Sejak mencintai seorang Kwon Jiyong, sejak saat itulah Taeyeon selalu berpandangan tak ada yang mudah di dapatkan tanpa usaha yang berarti. Usaha yang bisa dia berikan untuk mendapatkan hati Jiyong adalah dengan menunggu dan terus berada di sisi laki-laki itu apapun yang terjadi.
Entah apa yang sedang di fikirkan Jiyong hingga dia bisa berbuat hal gila di salah satu Club elit kawasan Gangnam.
Saat ini Taeyeon sedang melangkahkan sepasang kaki-kaki mungilnya dengan terburu menyusuri jalanan kota Seoul. Plang bertuliskan kantor pusat kepolisian Seoul terpampang dengan amat jelas.
Benar, itu adalah Jiyong. Orang yang berada di dalam gedung tersebut. Orang yang saat ini sangat ingin Taeyeon temui.
"Selamat malam."
"Ah selamat malam. Kim Taeyeon-ssi?"
"Ya. Saya Kim Taeyeon."
"Ahh silahkan duduk."
"Terimakasih."
Prosesnya berjalan dengan kolot. Padahal malam sudah sangat larut, tapi para polisi itu tak pernah kenal lelah. Meraka terkesan sangat memaksakan untuk menyelesaikan kasus ini saat itu juga.
Taeyeon meminta bantuan dari salah satu teman dekatnya yang adalah seorang pengacara untuk membantu dalam masalah kali ini hingga masalah dapat di selesaikan agak cepat dari yang seharusnya.
Taeyeon sudah berkata pada sang teman untuk membatunya sekali lagi membawa Jiyong bersama-sama kembali ke kediaman Jiyong. Karena keadaan Jiyong yang sudah tak lagi sadarkan diri, dengan sedikit 'keterpaksaan' Yongjae menyutujui.
"Apakah kali ini wanita itu lagi?" Tanya Yongjae.
"Mungkin."
"Kau tidak tau?"
Taeyeon terdiam, hanya memandang tenang jalanan kota Seoul yang masih terlihat ramai.
"Kami jarang bertemu akhir-akhir ini."
"Tumben sekali. Apa kalian sedang bertengkar?"
Apakah sangat terlihat? Kenapa dari kemarin ada saja orang yang mengatakan bahwa dia dan Jiyong sedang terlibat suatu masalah/sebuah pertengkaran?
****
"Terimakasih."
"Kau tidak pulang?"
Taeyeon tersenyum "Tidak."
"Ehey, dia harusnya sangat bersyukur ada wanita seperti mu disisinya. Baiklah kalau begitu, aku pamit. Untuk masalah ini, kau jangan khawatir aku akan segera menyelesaikannya. Sampai jumpa."
"Ya Terima Kasih, sampai jumpa."
Pintu tertutup, Taeyeon memutuskan untuk menginap dan menjaga Jiyong.
Dia kembali ber-flashback mengingat perkataan Youngjae beberapa menit lalu. Benar, kali ini apakah wanita itu lagi yang menjadi penyebab Jiyong menggila? Sang mantan kekasih?
Ditatapnya Jiyong lekat, salah satu tangan mungil Taeyeon bergerak mengelus lembut kepala berambut cokelat Jiyong.
"Taeyeon-ah.."
Jiyong bergumam, mengigau dalam tidurnya,
Tangan besar itu mencari tumpuan, Taeyeon menyambut dengan salah satu tangan mungilnya. Dia menggenggam tangan mungil Taeyeon begitu erat, seakan tak ingin wanita itu pergi meninggalkannya barang 1 detik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend with Benefit
RomanceIni adalah kisah kedua anak manusia yang telah jatuh begitu dalam pada lubang hitam yang tak berdasar. Kisah ini dimulai karena keterpurukan si lelaki dan kecintaan si wanita. Ketika Jiyong merasa begitu frustasi karena sang pujaan yang mencampakann...