Suara jarum jam mengisi kesunyian yang terjadi di antara mereka. Helaan nafas panjang terdengar dari Jiyong.
"Pokoknya hal itu tidak boleh terjadi lagi."
Taeyeon mencerna, sejujurnya dia agak terkejut karena Jiyong berbicara dengan sangat cepat dan begitu mendadak. Dia jadi tidak siap.
"Ya?"
Helaan nafas kembali Jiyong keluarkan, dia memandang Taeyeon dengan serius.
"Kita tidak bisa tidur bersama, itu akan menimbulkan hal-hal yang berbahaya. Aku tidak bisa membiarkan hal itu terjadi lagi."
Ahhh, sekarang Taeyeon mengerti situasinya. Dia tersenyum.
"Kau mengkhawatirkan ku?"
Mendengar pertanyaan yang di ajukan Taeyeon, Jiyong pun menjadi salah tingkah. Otaknya mendadak bodoh, dia sama sekali tidak mempunyai jawaban untuk pertanyaan itu.
"Hahahaha, kau lucu sekali." Taeyeon tertawa dengan begitu lepas. Dia bergerak semakin mendekat kearah Jiyong.
Seulas senyum lembut kembali Taeyeon berikan kepada Jiyong. Dia bergerak menangkup kepala dengan wajah tampan itu, menguncinya, membuat Jiyong mau tak mau menatap fokus kearah Taeyeon.
"Jiyong-ah..." Panggil Taeyeon. Pandangan mereka yang bertemu, membuat keduanya saling terpesona dengan pancaran mata yang di perlihatkan satu-sama lain.
"...Aku tidak apa-apa sungguh." Jari-jemari mungil Taeyeon mengusap pelan wajah tampan Jiyong.
"Karena itu kau, Kwon Jiyong, aku tak apa."
"Kenapa?.." Jiyong mulai kembali berbicara, tatapannya mulai menyayu, dan suaranya terdengar lirih.
"..Kenapa kau seperti ini Taeyeon-ah?"
Pertanyaan Jiyong bagaikan sebuah boomerang untuk Taeyeon. Dia mulai tersadar akan realita yang menamparnya. Membangunkan wanita itu dari mimpi indah yang selama ini dia selami. Rasa kepercayaan diri mulai turun mencapai titik terendah, otaknya blank dengan untaian kata tersebar tak karuan.
"Taeng.." Jiyong kembali memanggil, saking kalutnya Taeyeon, wanita itu bahkan tak merasakan waktu yang sudah lama berlalu.
"Ah, maafkan aku.."
"Hey." Jiyong menahan pergerakan Taeyeon yang ingin menghindar.
Kini keadaan berbalik, Jiyonglah yang sekarang menangkup wajah mungil milik Taeyeon, memaksa wanita itu untuk memandang fokus kearahnya.
"Taeng ku mohon, jelaskan pada ku kenapa kau seperti ini? Kenapa kau begitu saja mudah melakukan Sex dengan ku? Aku sungguh merasa sangat bersalah pada mu karena apa yang telah kita lakukan. Aku ingin berhenti, setelah mengingat kembali dan melihat bagaimana dirimu selama ini terhadap ku, membuat rasa bersalah muncul mengusik ku. Aku mulai tidak bisa memahami, sejak kita melakukannya, beberapa rasa mulai bermunculan. Dan ini benar-benar membuat ku kebingungan, apakah aku kini jatuh cinta pada mu, atau aku hanya menginginkan tubuh mu sebagai pelarian ku." Ah Jiyong mulai meracau. Sepertinya dia sudah tak bisa lagi berfikir jernih karena keadaan yang masih sedikit mabuk.
Benar, mabuk, Jiyong tengah mabuk makanya dia meracau tak jelas saat ini. Taeyeon mulai bisa menguasai dirinya ketika beberapa detik lalu dia sempat terkejut dan kembali blank.
Senyum muncul menghasi wajah cantiknya.
"Kau mabuk Ji. Lebih baik kau segera tidur. Aku akan menuruti mu, kau tidurlah disini dan biar aku tidur di sofa." Taeyeon berusaha melepaskan diri.
Tapi tetap saja dia wanita sedangkan Jiyong adalah laki-laki. Tenaganya tak cukup kuat untuk melepaskan diri dari kukuhan laki-laki itu. Justru yang terjadi malah Taeyeon yang dengan mudahnya masuk kedalam rengkuhan hangat tubuh Jiyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend with Benefit
RomanceIni adalah kisah kedua anak manusia yang telah jatuh begitu dalam pada lubang hitam yang tak berdasar. Kisah ini dimulai karena keterpurukan si lelaki dan kecintaan si wanita. Ketika Jiyong merasa begitu frustasi karena sang pujaan yang mencampakann...