Chapter 5

787 81 13
                                    

Hari ini hari senin. Sudah seminggu berlalu sejak ultahnya Gyeom. Aku berjalan dari halte bus menuju kearah SMA Seungri. Baru 5 menit aku berjalan dalam tenang sudah ada saja anak lelaki yang menitipkan surat dan coklat padaku.

Yah memang aku sudah terbiasa menjadi kurir selama masa SMAku untuk mengantar surat dan hadiah-hadiah dari penggemar Dahyun dan Sowon bahkan untuk Yugyeom saat dia belum berpacaran dengan Tzuyu waktu kelas 10.

Tapi sekarang aku mulai muak. Pasalnya semenjak mereka berdua tampil wah di pesta ulang tahunnya Yugyeom, fans mereka semakin bertambah. Inginku buang semua hadiah ini ke tong sampah tapi aku masih memikirkan bagaimana tulusnya mereka memberikan ini. Eunha kau memang anak yang sangat baik.

"Nih surat untuk kalian. Sorry suratnya digabung, cari saja punya masing-masing." Kataku lalu menumpahkan semua hadiah dan surat dalam tasku keatas meja Sowon dan Eunha lalu aku menuju tempat dudukku sendirian di pojok kelas di belakang meja mereka berdua.

"Duh apalagi sih ini? Mengganggu sekali." Kata Sowon lalu menggeser semua benda itu ke meja Dahyun. Ia juga tak suka diberi begituan oleh orang tak dikenal. Dia bukan idol.

"Huh biasa yah. Resiko orang cantik. Eh yang ini cute coklatnya bentuk ikan cupang." Kata Dahyun lalu memilah benda-benda dari penggemarnya.

"Eh tau tidak?..."

"Tidak." aku dan Sowon langsung memotong perkataan Dahyun.

"Belum selesai ngomong juga. Hari ini katanya ada anak baru di kelas kita."

"Tau dari mana?" Tanya Sowon

"Dari Yein. Dia kan adiknya wali kelasnya kita. Katanya kakaknya curhat ke dia karena muridnya jadi bertambah banyak bikin pusing, ssaem malah berpikir sepertinya dia akan mati muda. Yein sempat tanya apa anak baru itu cewek atau cowok tapi kakaknya tak memberi tau. Duh aku harapnya sih cowok." Kata Dahyun sambil melamun sepertinya membayangkan cowok tampan yang akan jadi teman sekelas kita.

"Kenapa harus cowok?" Tanyaku.

"Yah biar bisa digebet lah Jung Eunha! Sampai kapan kau mau mengharapkan Kim Yugyeom itu? Dia saja sudah taken. Kau juga dong biar dia menyesal tak memilihmu dari awal!" Kata Dahyun.

"Iya Eunha. Benar juga kata Dahyun kau harus move on dari Yugyeom!" Timpal Sowon.

"Siapa bilang aku mengharapkan Yugyeom?"

"Sudahlah Eunha, kau tak harus berbohong di depan kami." Kata Sowon lalu ia dan Dahyun cekikikan seperti orang tak waras.

"Berbohong tentang apa? Aku tak pernah berbohong kok."

"Eoh. Terserah kau saja." Kata Dahyun lalu mereka kembali cekikikan. Dasar cantik-cantik stress.

"Pagi semua. Ayo duduk ditempatnya masing-masing. Lisa, chaeyong itu set medipedinya disimpan dulu, kalian mau sekolah apa buka salon? Johny itu celana seragam dipakai jangan cuma pake boxer, kau pikir ini rumahmu? Ten sama Mingyu juga stop megang-megang anu Johny kalian maho? Dahyun, Sowon berenti cekikikan begitu dengan muka bedak tebal kaya kuntilanak saja. Ketua kelas atur kelasnya!" Baru masuk sudah emosi begitulah keseharian wali kelas kami tercinta. Berdoa saja ia tidak mati muda karena terlalu stress akibat ulah kami.

"Ey ey sudah ayo duduk semua! Sudah ada guru dikelas juga!" Kata Im Jaebum selaku ketua kelas 12-4.

"Ah ssaem sok ngatur biasanya masuk langsung duduk mainin hape juga." Kata Ten, Mingyu dan Johny yang sedang memakai kembali celananya. Yah kita adalah kelas paling ajaib di sekolah ini.

"Eh anak-anak ini mau ssaem kurangi nilainya? Hari ini ada alien baru yang datang untuk menetap di planet kita."

"Jantan apa betina ssaem alien barunya?" Teriak Chaeyoung sudah semangat. Ternyata benar kata Dahyun ada anak baru.

Let Me [Yugyeom-Eunha]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang