Chapter VI

146 10 0
                                    


Aku melangkahkan kaki ku menuju kelas, karena memang tadi aku pergi ke toilet untuk buang air kecil.

Kemudian tanganku ditarik oleh seseorang dan mataku ditutup oleh semacam kain (?)

Entahlah, yang penting sekarang aku sangat takut.

Kudengar mereka sedikit berbisik, dari suaranya ku tau pasti itu yeoja.

"apa yang kalian lakukan, lepaskan aku"aku berusaha memberontak

Kemudian aku dibawa ke suatu tempat dan mereka melemparku.

Ku dengar suara pintu terkunci dan aku berusaha melepaskan kain yang menutup mata ku.

Aku melihat sekeliling, disini sangat pengap dan gelap

Aku menyalakan senter handphoneku

Aku kemudian berusaha membuka pintu, tapi nihil.

Pintu tidak bisa terbuka.

"tolong.... Seseorang, tolong aku."aku berteriak sekeras mungkin

dug.... dug.... dug....

Aku berusaha menendang pintu tapi nihil, aku meraih ponselku

Tapi aku tak tau harusn menghubungi siapa karena aku memang belum punya teman.

Aku ingin menelpon ayah dan bunda tapi aku takut mereka pasti khawatir.

"hiks, hiks aku harus bagaimana?"aku menangis dan memeluk lututku.

Aku tak tahu harus bagaimana, apakah aku akan disini sampai besok?

"tolong, tolong"aku kembali bangkit dan berteriak terus menggedor pintu berharap ada orang yang akan menolongku.

-

-

-

*di dalam kelas*

"eoh, kemana dia?"lay yang baru datang memandang bangku disebelahnya yang kosong, hanya ada tas dan alat tulis yang sudah rapi.

Saat dia akan membaringkan kepalanya, dia mendengar beberapa murid yang sedikit bergosip.

"yak, kau tau anak baru itu? Lu..lu.. Siapa namanya?"

"luna, jaemin-ah luna, kau ini masa g tau."ucap seorang yeoja berambut panjang.

"iya benar, luna, tadi dia diseret oleh geng parkiss"namja bernama jaemin itu meneruskan ceritanya.

Lay terbangun dari tidurnya dan mendengarkan percakapan mereka atau lebih tepatnya gossip mereka.

"mwo? Aish, kasihan sekali dia. Kenapa dia memilih sekolah ini untuk pindah."ucap yeoja yang satu lagi.

"iya, padahal kan dia cantik dan sepertinya juga dia pintar."ucap namja yang ada disebelah jaemin.

"iya, aku juga agak kasihan sih sebenarnya,"kata jaemin menghembuskan napasnya kasar

"tapi kalau ku bantu nanti aku yang kena bully, shirreo"lanjutnya lagi dan memeluk badannya membayangkan kalau dirinya yang dibully.

"trus.. trus.. gimana dia? Dibawa kemana?"Tanya yeoja berambut panjang tadi

"entahlah aku tak mengikuti mereka, tapi sepertinya mereka menuju belakang sekolah"jaemin hanya mengangkat bahunya.

Brak

Lay bangkit dari bangkunya dan bergegas keluar kelas,

semua murid yang ada dikelas terdiam dan mempehatikannya.

XOXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang