Chapter V

169 13 0
                                    


ALOHA~~~ 

HALO~~~


gue g terlalu gila sama koment dan like yang penting kalian suka yah gue syukur tapi kalau ada yang kurang silahkan tinggalkan jejaknya


selamat membaca makasih atas waktunya  

Suara alunan piano terdengar dari ruang musik sekolah dasar.

Aku bermain piano dan seorang namja bernyanyi.

Ada beberapa anak didalam ruangan itu,

Termasuk dua yeoja yang terus memperhatikan kolaborasi kami dengan tertawa.

Adapula namja yang sibuk dengan dunia mereka sendiri, entah mereka bermain kejar-kejaran, perang-perangan, juga ada bebrapa yang berbaring.

"yak. Hanie-ah bisakah kau bernyanyi dengan benar?" aku berhenti memainkan pianoku

namja itu tak bisa mengikuti alunan musik ku,

dia selalu saja menyanyi dengan tempo yang tak tepat,

kadang dianya yang terlalu cepat atau juga terlalu lambat.

"aku sudah berusaha lulu-ya." katanya dengan memelas.

"pergilah les vokal."aku berlalu meninggalkannya.

"Nanti kalau kau sudah bisa bernyanyi dengan benar baru datanglah lagi padaku"aku memutar badanku dan melihat namja itu sedang membungkukkan wajahnya.

"baru aku akan mengiringimu dengan piano."Kataku berlalu meninggalkannya aku sudah badmood untuk melanjutkannya.

"ya sudahlah. Kamu harus janji yah" katanya dan berlalu meninggalkan kelas musik.

"eng... kajja."aku menghampiri dua yeoja tadi.

"kita mau kemana lulu-ya?"salah seorang yeoja berambut panjang bertanya padaku.

"aku sangat ingin makananan pedas. Aku sangat badmood hari ini."kataku dan berjalan keluar.

"kenapa lulu-ya, apa hannie membuatmu badmood?"Tanya yeoja berambut pendek itu.

"hmmm"aku hanya bergumam dan mendahului mereka.

"aish, tunggu lulu-ya, kau mengajak kami tapi kau meninggalkan kami" yeoja itu pun berlari menyusulku.

Aku terbangun dari tidurku dan kulihat jam masih menunjukkan pukul 5 lewat.

'apa baru saja aku bermimpi?'gumamku.

"tapi itu sangat nyata, ah aku harus berolahraga untuk menurunkan badanku"aku bergegas menuju ruang gym di lantai tiga.

Aku memang mulai berniat bangun pagi utuk berolahraga,

Aku masih mengingat perkataan luhan kemarin yang mengatakan aku sangat berat.

Aku bukanlah orang yang akan selalu memikirkan perkataan orang,

Aku selalu berpikir 'hidup ini untuk dinikmati, jadi ngapain dengar apa kata orang'

Tapi entah kenapa, aku selalu memikirkan perkataan luhan

Aku juga g tau kenapa tapi memang aku selalu memikirkannya.

Catat yah, perkataannya bukan orangnya.

Aku menyambungkan handphone ku dan speaker kemudian mulai memutar lagu promise-EXO

Aku memang akhir-akhir ini menyukai lagu itu.

XOXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang