Having both is a blessing
That was sent from above
Oh I know that wherever I'll goOh"

Kicauan manja dilontarkan Chaira seakan memberikan kesan tersendiri pada saat dirinya berada pada kota Auckland, nyanyian yang merdu bak putri solo yang sedang bernyanyi tampak di atas kursi mobil uang sedang berjalan. Kelima mahasiswa tersebut menaiki mobil yang sedang disetir oleh Fargh Bragmajrad, penampilan kemeja casual dan kaca mata hitam sangatlah keren bagi seorang Fargh yang seperti aktor dikalangan kelas atas namun tak sedikitnya kelihaian Fargh sangatlah tidak diragukan lagi apa saat menyetir. Pria bertinggi badan 179 cm itu menghentikan mobilnya kala mendengar nyanyian yang diucapkan Chaira.

"Chaiy, Loe bisa diem apa nggak," sentak Fargh kepadanya saat mendengar lagu yang dinyanyikan terlalu mengganggu kosentrasinya saat menyetir.

"Biarin Chaira nerusin lagunya Fargh, lagian suaranya juga perfect dan tak menggangguku saat Gue melamun," bantah Erdhana, seorang yang berambut panjang dan berhidung mancung itu.

"Sudahlah! Yaps Fargh kita jalan lagi ke University of Auckland," sahut Jordan yang duduk disamping Fargh, namun disebelah kiri Clienzydsun terlihat Chaira yang belaga tidak tahu kalau dirinya sedang dinasihati padahal pandangannya menghadap kearah Jordan.

Setelah perjalanan telah dilalui, Fargh memarkirkan mobilnya di depan University of Auckland kemudian mereka turun dari mobil dan bergegas untuk masuk kedalam University of Auckland. Disana mereka memiliki jurusan yang ada di University of Auckland, setelah seleksi dilakukan akhirnya mereka mendapatkan jurusan Faculty of Arts yaitu jurusan tentang seni maupun yang berhubungan dengan otak santai.

"Alhamdulillah kita masuk ke jurusan Faculty of Arts semoga kita dapat mengemban amanah ini," ungkap Clienzydsun dengan dilanjutkan untuk masuk ke dalam ruangan Faculty of Arts untuk memulai pelajar kuliahnya, kegiatan belajar pun dilalui dengan senang hati tanpa ada beban.

*****
Waktu telah bergulir dengan cepat hingga akhirnya saatnya pulang tekah tiba, ditengah perjalanan berjalan kaki tiba-tiba kaki Chaira keseleo padahal tak ada apapun gerangan yang dialaminya. Tak lama kemudian Jordan mengantarkannya untuk berobat ke rumah sakit sedangkan sebelum ke rumah sakit Erdhana,Clienzydsun, dan Fargh diantar duluan untuk sampai ke hotel yang ditempatinya.

"Gimana keadaanmu, apakah masih sakit kakimu," tanya Jordan yang sedang mengendarai mobilnya.

"Kakiku nggak apa-apa kok, mohon berhenti dulu," jawabnya, lalu mobil pun berhenti di pinggir jalan.

"Ada apa kamu menghentikan, apakah kamu nggak merasakan rasa sakit pada kakimu," prihatin Jordan keluar dari lubuk hatinya kemudian Chaira turun dari mobil dan berjalan lima langkah ke depan.

"Ada apa sih Chaiy? Kamu mau ngapain. Nggak usah berperilaku semacam itu," tanyanya yang diselingi dengan mendekati Chaira.

"Mau kamu apa sih? Gue udah bilang kalo...... Gue? Cinta kamu," wajah yang tadi ceria berubah menjadi cemberut, Chaira malu untuk menanyakan apakah hatinya Jordan mencintai dirinya atau tidak.

"Oh gitu ceritanya, berarti ini semua skenario yang kamu buat? Kok kamu bisa seperti itu," Jordan menyindir seberapa buruknya skenario yang dibuat Chaira.

"Ma'af Jorend, ini semua Aku lakukan untuk cinta, mana mungkin Aku berani mengutarakan rasa isi hatiku tanpa adanya cinta. Aku normal kok," air mata Chaira menetes dua tetes.

Senja Menampar ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang