Ayam

29.2K 2.1K 90
                                    

"WATDEPAK KOK BANG RENDY BISA DISINI? KOK BISA MASUK? BANG RENDY NEMBUS PINTU YAK?"

💣💣💣

Rio dan Rendy yang mendengarkan teriakan Nadine refleks langsung jatuh dari kasur. Mereka meringis kesakitan karena jatuh dan karena teriakan Nadine, sepertinya Rio dan Rendy harus memeriksakan keadaan kedua telinga mereka yang malang.

"Anjirr anak siapa sih berisik banget pagi-pagi?" dengus Rio sambil mengelus pinggang serta telinganya yang berdengung.

"Kuping gue yang malang," ucap Rendy seraya mengelus telinganya.

"Ini beneran Bang Rendy kan? Bukan setan, dedemit, syaiton, makhluk halus, apalagi jin botol kan? Ini abangnya Emy yang paling idiot kan ya?" Nadine menusuk-nusuk pipi Rendy untuk membuktikan Rendy bukanlah sejenis makhluk yang ia ucapkan tadi.

Rendy memutar bola matanya malas, sedangkan Rio yang mendengar ucapan polos Nadine langsung tertawa terpingkal-pingkal.

"Please Dek, ini tuh beneran abang kamu. Dan buat lo, Curut, berenti tawa!" Bukannya berhenti tertawa, Rio malah semakin terpingkal.

Pluk

Rendy melempar Rio dengan boneka 'Hinata' milik Nadine, "Abang kampret!" Rio yang tidak terima ikutan membalas Rendy dengan melempar boneka barbie milik Nadine hingga mereka berdua lanjut saling melempari barang yang ada di dekat mereka.

Nadine yang melihat kedua abangnya saling melempar diam-diam keluar dari kamar dan beberapa saat kemudian masuk kembali sambil membawa popcorn serta cola. Ia menikmati pertunjukan dari kedua abangnya sambil bersorak menyemangati mereka.

"AYO BANG PUKUL! JITAK! TABOK! MUTILASI! LEMPAR NUKLIR, TIBANIN PAKE DINOSAURUS! BAKAR! SEMANGAT PARA ABANGKUH YANG IDIOT BIN SARAP! ADIK KALIAN YANG CANTIK NAN IMUT BIN KIYUT INI MENDUKUNG KALIAN DENGAN SEPENUH JIWA RAGA!" Seakan sadar oleh teriakan Nadine, Rio dan Rendy menoleh ke arah Nadine yang tengah menyemangati mereka dengan popcorn ditangannya.

Rendy dan Rio saling tatap seraya memasang seringaian mereka. Seakan mengerti keadaan, Nadine segera menaruh asal popcorn dan colanya lalu langsung kabur dari kamarnya.

"JANGAN KABUR KAMU DEK!" Teriak Rio dan Rendy seraya mengejar Nadine.

Nadine berlari keluar kamarnya diikuti Rendy dan Rio. Mereka berlari mengitari apartemen Nadine. Nadine yang seakan terdesak oleh mereka berdua akhirnya melemparkan apa saja yang ada di dekatnya. Dari pulpen, majalah, bantal sofa, tas sekolah, sepatu, dan lainnya.

Rendy dan Rio dengan mudahnya menghindari lemparan Nadine. Jarak Nadine dan kedua abangnya semakin dekat, Nadine menambah kecepatan larinya tapi sayang ia tetap tertangkap oleh Rendy. Nadine berteriak histeris saat Rendy menangkapnya. Agar tidak kabur, Rendy mendekap Nadine erat.

"Mau kemana, Emy sayang?" Rendy mengeluarkan seringaiannya.

"Enaknya kita apain Bang ini bocah?" Rio juga mengeluarkan seringaiannya.

"Dimutilasi terus dagingnya dikasih buat piranha yang di Danau Toba." Usul Rendi yang pastinya diangguki oleh Rio. Jangan protes karna di setiap cerita aku ada kalimat ini karna entah kenapa aku suka banget sama kalimat itu wkwk

Nadine melongo mendengar ucapan kedua abangnya itu, "Abang-abangku yang ganteng tapi idiotnya udah stadium akhir, ampunilah adik kalian yang cantik nan imut bin kiyut ini. Hayati ga terima, Hayati gak bisa diginiin. Gak kuat dd maz gak kuat." Ucap Nadine mendramatisir.

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang