Part 13. Pertemuan Tak Terduga

8.8K 281 98
                                    

Sebulan kemudian...

Sejak pertemuan dan permintaan Dara waktu itu, Abi berusaha untuk mengindar dari Dara. Bahkan sehari sesudah pertemuan itu Abi jatuh sakit selama dua hari. Tubuhnya panas dan kepalanya pusing. Abi tidak menceritakan masalah itu pada siapapun, bahkan Aya yang menginap ditempatnya selama dua hari untuk mengurusi Abi hanya tau bahwa Abi sakit karena kelelahan.

Abi sangat shock. Walaupun Abi menyukai Gibran tetapi Abi tidak punya niat sedikitpun untuk merusak rumah tangga dan menjadi orang ketiga diantara mereka. Karena Abi sangat tau bahwa Gibran hanya mencintai Dara, bahkan dirinya rela jika cinta pertamanya tak terbalaskan.

Flashback: On

"Bi, Mba Dara punya satu permintaan buat kamu dan mba harap kamu bisa mengerti dan menerima permintaan mba. Maukah kamu menikah dengan Gibran?"

Abi membelalakkan matanya, tubuhnya langsung menegang.

"AP...APA...?"

Abi membeku tidak percaya akan apa yang baru didengarnya. Dara masih menitikan air matanya lalu kembali menggenggam tangan Abi.

"Please Bi, menikahlah dengan Gibran!"

"Tapi kenapa harus Abi, mba?"

"Karena hanya kamu yang pantas bersanding dengan Gibran. Kamu wanita yang sempurna Bi. Kamu memiliki segalanya."

Abi terdiam sambil menundukkan wajahnya.

"Maaf mba, Abi gak bisa..." ucapnya lirih

Dara menghapus kasar air mata diwajahnya lalu tersenyum getir. Abi memandang lekat wajah Dara, wajah cantiknya nampak terluka.

"Mba hanya ingin Gibran bahagia Bi. Kamu tau walaupun Gibran tidak pernah membahas seorang anak tapi mba tau kalau Gibran sangat menginginkannya. Tolong Bi, bantu mba mewujudkan keinginan tak terucap Gibran."

Abi masih terdiam, otaknya serasa buntu mendengar semua penuturan Dara.

"Mba akan kasih waktu kamu satu bulan. Mba mohon, tolong Gibran, Bi! Hanya kamu yang bisa menolongnya. Mba tau kamu sangat mencintai Gibran."

"Maaf mba, tapi Abi bener-bener gak bisa. Abi gak mau hubungan rumah tangga kalian rusak karena adanya aku. Sekali lagi maaf mba."

"Kamu gak ngerti Bi, gimana perasaan mba saat ini. Hidup tanpa bisa memberikan keturunan sungguh menyakitkan. Pertama kali mba lihat dan kenal kamu, mba langsung suka sama kamu. Kamu adalah wanita impian. Kamu cantik, sopan dan rajin beribadah. Sejak mba melihat cinta dimata kamu, mba sadar mungkin Allah sudah mengutus kamu dikehidupan kami. Seorang wanita yang menurut mba sangat sempurna untuk bisa memberikan pelengkap di dalam rumah tangga kami. Mba mohon, lihatlah mba melalui hati kecilmu, bagaimana kalau kamu yang ada diposisi mba. Apakah kamu juga akan melakukan hal yang sama seperti mba?"

Abi terdiam, semua yang dikatakan Dara adalah benar. Benar bahwa dia mencintai Gibran, benar bahwa posisi Dara adalah posisi tersulit bagi seorang wanita bahkan seorang istri. Dan Abi juga menyakini bahwa jika dirinya ada diposisi Dara maka akan melakukan hal yang sama.

"Maaf mba...Abi sudah memutuskan. Abi gak bisa menerima permintaan mba Dara..." Dara menatap Abi dengan terluka. Pupus sudah harapannya untuk memberikan Gibran seorang anak. Tadinya Dara berharap Abi bisa membantunya, tetapi ini diluar dugaannya. Dara pasrah, Dara sudah tidak dapat berfikir lagi. Hanya kekecewaan yang kini bersarang dihatinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

POLIGAMI (ISTRI UNTUK SUAMIKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang