WARNING! Untuk bahasa dan adegan.
.
.
.
Jiyong mendengus geli ketika dirasanya ini cukup lucu. Bagaimana bisa dia memikirkan jika Taeyeon melakukan hal-hal konyol seperti bunuh diri?
"Kau kenapa?" Taeyeon bertanya, lengkap dengan pandangan heran yang dia layangkan pada Jiyong.
"Tidak, tidak apa-apa." Laki-laki itu tersenyum dan menggeleng kecil.
Helaan nafas terdengar keluar dari Taeyeon. Tanpa mengatakan apapun lagi, wanita itu mulai melangkah pergi dari dalam kamar.
Sebenarnya, dia terkejut ketika mendapati Jiyong tengah berdiri menuggunya di depan pintu kamar mandi dengan sebelah tangan yang mengambang bersiap untuk mengetuk. Hampir saja hal itu membuat pertahannya runtuh.
Ah benar, Taeyeon lama di dalam kamar mandi bukan hanya sekedar menenangkan diri, namun juga membuat pertahanan diri dengan membangun sikap yang acuh tak acuh, seperti wanita itu tak mengalami sebuah kejadian yang dasyat semalam. Sikap yang sama persis ditunjukan oleh Jiyong kepadanya tadi.
"Wah kau memang yang terbaik."
"Tentu, bahkan dibanding masakan mu, masakan ku masih lebih baik rasanya."
Taeyeon merubah ekspresi wajahnya membrengut lucu. Mengundang seulas senyum dari Jiyong.
"Duduklah, dan segera habiskan, nanti keburu dingin."
Cuaca dingin memang cocok untuk memakan makanan pedas dan berkuah. Ah rasanya hangat di dalam tubuh.
Jiyong menatap Taeyeon yang memakan dengan lahap, wanita itu makan seperti biasa, seakan dia tidak pernah menyentuh makanan selama berbulan-bulan. Sejauh dia mengenal Taeyeon dan saat mendapati sikap tak tau malunya ketika hanya ada Jiyong di ruang lingkup wanita itu, Jiyong hanya selalu melihat keburukan dari Taeyeon. Namun anehnya dia tak menemukan fakta bahwa dia membenci sikap konyol Taeyeon, justru sebaliknya, Jiyong sangat menyukai sikap konyol wanita itu yang sangat menghibur.
Tiba-tiba Jiyong meletakan segelas air putih kehadapan Taeyeon, membuat wanita itu sejenak menghentikan kegiatan makannya.
"Aku sudah sangat mengenal mu."
Oh lihat Jiyong bahkan secara terang-terangan memberikan perhatiannya pada Taeyeon yang lagi-lagi membuat wanita itu serasa melayang untuk beberapa saat.
'Ingat Kim Taeyeon, kau bukan lagi seorang wanita labil yang polos. Jangan jadikan ini kesalah fahaman yang berujung pada jurang kematian.' Batin Taeyeon.
Ini terdengar lucu memang, tapi seperti itulah kenyataannya. Jiyong, walaupun dia bukanlah orang yang termasuk kedalam daftar yang mempunyai kepekaan dibawah rata-rata tapi bukan berarti dia akan merasakan kepekaan itu setiap saatkan? Jiyong selalu saja melakukan tindakan-tindakan yang sepertinya tak disadari jika sedang bersama Taeyeon. Seperti contohnya tindakan yang di lakukan laki-laki itu beberapa detik lalu. Hal ini membuat Taeyeon yang dulu belum sepenuhnya mengerti Jiyong menjadi salah faham. Dan tentu saja kesalafahaman itu menimbulkan dampak tersendiri bagi Taeyeon.
****
"Pulang?"
"Hem, besok aku akan mengurus perjalanan ke LA."
Jiyong memandang punggung Taeyeon dengan kening yang mengerut. Wanita itu jadi ke LA?
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend with Benefit
Любовные романыIni adalah kisah kedua anak manusia yang telah jatuh begitu dalam pada lubang hitam yang tak berdasar. Kisah ini dimulai karena keterpurukan si lelaki dan kecintaan si wanita. Ketika Jiyong merasa begitu frustasi karena sang pujaan yang mencampakann...