Jackson menapakkan kakinya lagi dirumah ini untuk kedua kalinya setelah 4 tahun. Ia melihat kesekeliling rumahnya karena saat pertama ia kesini siang itu, ia penuh amarah dan langsung menuju ruang kerja appanya tanpa melihat keadaan rumah yang sudah ditinggalkannya selama 4 tahun itu. Tak banyak yang berubah dari rumah ini, semua masih sama seperti saat Jackson dan eommanya meninggalkan rumah ini.
"Jackson-ah ayo naik ke kamarmu. Kau pasti sangat lelah. Hyung akan memberitahukan pada abeoji kalau kau capek jadi kau tak perlu bertemu dengannya lagi."
"Eoh. Gomawo hyung."
Jackson menaiki tangga besar itu menuju kamarnya di lantai dua. Ia berjalan menuju kamarnya yang bersebelahan dengan kamar hyungnya lalu masuk kedalam.
Kamar bernuansa abu-abu putih itu sangat bersih dan rapih, sepertinya kamarnya selalu dibersihkan oleh pelayan saat ia tak ada. Sebenarnya tak banyak barang yang dibawa oleh Jackson selain seragam sekolahnya karena barang-barangnya hampir semua masih ada di kamar ini. Semua barang dan bajunya masih ada ditempat masing-masing seperti appanya sudah berencana untuk membawanya kembali kerumah ini.
Jackson tersenyum ketir karena menyadari jauh-jauh ia lari dari rumah ini tapi ternyata kembali lagi kesini.
Jackson akhirnya merebahkan tubuh lelahnya di tempat tidur kingsize berbalut bedsheet abu-abu itu. Ia memikirkan wajah eommanya sebelum ia jatuh tertidur. Ia harus istirahat sekarang karena hari esok akan lebih melelahkan lagi.
Jackson terbangun sangat pagi. Ia langsung mandi, berganti pakaian dengan sweater abu-abu dan celana selutut berwarna coklat bercorak.
Ia menuruni tangga dan wangi cookies yang selalu dipanggang tiap pagi menggodanya mengembalikan kenangannya dirumah ini 4 tahun lalu. Jackson berlari kearah dapur seperti yang selalu dilakukannya 4 tahun lalu.
"Ahjumma!!"
Jackson berlari dan memeluk wanita paruh baya yang sudah dianggapnya sebagai ibu keduanya.
"Jackson!" Wanita itu meninggalkan pekerjaan memanggangnya lalu balik memeluk Jackson yang juga sudah dianggapnya seperti anak sendiri.
"Kau sudah besar sekali dan sangat tampan."
"Tentu saja aku tampan." Kata Jackson tanpa ingin melepaskan pelukannya.
"Yasudah pergilah keruang makan! Sudah ada Wooyoung dan Tuan besar disana. Ahjumma akan membawa biskuit kesukaanmu kesana."
"Ne"
Jackson berjalan dengan ceria keluar dari dapur. Mata wanita itu berkaca-kaca. Ia harap setelah kejadian 4 tahun ini keluarga itu bisa kembali seperti dulu saat ia pertama kali bekerja di rumah ini.
Jackson berjalan kearah ruang makan. Disana ada hyung dan appanya yang sedang meminum teh pagi. Meskipun duduk di meja yang sama, semua melakukan aktivitas masing-masing. Wooyoung sedang asik dengan iPadnya mengerjakan urusan perusahaan dan appanya yang sedang membaca koran pagi.
Jackson berjalan ke meja itu tanpa disadari kedua orang itu. Ia lalu menarik kursi dan duduk, akhirnya kedua orang itu menyadari keberadaannya.
"Pagi Jackson-ah!" Sapa Wooyoung.
"Pagi hyung!"
Jackson langsung menyeruput teh yang diantarkan ahjumma bersama cookies kesukaannya.
"Bagaimana malammu? Nyenyak?" Tanya appanya Jackson.
"Ne" Jackson hanya menjawab sekilas lalu memakan cookies diatas piring.
![](https://img.wattpad.com/cover/99222626-288-k884054.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me [Yugyeom-Eunha]✔
Fiksi Penggemar*CHAPTER 16 PRIVATE* 'Kehilangan' Hal yang paling dibenci Jung Eunha sejak 2 pria yang dicintainya meninggalkannya. [COMPLETED✔] kanatamaurén Jayapura, 26 Mei 2017