After the War

11.9K 696 15
                                    


SEKAI NO FUIN
Naruto punya Masashi Kishimoto, tapi fic ini karya Chocho
yang terinspirasi dari banyak sumber termasuk fic senpai yang lain
mohon maaf jika ada kesamaan dan kesalahan, fic ini hanya untuk kesenangan bersama

.

.

.

Tsunade tak hanya menggebrak mejanya marah. Kini meja itu bahkan sudah tak berbentuk lagi. Seluruh berkas berhamburan dan bertebaran begitu saja.

"Adakan pertemuan dengan para tetua. Panggil Naruto dan Shikamaru" perintah Tsunade geram. Shizune mengangguk sebelum berhanjak pergi. Surat yang ia temui pagi tadi sukses membuat Hokage cantik itu menggeram kesal.

Perang dunia shinobi telah usai. Kaguya dan Madara telah berhasil dikalahkan berkat kerjasama Naruto, Sasuke dan aliansi shinobi. Dunia kembali damai, meski masih ada beberapa konflik yang harus diselesaikan. Sasuke telah memutuskan kembali ke desa, meski dia ingin berkeliling dunia terlebih dahulu. Shinobi yang lain kembali melakukan misi, kecuali bagi Hyuuga Hinata yang ditarik ke klan mengingat wafatnya Neji dan Hiashi yang semakin berumur. Desa berkembang, negara semakin makmur. Namun siapa sangka pagi itu Tsunade mendapati surat ancaman di atas mejanya.

"Apa kau yakin ini benar dari Akatsuki, Tsunade?" tanya seorang tetua desa.

"Aku tak tahu. Tapi isi surat itu membuatku takut"

Awan merah akan kembali dan mengambil kunci. Kami akan membuka segel dunia dan membawa awal yang benar-benar baru.

"Apa maksudnya itu?" tanya Naruto masih bingung meski telah membaca surat itu berkali-kali.

"Aku pernah mendengar kakekku, Hokage pertama bercerita tentang segel dunia. Kekuatan yang kabarnya menyamai kekuatan Kaguya, bahkan mungkin lebih, disegel di suatu tempat di dunia ini. dan ada seseorang yang membawa kunci untuk segel tersebut"

"Apa anda telah menanyakan desa lain tentang surat serupa?" tanya Shikamaru.

Shizune mengangguk, tangannya membawa kopian surat yang diterima desa lain dan membagikannya pada semua orang yang ada di ruangan itu.

"Isinya berbeda. Kenapa?" Naruto bertanya-tanya.

Awan merah telah kemballi. Segel dunia akan dibuka dan kami akan membawa awal yang benar-benar baru.

"Kemungkinan besar orang yang memegang kunci itu ada di Konoha" ujar Shikamaru mengambil kesimpulan.

Para tetua tampak gusar, seolah ada yang mereka sembunyikan. Hal ini lah yang sebenarnya Tsunade takuti. Tetua itu lebih memikirkan diri mereka dibanding keselamatan desa, dunia. Akatsuki sudah pernah membuat perang besar sekali, tentu mereka masih bisa melakukannya lagi.

"Aku tak tahu siapa, tapi kuharap para tetua tahu," ujar Tsunade mencoba menyudutkan.

.

.

Hinata berjalan diiringi dua pelayannya mengelilingi pusat desa. Meski sudah berusaha melarang, namun Hyuuga yang sebentar lagi akan memikul penuh tanggung jawab klan bersikeras. Dia ingin melihat teman-temannya sesama shinobi. Mereka sudah berjanji akan bertemu siang ini di Ichiraku.

Kimono yang Hinata kenakan berwarna ungu lembut. Bunga kecil berwarna putih menghiasi beberapa sisi. Pakaian ini membuat gadis itu sulit berjalan. Rasanya lebih nyaman saat dia memakai seragam shinobi dulu, celana dan jaket gombrong yang tak menghalangi langkahnya.

"Selamat datang!" sapa Paman Teuchi. Ichiraku ramai seperti biasa, namun Hinata tak menemukan temannya dimana pun.

"Ah, Hyuuga-sama. Tadi Kunoichi bernama Ino menitip pesan, mengatakan bahwa akan ada rapat dadakan jadi tidak ada yang bisa datang" Ayane mengahampiri Hinata yang tampak bingung.

Sekai no Fuin (Segel Dunia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang