"putri? apa kau di dalam?" tanya chanyeol saat ia memasuki kamar hotelnya, ia mendengar suara resleting koper dibuka
ia melihat baekhyun sedang mengemasi barang barangnya, untuk apa?"putri? kau sedang apa?" tanya chanyeol sekali lagi
"kau bisa melihatnya" logat bicara baekhyun berbeda, menandakan ada hal yang terjadi pada sahabatnya
"jangan bilang kau akan ke kembali ke korea" ujar chanyeol dengan mata terbelalak
"jangan bodoh, aku tahu jika korea jauh tuan, aku hanya akan pindah hotel" jawab baekhyun agak ketus
"bukankah kau yang ingin sekamar denganku? mengapa pindah putri?" ucap chanyeol memegang pundak baekhyun
"tidak, aku hanya ingin" jawab baekhyun melepas pegangan tangan chanyeol pada pundak baekhyun
"putri, jangan, diluar banyak bahaya" cegah chanyeol
"lalu, siapa yang membawaku dalam situasi seperti ini tuan? kau mengajakku ke tempat seperti ini hanya untuk menemanimu menemui kekasih barumu yang kau kenal dari sns? dan kau menghiraukan ku, kau anggap aku apa pada saat kau berada di sebelah kekasihmu? kau menganggapku batu" air mata menetes dari sudut mata baekhyun, gadis itu marah, marah karena chanyeol lebih memilih perempuan taiwan tersebut
"baek aku.."
"dan bahkan kau memanggilku putri pada saat kau disampingnya chanyeol" lirih, ucapan baekhyun melirih, isakan baekhyun terdengar nyaring
"maafkan aku, tapi aku..."
blam
pintu ditutup keras oleh byun baek
"Aih, gagal"