Eighteen

516 61 5
                                    

Budayakan Vote Sebelum Baca dan Comment Setelah Baca

Bambam Pov

Aku terbangun dan melihat jam menunjukkan pukul 6 pagi. Aku bangkit berdiri dan merentangkan kedua tanganku. Rasanya tubuhku kembali bugar lagi. Kulihat mark masih tidur. Pikiranku kembali saat tadi malam, mark memelukku, mencium bahkan mengatakan menyukaiku. Daebak, aku senang. Senang rasanya melihat mark yang dulu acuh tak acuh, kini bersikap manis padaku. Aku tidak menyangka dan sedikit tidak percaya tentang pengakuannya yang mengatakan menyukaiku kalau mengingat betapa jahatnya perlakuannya padaku dulu.

Sejujurnya. Aku menyukai mark. Wae? Bukan karena kemiripannya dengan nickhun hyung, tapi entah kenapa rasa tulus itu muncul begitu saja. Setiap didekatnya jantungku berdegup cepat. Aku hanya menyukainya, bukan mencintainya. Aku hanya mencintai nickhun hyung seorang. Ah aku lebay. Aku tidak terlalu memikirkan pernyataan mark tadi malam dan aku juga tidak terlalu memikirkan perasaan sukaku padanya. Sudah kubilang, aku hanya mencintai nickhun hyung.

Baik, lupakan. Aku menuju dapur dan mengeluarkan bebearapa bahan makanan dari kulkas. Aku akan memasak sup untuk mark karena sudah membantuku beberapa kali. Hampir 30 menit, aku menyelesaikan masakanku. Kutata rapi dimeja makan, lengkap dengan nasi. Kulangkahkan kakiku menuju kamar untuk membangunkan mark. Saat didepan pintu, kudengar mark sedang bertelefon dengan posisi membelakangi pintu.

"Aku baru saja bangun" ucap mark.

"Ne, kalau bisa aku akan pulang hari ini atau besok" ucapnya lagi.

"Ne, aku juga tidak sabar bertemu denganmu"

Bertemu? Tapi dengan siapa? Adiknya ada disini, orangtuanya tidak mungkin. Lalu? Kudengar lagi dengan seksama.

"Ne, aku juga merindukanmu" ucap mark

Juga? Merindukanmu?

"Ne" ucap mark dan kembali berbaring.

Apa dia punya kekasih? Yaakk, semalam dia bilang menyukaiku tapi nyatanya dia mempunyai kekasih. Ah tapi itu bukan urusanku, dia menyukaiku adalah haknya. Dia menyukaiku meski ia punya pacar juga haknya. Kenapa aku harus marah. Aahh ini gila. Kumasuki kamar dan berdiri tepat dibelakangnya.

"Yaa mark, makanlah. Aku sudah masak sup. Aku akan keluar" ucapku sedikit berteriak dan pergi keluar dari kamar.

"Bam, kau sudah sembuh?" kudengar mark bertanya namun kuhiraukan dan berjalan keluar kamar hotel.

Mark Pov

Wae? Bambam gila? Kenapa dia tampaknya marah padaku? Dan tadi dia bilang apa? Makan? Sup? Dengan cepat aku turun dari kasur dan menuju meja makan. Kulihat meja makan penuh dengan makanan yang masih mengepulkan asap. Segera aku duduk dan melahap sup. Ini enak.

"Whoaa, kenyang" ucapku memukul pelan perutku.

Kurapikan bekas piring makananku. Kuambil jaketku dan pergi keluar kamar hotel. Tapi kemana bambam pergi? Apa dia menjumpai nickhun? Ah biarlah, bukan urusanku. Saat melewati kamar jinyoung dan yugyeom, kulihat mereka keluar dari kamar dengan wajah ceria. Mereka pasti senang bukan main bisa satu kamar. Aku tau mereka kkkk.

"Hei mark" ucap yugyeom saat menutup pintu kamarnya.

Aku hanya tersenyum menanggapi sapaan yugyeom.

"Dimana bambam?" tanya jinyoung.

"Tidak tau, tadi pergi begitu saja" jawabku.

"Apa kalian bertengkar?" tanya jinyoung.

"Ani, aku tidak tau dia kenapa" jawabku.

You're Mine - MarkbamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang