Chapter 9

349 38 2
                                    

Sosok ber-hoodie biru sedang melompat menerjang mereka dengan kedua pisau di tangan kanan dan kirinya.

Diikuti seringaian lebar di bibirnya.

********

Regis dan Rael reflek mundur beberapa langkah kebelakang dengan cepat. Serangan sosok berhodie itu gagal mengenai mereka. Berkat latihan bersama Frakenstein dan kekasihnya yang ganas dan tak terduga, kemampuan reflek menghindari serangan mereka terasah.

Sosok berhodie itu memandangi mereka. Tampak aura kekesalan menyelimutinya. Namun sekejap aura itu hilang digantikan dengan seringaian lebar di bibirnya lagi. Sosok ber-hoodie itu tampak bersiap-siap menerjang mereka. 

Melihat itu, Rael dan Regis juga tak tinggal diam. Mereka bersiap menerima serangan lanjutannya. Seperti informasi yang mereka dapat, target tak akan melepas korban hingga ia menyayatnya dengan pisau itu.

Tampak ketegangan menyelimuti wajah Rael dan Regis. Dengan siaga mereka mengawasi gerak-gerik sosok berhodie itu. Sementara yang di awasi terlihat cukup santai sambil memutar-mutar pisaunya.

Sosok berhodie itu berhenti memutar pisaunya. Sedetik kemudian ia berlari melancarkan serangannya.

Rael dan Regis menghindari serangan itu ke arah yang saling berlawanan. Namun tampaknya sosok berhodie itu berniat melukai setidaknya satu dari mereka. Ia tetap melancarkan serangan bertubi-tubi pada Rael.

Rael menghindar dengan sigap. Ia ingin mengeluarkan Grandia-nya, namun karena serangan sosok berhodie yang tak kunjung henti itu, ia tak bisa. Apalagi karena tempat yang sempit, Rael menjadi kurang bergerak bebas.

Serangan sosok berheoodie itu semakin cepat. Hingga serangan yang ke sekian kali, ia melancarkan ke dua pisanya bersamaan.

Dengan jeda waktu yang cukup, ia mengeluarkan soul weaponnya, "Grandia!" Dengan cepat Rael menangkis serangannya. Kali ini ia meminjam Kartas milik kakaknya. Sosok berhoodie itu mundur beberapa meter. Dilihat dari reaksinya, sepertinya ia cukup terkejut dengan kehadiran Soul weapon.

Disaat sosok behoodie itu terdiam, Regis mengambil kesempatan itu dengan melancarkan tinju kearahnya. Sosok berhoodie itu mengelak tinju Regis lalu melancarkan seranagn pisaunya ke Regis.

Di belakangnya Rael telah melesat ke arahnya dengan kedua bilah soul weaponnya. Serangan yang di lancarkan untuk Regis pun ia urungkan untuk menangkis serangan Rael.

Trank! Terdengar suara pisau saling bertautan. Saling menahan agar musuh tidak apat melukai  masing-masing tubuh.

Rael dan sosok berhoodie itu saling mempertahankan kekuatannya. Dari itu, Regis dapat menyimpukan bahwa sosok berhoodie itu bukanlah manusia bisasa, melainkan manusia modifikasi. Sosok berhoodie itu sama seperti M-21, Tao dan Takeo hanya saja ia jauh lebih kuat karena dapat mengimbangi Rael yang seorang Noblesse. 

Regis kembali melesat, melancarkan tinju ke arah musuh.

Sosok berhoodie itu tak bisa melawan. Jika ia menahan serangan Rael, Regis akan menwrjangnya dengan tinjuan, sedangkan ketika akan menyerang Regis, Rael akan menghunus dengan Grandianya. Ia terdesak.

Ia memutar matanya, mencari celah untuk kabur. Jalan yang sempit ini menyusahkannya menerobos Rael dan Regis.

Hanya satu cara yang tersisa.

Kabur.

Ia mendongak ke atas. Atap gedung terlihat kosong. Ia menyeringai.

Ia segera mengarahkan kedua pisaunya ke wajah Regis dan Rael.

The Blue Moon RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang