Chapter IV

176 14 1
                                    


Aku memandang kolam renang dengan tatapan kosong hingga bibi kim datang membuyarkan lamunanku.

"nona, makan malam sudah siap. Tuan dan nyonya sudah ada di meja makan."

"iya bi, makasih"jawabku dan langsung bangkit menuju ruang makan.

Aku melihat ayah dan bunda menungguku untuk makan dan disana sudah banyak makanan tersedia.

"ada acara apa bunda ayah? Kenapa banyak sekali makanan?" kataku melihat ayah dan bunda ku bergantian.

"ini hanya ucapan selamat karena kau baru memulai sekolah pertama mu" bunda menjelaskan dan mengambil piringku untuk diisikan lauk dan nasi.

"ani bunda aku g mau makan nasi, aku mau diet" kata ku saat bunda ingin mengambil nasi kepiring ku.

"loh, kenapa? Kau itu sudah kurus sayang," bunda tetap mengambil nasi dan menyendoknya di piringku.

"lagian kamu juga kan sedang masa pertumbuhan jadi harus banyak makan"lanjut bunda.

"kenapa anak bunda mukanya seperti itu nak? Kau tidak suka sekolahnya?"

"eoh, gpp bunda."kataku mengambil piring yang telah berisi lauk dan nasi dari bunda.

"Aku hanya kecapean, ternyata seperti ini sekolah." Aku membuang nafas pelan.

Aku menatap ayahku yang sedari tadi menatapku juga.

Aku tau apa yang dipikirannya, pasti dia khawatir denganku.

"gwenchana ayah beneran, soalnya ada geng EXO yang bantuin." Aku memcoba tersenyum dan meyakinkan ayah.

"EXO?" bunda memperhatikan ku dengan serius.

"iya bunda ada 12 namja didalamnya, ada junmyeon oppa, kris oppa, luhan oppa, xiumin oppa, lay-ssi, chanyeol-ssi, baekhyun-ssi, chen-ssi, kyungsoo-ssi, tao, sehun, dan kai."aku mengingat semua dengan jariku.

"oh. Jadi mereka EXO itu hahahah. Nama yang aneh." Bunda tertawa mendengar penjelasanku.

"iya bunda, trus bunda tau gak luhan oppa sangat aneh."kataku dengan serius

"aneh kenapa luna?"ayah yang kini bertanya padaku.

"dia selalu memandangku dengan tatapan yang tak bisa ku artikan."aku menghela nafas.

"Oh iya, juga kasih aku susu strawberry kesukaanku. Aku heran darimana dia tau itu? Atau jangan-jangan dia fans ku. Hahahaha" aku hanya mencoba melucu tapi kulihat wajah kedua orang tuaku tampak sedih.

"mari kita makan" ucap ayah setelah bunda selesai mengambilkannya lauk dan semuanya.

'aneh, biasanya mereka tak seperti ini' batinku.

-

-

-

Keesokan paginya, aku bergegas kesekolah.

Untung saja hari ini tidak telat,

bunda tadi pagi membangunkan ku untuk pergi sekolah

rasanya sangat malas untuk sekolah, tapi aku tetap pergi karena aku bosan dirumah terus.

"bagus luna. Kau tidak telat sekarang"saem tae menegurku yang masuk gerbang sekolah.

"ah. Ne saem, Annyeonghaseo." Aku membungkukkan badan pada saem tae.

'huft, untunglah pagi ini mereka tidak membulyku' batinku.

Aku sampai kelas dengan selamat.

Aku masih mengingat perbuatan mereka kemarin.

XOXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang