Chapter 3

808 97 3
                                    

Aku berjalan di kompleks perumahanku. Aku masih tinggal di perumahan yang sama. Masih tetangga Yugyeom, tapi bukan dirumah besar di samping kanan rumah Yugyeom yang besar juga. Tapi di rumah sewa kecil disamping kiri rumah Yugyeom. Entah aku beruntung atau tidak tetap menjadi tetangga Yugyeom, karena sepertinya sama saja dia seperti appa yang juga meninggalkanku.

Aku sampai di depan pagar rumahku. Aku melirik ke jendela kamar Yugyeom yang tetap mati meski sudah beranjak malam, sepertinya dia belum pulang.

Jendela kamar Yugyeom yang awalnya tak bisa kupandang dari rumah lamaku karena kamarnya yang terletak dibagian sebelah kiri. Sekarang aku bisa memandang jendela kamarnya meski dari lantai satu karena rumahku yang hanya memiliki satu lantai. Akhirnya aku berjalan masuk ke dalam rumah.

"Aku pulang!"

"Putri eomma sudah pulang? Ayo mandi dan makan malam!" Kata eomma dari dapur.

"Nee" aku segera mandi dan menuju ruang makan kecil dan sederhana yang menyatu dengan dapur rumahku.

"Eunha-ya, besok ulang tahun Yugyeom, kan?"

"Eung!" Kataku sambil mengunyah makanan.

"Eomma akan membuatkan tteok (kue beras) kesukaannya. Kau bawakan yah besok"

"Baiklah. Apa besok eomma tidak ke sebelah?"

"Eomma akan ke Gwangju untuk melihat kondisi halmeonimu. Eomma akan berangkat bersama samchunmu malam ini, eomma sepertinya tidak akan pulang sampai keadaan halmeoni pulih kembali karena tidak ada anak perempuan disana. Eomma meletakkan uang jajanmu di dalam laci mejamu. Jangan bolos sekolah ya! Jaga rumah baik-baik! Dan jangan menghamburkan seragam kotormu di dalam kamar begitu saja! Taruh di dalam keranjang pakaian kotor biar eomma cuci saat pulang nanti. Jangan makan ramyeon malam-malam! Masaklah sesuatu! Perempuan harus tau masak!" Kata eomma panjang lebar.

Yoksi, bukan eommaku jika tidak ngomel panjang lebar.

"Nee eommoni, Kkokcheongmaseyo!" kata ku sambil memakan sup tauge eomma yang paling jjang meski aku lebih menyukai sup daging eommanya Yugyeom. Hehe Mian, eomma.

"Baiklah. Besok jangan lupa yah bawakan tteoknya! Apa Yugyeom tidak membuat pesta? Karena tahun lalu ia tidak mengadakan pesta karena mereka mengunjungi harabeojinya" tanya eomma lagi.

"Dia mengadakan pesta. Tapi sepertinya aku takkan datang. Aku akan mengantar tteok buatan eomma ke ahjumma, ucapkan selamat ulang tahun pada Yugyeom lalu pulang lagi."

"Yak! Bagaimana bisa kau berlaku seperti itu? Ini kan ulang tahun Yugyeom! Apa kau tidak ingat apa saja yang sudah ia lakukan padamu? Dia bahkan pernah bolos sekolah dan menemanimu seminggu penuh karena kau sakit dan tak ingin ke sekolah dan juga ia digigit anjing karena menggendongmu untuk mengambil layangan diatas pohon yang ada di halaman rumah beranjing galak!"

"Itu kan sudah lama sekali! Dia mungkin sudah lupa! Lagipula ia tidak ada saat ulang tahunku 2 tahun terakhir."

"Itu karena selama ulang tahunmu kita ke Gwangju!"

"Ah sudahlah! Toh aku akan memberikannya tteok kesukaannya, kan? Terima kasih atas makanannya." Kataku lalu berdiri karena sudah menghabiskan makananku.

"Eh siapa bilang? Itu hadiah dari eomma bukan dari kau!"

"Terserah! Aku mau tidur. Capek!" Kataku lalu berjalan menuju kamarku.

Let Me [Yugyeom-Eunha]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang