Chapter 6

779 97 4
                                    

Aku berjalan menuju kantin saat jam istirahat. Entah kenapa si cerewet itu (baca: Jackson) ngomong terus dari tadi.

Tadi saat di kelas. Jam pelajaran biologi

Jackson: Eunha pinjem pena dong!

Eunha: Nih! (Menyodorkan salah satu pena dari 3 pena yang Eunha punya)

Jackson: Yang pink itu dong. Yang ini jelek

Eunha: (Menyodorkan pena pink)

Beberapa saat kemudian....

Jackson: Eunha pinjem penghapus dong!

Eunha: Kau pake pena kenapa pinjem penghapus?

Jackson: buat dipinjemin ke Johny, kasian dari tadi ngemis penghapus

Eunha: (masih menyodorkan penghapus dengan sabar)

Jackson: minjem tipex dong!

Eunha: buat siapa lagi?

Jackson: buat Mingyu mutihin badan! Ya buatku lah! Kan tadi pakai pena

Eunha: (lempar tipex)

Jackson: Eun...

Eunha: (lempar tempat pensil)

Jackson: aku bukan mau minjem alat tulis

Eunha: trus apaan??

Jackson: cuma mau bilang aja. Kasian yah lumba-lumba kalo mau lahiran sampe menderita gitu. Aku kadang-kadang kasian sama mamalia karena beranak.

Eunha: Yawdah jadi cewe aja biar bantu merasakan. Cowo enak cuma bikin, kita yang menderita

Jackson: Jackson gamau. Ga tega liat cewe menderita

Eunha: jadi maho aja kalo gituh

Jackson: -_-'

"Sowon dan Dahyun juga jadi tak konsen karena Jackson berisik dari tadi. Dahyun mah memang tak pernah konsen. Ku jadi kasian Sowon." Kataku lemah.

Aku berjalan sendirian ke kantin karena Dahyun dan Sowon sudah mendahuluiku ke kantin. Entah kenapa Sowon tak ingin dekat dengan ku saat Jackson ada disampingku.

Aku memilih makanan yang disediakan lalu menaruhnya kedalam nampan besi. Ada orang yang membenturkan nampannya dengan nampanku.

"Upss.. mian hehe"

Jackson -_-

Aku hanya diam lalu mengambil nampanku dan berjalan mencari tempat Dahyun dan Sowon duduk.

"Yak! Aku sudah bilang maaf." Manusia itu masih mengikutiku.

"...."

"Ya Eunha-ya, mianhae. Eoh? Mian. Pliss pliss pliss pliss pliss pliss." ((Yang pernah nonton I☆GOT7 pasti ngerti gimana gaya Jackson ngomong plissnya))

Entah kenapa anak ini merasa sangat bersalah hanya karena dia membenturkan nampannya ke nampanku. Dan aku kenapa malas dengan dia? Itu juga entahlah.

"Jung Eunha, annyeong!" Teriak Yugyeom dengan kebetulan paling indah, ia tidak sedang bersama dengan Tzuyu.

"Eoh annyeong, Yugyeom-ah!" Kataku lalu memamerkan senyum paling manisku di depannya.

"Aku ambil makananku dulu. Daah!"

"Eoh. Manhi mogo! Makan yang banyak yah!" Kataku lagi lalu Yugyeom pergi.

"Cih!" Terdengar suara disampingku.

Let Me [Yugyeom-Eunha]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang