Chapter XIII (LAST)

89 4 0
                                    

PART TERAKHIR YAH

MAAF BARU UPDATE LAGI 

HAPPY READING DAN JANGAN DI RESAPIN PLIS!!!

Satu tahun berlalu tanpa terasa aku harus mengucapkan perpisahan kepada luhan, kris, xiumin, jumyeon dan tae eonni.

"hiks, tae eonni kita tak akan bertemu lagi" Kristal memeluk erat kakanya.

"yak. Aku cuma lulus SMA dan kau selebay ini? Kita masih tinggal serumah, kau ingat? Gimana nanti kalau aku menikah? Hah?" taeyeong memukul kepala Kristal karena memang dia sangat lebay.

"oh matta, yak kenapa kau memukul kepalaku. Kai-ah eonni memukulku." Kristal berlari kepelukan kai dan kai hanya pasrah menerimananya.

"hannie, aku akan jarang melihat mu." Kataku dengan mata berkaca-kaca.

"tenang sayang, aku akan selalu menjemputmu, aku juga akan sering main kesini dan juga aku tidak akan melanjutkan kuliah ku. Aku akan menunggumu" luhan memelukku dengan erat.

"aish kalian. Jangan lebay seperti ini lah. Aku muak dengan semua ini."xiumin mempoutkan bibirnya menambah kelucuan akan dirinya.

"semuanya aku punya pengumuman penting" baekhyun angkat bicara karena dari kemarin memang dia hanya diam. Tidak seperti biasanya yang selalu ceria bersama chen dan chanyeol, serta jahil bersama kai dan sehun.

Semua mata tertuju pada baekhyun yang sekarang berdiri disebelah tae eonni dan menggenggam tangannya.

"baek, aku malu." Bisik tae eonni pada baekhyun.

"gwencana, nuna. Kami sudah jadian selama sebulan jadi kami mohon dukungannya. hufft" baekhyun membungkukkan badannya dan bernafas lega setelah menyimpan hubungan ini selama sebulan.

Beberapa member yang sedang minum pun tersedak.

"mwo? Yak. Uhuk uhuk. Kalian jadian?" kris membulatkan matanya tak percaya akan hal ini.

"chukkahae bae-ah tae eonni" Irene memberi selamat pada baek dan tae eonni.

"oh. Jadi namja pabbo yang selalu ngejar eonni sampai bertahun-tahun itu baekhyun? Pantas saja eonni g pernah cerita lagi sudah jadian rupanya" Kristal sepertinya juga tak percaya dengan perkataan mereka.

"oh. Jadi yeoja yang kau kejar selama bertahun-tahun dan g pernah peka itu tae nuna?" sahut chanyeol yg membersihkan bajunya dari bekas minuman yang tumpah tadi.

"selamat baek-ah, tae nuna. Semoga kalian langgeng yah" ucapku memberi selamat kepada mereka.

"nah gini dong doain, kalian malah syok gitu biasa aja keles" baekhyun dengan malasnya memutar bola matanya.

"ok hyung, selamat. Kajja aku mau makan daging nih" sehun berdiri dan memakai jaketnya.

"kajja, aku juga mau makan daging dan sedikit soju. aahhhh" Ucap kai yang langsung mendapat jeweran dari Kristal.

Para memberpun tertawa melihat Kristal dan kai memang mereka pasangan yang serasi.

-

-

"hannie, kenapa kau diam saja dari tadi? Apa yang kau pikirkan?" tanyaku, tak biasanya dia seperti ini.

"eoh? Ani, aku hanya berpikir untuk melamarmu." Luhan menghentikan laju mobilnya dan menyuruhku keluar.

Aku baru sadar ternyata kami telah sampai ke sungai han. Bagaimana tidak, sedari tadi aku hanya memperhatikan luhan yang terlihat begitu gugup, aku melihat pemandangan indah bertuliskan I <3 U diatas langit.

Luhan berlutut dan mengeluarkan kotak cincin dari saku celananya.

"aku tau, ini terlalu cepat. Tapi, maukah kau menikah dengan ku?" luhan menjulurkan tangannya berharap agar aku membalas tangannya.

Aku hanya menyambut tangannya dengan sedikit membungkukkan wajahku. Saat ini aku sangat terharu. Luhan yang mengetahui itu memelukku dan mencium keningku.

Saat sampai dirumah luhan memberitahu maksud dan tujuannya kepada ayah dan bunda ku. Tentu saja bunda ku sangat senang apalagi dia sudah tak sabar ingin memiliki cucu. Tapi ayah ku berkata,

"kau yakin dengan apa yang kau ucapkan luhan-ah?" ayahku memandang luhan dengan tatapan terkejut. Mungkin dia juga tak menyangka luhan akan secepat ini melamarku.

"iya, abeonim. Saya sangat yakin, saya sangat mencintai anak anda dan saya yakin saya dapat membahagiakannya." Luhan menggenggam tanganku erat. Aku tau saat ini dia sangat gugup.

"ayah, aku pasti akan bahagia dengannya dan dia pasti akan menjagaku aku sangat yakin akan hal itu ayah. Tolong izinkan kami menikah ayah" aku berusaha meyakinkan ayah dengan agyo ku.

Aku tau ayah pasti akan luluh melihat puppy eyes ku dan selama ini memang ayah tak pernah menolak permohonanku karena aku putri kesayangan dan memang hanya satu-satunya.

Ku lihat ayah hanya membenarkan posisinya dan sedikit berfikir dengan raut wajah yang terlihat sedih.

"sayang, lihatlah mereka. Mereka saling mencintai aku tau kau pasti tau kalau mereka akan bahagia bersama-sama" kali ini bunda ku yang angkat bicara mencoba meyakinkan ayahku.

Hening.

"sayang, aku tau kau sangat menyayangi luna. Tapi, sampai kapan kau akan menahannya? Suatu saat nanti pasti dia juga akan menikah dan meninggalkan kita. Kalau dia menikah sekarang, kita bisa melihat cucu kita bukan? Aku sudah sangat ingin cucu yang lucu yeobo" bunda ku terus meyakinkan ayahku.

Ayah terus memperhatikan kami karena memang sedari tadi genggaman tangan kami belum terlepas bahkan semakin erat karena kulihat wajah luhan sekarang sangat gugup menunggu jawaban dari ayah.

"hmmm" akhinya ayah angkat bicara dan memperhatikan ku dengan raut wajah sedih

"baiklah, kalian boleh menikah tapi setelah luna lulus SMA" ayah berdiri dan memelukku.

"makasih atas restunya ayah bunda" aku membalas pelukan ayah dan menangis dipelukannya.

THE END.

s(

XOXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang