Chapter VIII

136 7 0
                                    



Aku bangun seperti biasa jam 5 pagi dan melakukan aktifitas fitnesku seperti biasa.

Kemudian aku bersiap berangkat sekolah.

Setelah itu aku menuju meja makan,

Aku kemudian melihat kedua orang tuaku sudah menunggu di meja makan.

"kau darimana sayang? Aku tadi ke kamarmu tapi kau sudah tak ada"bunda yang melihatku turun tangga tersenyum

"dari atas bunda, gym"kataku

"ayah, bunda, aku sangat kangen sama kalian hiks" kataku lagi dan belari memeluk mereka

"tum.. ben.. kau ini kenapa? Kan kita selalu bertemu saat makan malam sayang"bunda mengelus rambutku

"tapi, aku kangen sarapan bareng kalian"kataku masih memeluk mereka

Ayah kemudian melepaskan pelukanku

"ck, kita hanya tak sarapan dua hari sayang"ayah mencubit pipiku

"tetap saja ayah, kenapa ayah tak membeirkanku seorang adik saja?"kataku menatap ayah dan bundaku

"sudahlah, kita makan saja"bunda kemudian mengambilkan ku sandwich dan menuangkan susu ke gelasku.

"maafkan ayah sayang, akhir-akhir ini ayah sangat sibuk."ayah mengelus rambutku

"iya ayah, gpp maafkan aku ayah masih besikap manja hehehe"aku kemudian melahap sandwichku

"sayang, apa g ada yang ingin kamu ceritakan pada kami?"bunda menatapku begitu pula dengan ayah

"banyak bunda, ayah, tapi aku akan terlambat kalau aku menceritakannya sekarang"kataku menghabiskan sandwich dan meminum susuku

"baiklah, tapi sepertinya ayah g akan pulang untuk 3 hari"kulihat ayah juga telah menghabiskan sarapannya

"kenapa? Apa ini sangat penting?"kataku menatap ayahku dengan mata berkaca-kaca

Baru kali ini ayah dan bunda meninggalkan ku berhari-hari

Biasanya, mereka selalu membawaku jika bekerja

Tapi karena sekarang aku bersekolah, jadi aku tinggal dirumah karena aku juga masih murid baru di sekolah.

"iya, maaf ayah tak bisa membawamu ayah harus keluar kota dan kau masih murid baru"ayah menatapku dan mengusap punggungku

"tapi bibi jung akan menemanimu sayang"bunda menenangkanku dengan memelukku

"iya bunda, ayah, gpp kok aku akan jaga diri"aku berusaha tersenyum di depan ayah bunda agar mereka tidak khawatir

"bunda pasti akan menelponmu sayang, kami juga akan merindukanmu"bunda menghapus air matanya dan melepaskan pelukannya

"iya, kalian hati hati yah."kataku

"jangan lupa oleh-olehnya hehehe"lanjutku dan tersenyum

"jaga diri yah sayang, jangan lupa kabari bunda jika terjadi sesuatu"bunda memelukku

"pasti sayang, maaf ayah harus berangkat sekarang, kajja bunda"ayah bangkit kemudian memelukku dan mengelus rambutku

Aku mengantar ayah dan bunda hingga kepintu depan

"kami pergi dulu yah sayang"ayah mengelus rambut ku dan bergegas naik ke mobil

"jaga diri sayang, love you"bunda mencium kedua pipiku dan menyusul ayah naik ke dalam mobil

Ku lihat mobil ayah dan bunda pergi dengan kecepatan tinggi

Kupikir pasti mereka terlambat karena menunggu dan menenangkanku tadi

XOXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang