Seorang wanita duduk di tepi ranjang dengan keadaan kamar yang samar-samar gelap karena hanya diterangi sinar bulan. Kedua bahu wanita itu bergetar karena menagis pilu, sambil mengusap perut nya yang agak buncit, perempuan itu tertunduk sambil sesekali dia ngusap pipinya yang basah karena air mata yang tidak henti-hentinya mengalir diwajah cantiknya.
Wanita yang tengah menagis dan mengandung itu bernama Abigail Adriana Fairuz, wanita berusia 19 tahun yang nyatanya adalah istri kedua dari Gibran Maliq Adyatama laki-laki berusia 30 tahun yang berprofesi sebagai seorang dokter kandungan.
"Kenapa rasanya sulit sekali menggapai cinta kamu mas, aku terus saja berlari mengejar kamu tapi kamu sama sekali tidak pernah menengok kebelakang bahkan kamu tidak peduli walau aku jatuh sekali pun, kamu tetap tidak pernah menengok untuk melihatku dan berusaha menggapai tanganku" ucap abigail disertai air mata yang kian mengalir deras diwajah cantiknya.
Ya rasanya sakit sekali bukan jika pria yang kau cintai tidak pernah membalas perasaanmu. Aku hanya bisa memiliki ragamu tapi tidak bisa memiliki hatimu. Kasih sayangmu, cintamu, bahkan hatimu sama sekali bukan untukku. Sakit...ya sangat sakit. Bahkan didunia ini pun tidak akan ada obatnya. Cinta bertepuk sebelah tangan itu sangat menyakitkan. Tapi wanita itu tetap tulus dan ikhlas mencintai pria itu karena dia sudah menganggap kalau semua yang terjadi adalah takdirnya, takdir cintanya.
"Apakah tidak ada secuil saja mas cinta dihatimu untukku, aku harus bagaimana lagi untuk bisa mendapatkan secuil hatimu itu?" Lirih abigail sambil mengusap kembali air mata di pipinya.
"Kamu adalah cinta pertamaku dan aku yakin kamu juga adalah cinta terakhirku. Bahkan setelah aku hamil anakmu, kamu masih belum juga membuka hatimu untukku, kamu masih belum percaya kalau aku juga wanita yang sama dengan istri pertamamu, sama-sama memiliki perasaan yang sama untukmu" ucap abigail dengan tatapan matanya yang kosong.
Gibran menikahi Abigail karena paksaan dari Andara Flora Felisia istri pertamanya, karena setelah menikah dengan Dara selama 4 tahun dara tidak bisa memberikan Gibran keturunan. Ya Gibran menikahi abigail hanya demi mendapatkan keturunan.
Tapi siapa sangka rencana yang sudah disusun oleh dara untuk mendapatkan anak dari abigail malah menjebaknya dalam situasi sulit untuk rumah tangganya.
Apakah abigail harus pergi dari hidup gibran demi untuk membuat rumah tangga gibran bahagia setelah kelahiran anaknya??
Ya pilihan yang sulit untuk abigail, tapi jika dia bertahan bukankah itu percuma karena gibran tidak pernah menganggap cinta yang diberikan abigail untuknya."Bukankah cinta tak harus memiliki, melihat orang yang aku cintai tersenyum bahagia saja itu sudah lebih dari cukup walau bahagianya tidak bersamaku" batin abigail dengan isak tangisnya yang terdengar sangat lirih.
=========================================
Maaf ya kl ada kata-kata yang salah atau ga nyambung. Maklum ini baru pertama nulis disini.
Jadi mohon kritik, saran dan komentar dari teman-teman semuanya.
♡Terima kasih♡
KAMU SEDANG MEMBACA
POLIGAMI (ISTRI UNTUK SUAMIKU)
RomanceSeperti inikah sakitnya jika cinta bertepuk sebelah tangan? Kisah seorang gadis bernama Abigail Adriana Fairuz yang ingin mengadu nasib di ibukota, kuliah sambil bekerja. Tapi sepertinya tuhan menentukan nasib lain untuk takdir hidupnya, terutama...