Chapter II

238 14 0
                                    

ehem maafkan baru update lagi hehehe 

walaupun cuman sedikit yang baca hiks tapi gue tetap update kok, 

Selamat membaca




"annyeonghaseo, aku junmyeon. Kau bisa memanggilku suho." Sapa namja yang berdiri paling depan.

"Kami biasa menyebut diri kami EXO. Aku ketuanya, salam kenal. Oh iya, aku setahun lebih tua darimu" lanjut namja itu

"gue kris, gue wakil ketuanya." Namja di sebelah suho ikut memperkenalkan dirinya.

"Selamat datang kembali di sekolah ini. Gue seumur dengan jumyeon" aku memperhatikannya, sepertinya dia yang mengusir hani dan temannya.

"eoh? Annyeong... aku han luna." Kataku dengan sedikit memaksa senyumku.

"lulu-ya kau beneran gak ingat dengan kita eoh?" namja yang sedikit pendek dan tampan itu bertanya padaku.

"yak, baek-ah jangan seperti itu" namja disampingnya melirik namja yang kutau bernama luhan tadi.

"annyeong luna-ssi... gue chen. Gue paling jago nyanyi, kalo lo mau belajar nyanyi panggil gue aja yah." Kata chen dengan sedikit bangga.

"hoii... gue baekhyun. gue juga bisa nyanyi keles... denger yah... ehhmmm" ucapan baekhyun terpotong karna namja pendek bermata besar langsung memperkenalkan diri.

"gue kyungsoo." Katanya dan langsung mendapatkan pukulan dari baekhyun.

Melihat mereka berkelahi membuatku sedikit tersenyum.

"yak kyung-ah kau sebaiknya sopan pada nya dia kann lebih tua darimu" ucap lay yang ku yakin kyungsoo tak mendengarkannya karena dia sedang sibuk bermain(?) dengan baekhyun. Membuatku semakin tersenyum

"noona cantik kalau tersenyum, jadi jangan menangis lagi yah noona. Aku sehun" semua temannya pun memutar bola matanya karna sehun baru saja merayuku. Aku tertawa melihatnya, dia sangat lucu.

"noona jangan di dengarkan, dia memang selau merayu gadis di sekolah ini. Aku kai noona, salam kenal" ucapnya yang langsung berlari karena sepertinya sehun akan memukulnya.

Mataku pun melihat pada namja yang terus berdiri dibelakang kris.

Namja itu melangkah maju dan memperkenalkan dirinya.

"a... aku... aku tao. Noona gwenchana?" ucapnya memberikan sapu tangan dan handuk padaku.

"nde... gwencana... makasih" kataku mengambil sapu tangan dan handuk dari tao.

"tao-ya, kenapa kau malu?"ucap namja yang juga sangat tinggi yang ada disebelah tao.

"gue chanyeol. Gue seumur lo dengan baek, dan chen. Jadi santai aja ok. Jangan panggil oppa ne" katanya sambil mengedipkan mata dan menunjukkan gigi putihnya.

"gue xiumin. Gue satu tingkat diatas lo bareng suho, kris, dan lay..." namja dengan pipi bakpao itu memperkenalkan dirinya.

"oh iya lay kan tinggal kelas hahaha" katanya tertawa dan langsung mendapatkan tatapan sinis dari lay.

"luhan?" kataku melihat namja yang sedari tadi menatapku dengan tatapan dinginnya.

"yak luhan-ah, kau mau kemana?" tanya suho melihat luhan pergi tanpa memperkenalkan diri.

"balik ke basecamp, aku lapar. Aku belum menyelesaikan makananku tadi." Ucap luhan yang berlalu dan meninggalkan temannya.

"Sehun sama kai udah daritadi pergi." katanya lagi

"makan? luhan-ah tunggu gue kek." mata xiumin berbinar mendengar kata 'makan' dan bergegas berlari menghampiri luhan.

"dasar hyung, kita pamit yah lulu. Bye lulu-ya" ucap kyungsoo berlalu meninggalkan ku dan menyusul teman-temannya.

"oh iya noona, noona harus tahan yah seminggu" kata tao berlalu meninggalkan ku.

"lulu? lagi? Apa maksudnya itu? Ahh entahlah, aku harus segera ganti baju trus makan. Aku lapar."

-

-

-

untung saja dalam uks ada shower jadi aku bisa mandi setelah mandi aku mengganti pakaianku dengan seragam cadangan yang memang ku bawa.

Kenapa?

Ayah menyuruku untuk membawa seragam cadangan setiap hari.

Awalnya aku juga g ngerti apa maksudnya, ternyata ini maksudnya.

Selesai membersihkan diri dan berganti baju, aku pun menuju kantin untuk makan.

kulihat kantin sudah lumayan sepi hanya ada beberapa murid yang mengantri untuk mengambil makanan.

Jam pelajaran pun berbunyi dan aku bergegas masuk kelas, kulihat lay sudah tertidur lagi di bangkunya.

'apakah dia cuma menghabiskan waktunya dengan tidur?' batinku.

"ting... tong... ting... tong..." akhirnya bel pulang berbunyi.

Membosankan memang selama pelajaran berlangsung, tapi ini yang selama ini aku inginkan dan aku sudah berjanji dengan ayah akan bertahan seminggu disini.

Kulihat lay masih tertidur dengan nyenyaknya.

"lay-ssi bangunlah, sudah pulang" kataku membangunkannya dengan sedikit menggoyangkan bahunya.

"lay-ssi"

"lay-ssi" kata ku dengan sedikit berteriak.

"eng, jam berapa ini?" katanya dengan masih mata tertutup.

"jam empat lay-ssi" kataku melirik jam tangan nya.

"kau tidak mau pulang?" aku merapihkan barangku.

'diakan memakai jam, kenapa dia tak melihat jamnya?' batinku

"mwo? Oh iya, aku pergi dulu yah" katanya dan langsung bangku dari bangkunya.

"gomawo lulu-ya. gue pergi dulu. Bhay." Katanya sambil mengacak-ngacak rambutku dan berlari keluar kelas.

"yak, lay-ssi. Rambutku." Ucapku sedikit membentak tapi dia sudah tak ada di depanku.

Aku benci orang yang mengacak rambutku.

'Untuk apa dia pergi kesekolah, kerjanya hanya tidur? pantas saja dia tinggal kelas.' batinku mengingat perkataan xiumin tadi.

Aku pun bergegas menuju loker ku untuk mengambil seragam tadi tapi ketika sampai di loker ku, aku melihat banyak org disekitar lokerku memperhatikan lokerku.

Saat aku mendekat betapa kagetnya aku karna melihat loker ku penuh coretan.

"yak. Kenapa ini? Siapa yang melakukannya eoh?" aku memperhatikan sekitar dan mereka hanya berbisik.

TBC

XOXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang