Chapter 1

2.2K 135 16
                                    

"Namaku Jung Eun Ha. Umurku 19 tahun. Aku sekarang kelas 3 di SMA Seungri, SMA elit dan memiliki siswa-siswi yang tajir dan rupawan. Tapi bisa dibilang aku aib sekolah mereka.

Bagaimana bisa gadis miskin dan jelek itu bersekolah di sekolah ini?

Yah itulah yang dikatakan orang-orang saat melihatku berbalut seragam SMA Seungri yang elegan tetapi mengenakan tas dan sepatu yang sederhana. Ya, aku tak mau berkata penampilanku kumuh atau apa karena eomma sudah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhanku jadi aku meminimalkan pengeluaranku sebisa mungkin agar tak membebani eomma. Karena bersekolah di sekolah inilah aku tak bisa kerja paruh waktu karena sibuk belajar di sekolah. Aku akan segera lulus dari sekolah ini dan membantu eomma. Nan kidaryeo, eomma!"

"Nulis diary lagi? Gak capek yah. Cerita apalagi kamu?" Tanya Sowon.

Memang aku suka sekali menulis di buku yang selalu kubawa kemana-mana karena memang aku suka menulis diary saat aku bosan. Aku suka curhat pada buku, kekanakan tapi aku suka melakukannya.

"Just... secret! Hehe"

"Mwoya? Aku juga tidak penasaran kok." Sowon kembali pada majalah fashionnya.

"Yak! Kalian tidak lapar? Aku lapar." Kata Dahyun.

"Justru aku pikir kau yang tidak lapar. Kau sudah bermain dengan alat make up mu selama 1 setengah jam!" Kata Sowon.

"Roti kesukaanku dikantin pasti sudah habis. Ah eotteokhae?!" Cengeng Dahyun.

"Ah aku juga lagi mau makan roti manis itu." Kata Sowon juga.

"Salahmu sendiri berdandan terus dari tadi. Tunggu aku akan mengeceknya ke kantin. Kalau masih ada akan kubeli." Kataku lalu pergi menuju ke kantin dari kelasku.

***

"Dasar anak-anak kaya yang menyusahkan. Untung aku masih mau bersahabat dengan kalian!" Kataku saat tiba di kantin yang masih ramai.

Aku langsung menuju ketempat menjual roti manis kesukaan Dahyun. Meski waktu istirahat sudah dari tadi tapi tetap saja masih banyak antrian di depan tempat roti manis ini.

"Yah sisa 2. Ahjumma, apa rotinya benar sudah habis? Lalu aku makan apa?"

"Mianhaeyo, ahgassi. Tadi banyak sekali yang membeli roti disini jadi sudah habis."

"Eunha-ya, kau mau roti ini?" Aku menoleh ke samping kearah orang yang berbicara tadi.

"Yu.. Yugyeom-ah. Ah benar tak apa-apa jika kuambil? Gomawo." Aku sedikit kaget melihat Yugyeom disini. Aku mengambil roti dari tangannya dengan senyum yang mungkin akan membuat Dahyun dan Sowon muntah jika melihatnya.

"Tadi aku membeli 2 untukku dan Tzuyu tapi sepertinya dia tak akan memakannya. Katanya dia sedang diet." Kata Yugyeom penuh senyum.

Meski aku merasa senang tadi saat melihat Yugyeom tapi sekarang aku jadi kecewa saat mendengar dia membelikan roti itu untuk Tzuyu sebelum memberikannya padaku.

***

"TZUYU?!" Teriak Sowon dan Dahyun saat aku tiba kembali di kelas dan menceritakan apa yang terjadi. Untung suasana kelas sedang sepi.

"Kalian makan saja semuanya. Mengingat roti itu awalnya untuk Tzuyu aku jadi kehilangan selera makanku." Kataku malas dan mulai membuka buku pelajaran selanjutnya.

"Aku juga tak mau makan roti ini!" Kata Sowon lalu membuang roti dari Yugyeom keatas meja.

"Ya sudah kalau begitu. Aku yang akan memakan keduanya. Gomawo." Kata Dahyun lalu mengambil roti tadi.

Let Me [Yugyeom-Eunha]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang