Chapter X

153 9 1
                                    

JANGAN LUPA VOMENT JUSSEYONG

 maaf kalau kurang srek karena gue bukan istrinya srek plak apaan sih abaikan



"lulu-ya hiks mian hiks aku aku"Irene membuka suara

Aku kaget melihat Irene menangis seperti itu seperti dia merasa bersalah telah membully ku

Aku menaikkan kepalaku dan menatap mereka yang menunduk dengan heran

Kulihat hanya ada beberapa member EXO yang sedang menatap kami

"lulu-ya mian kami tak tau kalau kau itu... hiks"ucapan Kristal terpotong karena kai memeluknya

Dia berusaha memang menahan tangis nya sedari tadi

Aku hanya terdiam, aku tak mungkin memaafkannya setelah apa yang di perbuatnya

Tapi karena ini memang tradisi dari sekolah, jadi aku akan berusaha untuk memaafkannya

"gwenchana, aku gpp kok"aku berusaha tersenyum dan menatap mereka

Member EXO satu persatu keluar dari ruangan,

Mungkin mereka ingin memberi waktu untuk para wanita ini

Mereka memelukku dan terus meminta maaf aku juga tak tega jika tak memaafkannya

Aku mengelus punggung mereka dan terus berkata tak apa apa.

Setelah beberapa menit, tangisan mereka mereda dan mereka pun melepaskan pelukannya.

"mian, aku hiks aku hiks tak menyambutmu"kata Kristal dengan terisak

"mian, aku membully mu. Aku tak tau kalau kau lulu"kali ini Irene yang bicara

Aku menatapnya dengan tatapan penuh tanda Tanya

Dan air mataku juga ikut mengalir melihat mereka menangis dan meminta maaf mungkin(?)

Entahlah, sekarang hatiku sangat sakit melihat kedua yeoja yang membuly ku tadi ini menangis

Bodoh memang, tapi aku tak tahu kenapa aku juga merasakan sedikit kerinduan pada mereka

Aku tak tau ada apa ini, tapi aku merasa aku sudah mengenal mereka sejak lama, dan kurasa aku memiliki ikatan batin dengan mereka

"gwenchana kristal-ah, Irene-ah, aku memang murid baru dan ini merupakan tradisi sekolah ini kan"kataku dengan tersenyum dan memegang tangan mereka.

"eng, sebaiknya sekarang kau pulang karena badanmu pasti sangat sakit lulu-ya"Irene memandangku dengan tatapan sendu.

"ani, gwencana ahhhh appo" kataku saat mencoba untuk bangkit dari tidurku

Badanku memang sangat pegal apalagi perut dan tanganku yang memang tadi mereka tending

Kulihat tanganku memar kebiruan dan saat aku melihat mereka mereka terus memandangku dengan sendu dan tatapan merasa bersalah

Kristal kemudian mengoleskan salep ke tangan ku yang memar dan aku hanya meringis menahan sakit.

"coba kau buka bajumu, pasti badanmu juga sangat memar"kata Kristal sambil mengoleskan salep ke tanganku yang terlihat

"gpp Kristal-ah aku..."belum sempat aku menyelesaikan perkataanku Kristal dan Irene menatapku dengan tatapan dinginnya

Membuatku terpaksa membuka seragamku dan menampakkan badanku yang memang memar di beberapa bagian

"mian, aku terlalu kasar padamu"ucap Irene yang membantu Kristal mengoleskan salep di bagian tubuhku

"eng, ssshhh pelan pelan sakit"kataku meringis

"tapi syukurlah mereka datang tepat waktu"Kristal sedikit menghela nafasnya

"kenapa emang?"tanyaku

"terakhir kali aku dan Irene membully itu murid baru itu sampai masuk rumah sakit."Kristal menjawab pertanyaanku dan terus mengoleskan salep di tubuhku yang memar

"mwo?"aku sedikit meninggikan suaraku dan membuat mereka berdua kaget

"mian, kalau boleh tau siapa?"kataku sedikit tertunduk

"engg aku lupa namanya, kau ingat Irene-ah?"Kristal mengalihkan wajahnya ke Irene

"enggg sepertinya kalau tidak salah namanya hani, kim hani? Jung hani? Park hani? Ah molla aku tak ingat. Tapi namanya hani"Irene sedikit berpikir mengingat namanya

Aku kemudian teringat pada hani, mungkin maksud mereka park hani

"park hani? Pantas saja dia selalu membull ku"kataku menghembuskan nafasku kasar

"mian, itu pasti mereka ingin balas dendam karena kami selalu membullynya dulu"Irene juga menghembuskan nafasnya kasar

"nah, selesai. Kau pulanglah bersamaku aku juga malas ikut pelajaran ini"kata Kristal

Ia kemudian menaruh kembali salepnya di kotak obat dan kembali menghampiriku

"yak, kau mau meninggalkanku sendiri?"Irene kemudian menunjukkan agyeo nya

"kau kan bisa ikut, pabbo"Kristal memukul kepala Irene

"ah matta, aku sudah lama tak main kerumah mu, ayah dan bunda ada?"Irene bertanya padaku dengan semangat

"ani, mereka harus keluar kota selama 3 hari. Jadi cuman ada bibi jung di rumah"kataku

"engg ya sudah kita ke rumahku dulu yah. Aku mau mengambil bajuku"Kristal kini sudah mengambil tas dan memegang ponselnya sepertinya dia sedang mengirim pesan pada seseorang

"untuk apa kau ambil baju?"Irene menghampiri Kristal

Akupun bangkit dan berusaha untuk menghampirinya tapi Kristal menghampiriku dan bekata

"menginap di rumah lulu, boleh kan lulu-ya?"

"tapi...."ucapan ku terpotong karena Irene membantuku berdiri

"aku juga mau nginap, Kristal-ah kita singgah di butik kakakku saja. Aku malas pulang ke rumah"kata Irene memotong ucapanku

"yah sudah baiklah, ayo kai sudah menunggu di depan gerbang"Kristal mendahuluiku dan Irene

"aish anak itu, selalu semangat bertemu namjachinggunya, padahalkan dia sudah betemu tadi"Irene sedikit memaki Kristal yang sudah menjauh

"kau bisa sendiri? sini kubantu"katanya lagi dan melihatku yang sedikit susah berjalan karena memang badanku sangat pegal

"gwenchana, aku bisa kok"kataku dengan sedikit tertatih

Tapi Irene sepertinya tak mendengarkanku dan membantuku berjalan.

-

-

-

Aku melihat sebuah mobil berada di gerbang sekolah, tapi aku tak melihat kai dan Kristal.

Setelah mendekat Kristal kemudian melambaikan tangannya dan membuka kaca mobil

Kulihat kai dan Kristal telah ada di kursi depan dan kai yang menyetir mobilnya.

Aku dan Irene kemudian bergegas masuk kedalam mobil dan kamipun pulang kerumah

Kai dan Kristal terus saja bercanda seperti sepasang kekasih yang baru saja dimabuk asmara melupakan aku dan Irene di belakang

Irene beberapa kali berdehem dan tetap saja mereka tak memperdulikan kami

Kulihat Irene meraih tasnya dan mengambil ponselnya dan memasang headsetnya

Akupun juga memasang headset di ponselku dan memejamkan mataku

Maafkan kependekan, lagi malas mikir lagi ruwet masalah rumah tangga hahaha

Enggak deng gue kan masih single hahaha



TBC


XOXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang