I Love U, Nad

26.2K 1.6K 104
                                        

Sudah dua hari Nadine tidak sekolah, dan sekarang ia sudah boleh masuk. Abelano sudah ada di apartemen Nadine untuk membangunkan sang putri tidur keluarga Smith.

Abelano diberi izin oleh Rendy dan Rio untuk bebas keluar-masuk apartemen Nadine karena mereka mempercayakan adik mereka pada Abelano. Dan lagipula hanya Abelanolah yang bisa mengatur Nadine.

Cklek

Abelano membuka pintu kamar Nadine. Ia menemukan Nadine masih tertidur pulas. Jelas Nadine masih tidur, sekarang masih pukul 6 pagi sedangkan mereka hari ini masuk jam 8. Mungkin Abelano terlalu bersemangat menjemput Nadine.

"Nadine bangun, udah pagi." Abelano mengguncang pelan bahu Nadine, tapi Nadine tidak bergerak sedikitpun.

"Bangun atau gak ada es krim selama setahun." Abelano menggunakan kelemahan Nadine.

Dan benar saja, mata Nadine seketika terbuka lebar dan langsung bangun. "I'm awake, ok? I'm awake! Jangan pisahin aku dari es krim huwaaaaaaa."

Kedebug bletak prang pletak bugh!

Cklek

Muncul Rendy dan Rio dari pintu kamar Nadine dengan terengah-engah. "Adek gue kenapa kok nangis?!" tanya Rio saat memasuki kamar Nadine.

"Aduh pinggang gue," ringis Rendy karena ia habis jatuh dari kasur saat mendengar tangisan Nadine.

Nadine dan Abelano menoleh ke arah Rendy dan Rio. Nadine langsung berlari lalu memeluk Rendy dan Rio.

"Huwaaaaaa Lano jahat, Bang. Masa Emy gak boleh makan es krim setaun huwaaaa bunuh dd di rawa-rawa maz." Adu Nadine pada kedua abangnya.

"Yes! Berarti es krim kamu buat Abang aja ya, Dek?" Mata Rio berbinar. Rio memang satu spesies dengan Nadine yang sangat menyukai es krim.

"Huwaaaaaa Bang Rio jahat juga. Bang Ren, mutilasi Bang Rio sekarang juga!"

"Bareng-bareng aja, Dek. Abang juga udah lama mau mutilasi Rio terus dagingnya buat ngasih makan piranha di Danau Toba, kasian kan mereka kelaparan." Rendy mengeluarkan seringaiannya.

Rio menatap Rendy dan Nadine horror. "Kalian bener mau mutilasi gue? Terus daging gue buat makanan piranha? Huwaaaaa kalian jahara aned dd gabisa diginiin, lelah aku maz." Rio seperti biasa memulai drama lagi.

Abelano menatap tiga orang dihadapannya dengan malas. Bisakah mereka waras sedikit? Abelano bingung, dulu mami mereka ngidam apa saat hamil mereka hingga yang keluar spesiesnya sama semua.

"Kalian bisa pada waras dikit gak sih? Mending kalian pada mandi terus kerja sama sekolah!"

Ketiga orang yang tengah berpelukan itu langsung menciut. Entah kenapa mereka takut dengan Abelano. Kalo Nadine sih wajar, tapi Rendy dan Rio? Mereka lebih tua dari Abelano.

Tanpa ba-bi-bu lagi, mereka bertiga segera pergi ke kamar mandi yang ada di kamar Nadine. Dan mereka berebut masuk hingga ketiganya berdesakan di pintu kamar mandi Nadine.

Sekali lagi Abelano harus memiliki kesabaran ekstra untuk menghadapi para makhluk idiot di depannya.

"Kalian mau ngapain?" tanya Abelano yang sudah jengah dengan kelakuan mereka bertiga.

"Mandi," jawab Nadine, Rendy, dan Rio polos.

Pluk

"Kalian mau mandi bareng?" Mereka bertiga saling berpandangan saat Abelano menanyakan hal itu lalu menggelengkan kepala mereka serempak.

"Terus pada ngapain desek-desekan gitu di kamar mandi Nadine?" mereka bertiga langsung menjauh dari kamar mandi Nadine.

"Oh iya ya Bang, ngapain kita disini?" Rio menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang