SinB mengerjapkan matanya, menyesuaikan dengan cahaya matahari yang menembus kaca jendela.
Kepala SinB masih sedikit pening mungkin efek dari air hujan yang membasahi nya kemarin.
SinB mengernyit bingung kala merasakan ada lengan kekar yang memeluk tubuh nya posesif. Seharusnya ia berada di rumah eunseo bukan di apartemen nya.
Sementara SinB masih larut dalam lamunan nya, Jungkook sudah bangun dan menatap SinB intens.
Jungkook hampir terjaga semalaman karena SinB yang tiba - tiba demam dan meracau.
Sudah sepenuhnya sadar, SinB terkejut melihat Jungkook menatap nya. SinB berusaha melepaskan pelukan Jungkook, namun tentu saja Jungkook tidak melepas nya dan malah mempererat pelukan itu mencium leher SinB dan menghirup wangi dari rambut wanitanya itu.
SinB hanya diam tak bergeming, Jujur saja ia merindukan pelukan ini. Tapi ia masih butuh kejelasan tentang hubungan Jungkook dan Dara yang ada bagai teka - teki di otak nya.
"Aku bisa jelaskan" Ucap Jungkook lalu menghela nafas panjang.
"Aku dan Dara tidak ada hubungan apapun, ia memang sudah seperti terobsesi. Tapi aku berani sumpah, aku tidak ada apapun dengan nya" Jelas Jungkook membuat SinB terpaku
Lalu yang rachel katakan?
"Tapi kata rachel eon-"
"Dia bohong, aku tahu rencana licik nya. Tolong jangan berhubungan dengan nya lagi, aku tidak ingin kehilanganmu dan dia" Ucap Jungkook sambil mengelus perut rata SinB.
Dia? Siapa? Pikir SinB
Belum sempat menanyakan lebih jelas, perut SinB sudah seperti diaduk. Ia mual
SinB langsung berlari ke kamar mandi dan memuntahkan nya ke wastafel. Tapi SinB tidak memuntahkan apapun ia hanya merasa mual dan lemas.
Jungkook merapikan anak rambut SinB yang berantakan dan memijat pelan tenguk SinB.
Morning Sickness.
Jungkook sudah duga pasti SinB akan mengalami ini. Apalagi tubuh SinB yang belum menerima asupan apapun.
Tangan SinB bertumpu pada wastafel, ia sudah lemas sekali.
"Jungkook keluar" Ujar SinB lemas, ia tidak ingin Jungkook melihat nya sakit.
"Kau tidak ingat janji kita? Sehat atau pun sakit aku akan terus berada di sisi-mu" Ucap Jungkook masih setia memijat tenguk SinB.
Dirasa mual nya sudah sedikit hilang, SinB membasuh mulut nya dan berbalik menghadap Jungkook yang nampak khawatir.
SinB mengalungkan tangan nya ke leher Jungkook. Ia merasa lemas sekali. Jungkook langsung menggendong SinB dan menaruh nya ke kasur.
"Aku ambilkan makanan dulu" Ucap Jungkook.
Baru saja ingin beranjak, tangan Jungkook ditahan oleh SinB yang masih berbaring.
"Aku hamil?" Jungkook mengangguk dan memeluk tubuh SinB, menyalurkan kehangatan.
Air mata SinB mengalir. Air mata kebahagiaan. Ditubuh nya sekarang ada janin, anak nya.
"Uljima" Jungkook menghapus air mata SinB dengan ibu jari nya lalu mengecup bibir SinB.
"Terima kasih Jungkook" Ucap SinB lalu mengecup balik bibir Jungkook. Ia masih belum bisa menahan air mata nya untuk tidak mengalir.
"Aku yang harus nya berterima kasih, sudah jangan menangis terus. Aku buatkan bubur dulu, kau mandi dulu" Ucap Jungkook lalu mengecup kening SinB dan berlalu dari kamar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Marriage✔
FanfictionㅡThree may keep a secret, if two of them are dead. Benjamin Franklin, Poor Richard's Almanack [ First Sight Sequel ]