14th[TRILLER]

1K 171 22
                                    

Apa yang selama ini kau sukai?

Mau kah kau memberitahu ku?

***

Suzy memandang malas derai hujan yang sudah hampir seminggu ini di tumpah kan oleh sang langit ke arah bumi. Dirinya jadi tak bisa bergerak bebas keluar mansion. Dan itu adalah kesialan bagi Suzy yang menyukai kebebasan dari pada meneduh di bawah atap tak bisa kemana-mana.

"Dia mengusir mu?" Chanyeol datang, ekspresi nya mengasihani Suzy yang menurut nya sudah tak ada lagi harapan dirinya untuk hidup.

"Siapa yang berani mengusir ku?!" Sifat temperamen Suzy keluar, sebal dengan ucapan lelaki di depan nya. "Si psycho itu bahkan tidak lagi peduli!"

Kening Chanyeol mengernyit. "Mr. Byun sama sekali tak mencurigai mu?"

Suzy jujur menggeleng. Awal nya dia mengira Baekhyun mengetahui alasan mengapa Suzy tiba-tiba muncul di mansion nya sebagai pelayan.

Sudah seminggu ini bahkan waktu telah terlewat, Baekhyun tak lagi mengungkit akan todongan pertanyaan nya tempo hari malah terkesan biasa saja, dan Suzy yakin, Baekhyun hanya menggertak-nya.

"Syukurlah kalau begitu." Chanyeol mendesah lega. "Kita tak perlu buru-buru dan berakhir ketahuan, itu musibah yang harus di hindari."

Suzy hanya mengiyakan saja sebelum kemudian Fei -gadis pelayan- yang sudah lima hari ini akrab memanggil gadis itu. Suzy memutuskan pamit pada Chanyeol untuk menghampiri teman sepenanggungan nya tersebut.

"Pimpinan Lee menyuruh untuk mengantar kan ini pada tuan," Fei menunjukkan nampan berisi satu gelas air putih dan sebutir obat di atas tisu saat Suzy mendekati nya.

"Apa?" Suzy masih belum konek karena sehabis berlari tadi, dari ruang tengah menuju ke depan Fei sekarang.

"Bantu aku mengantar ini..."

"Kenapa aku?" Suzy agak nya malas, kemudian menjauhi Fei sebelum gadis itu mencekal lengan nya heboh.

"Ya! Suzy-ya... pleasse! Hanya kau harapan ku satu-satunya!"

Suzy menyentak kesal cekalan Fei. "Memang nya kenapa sih? Tinggal di antar saja!"

"Aku takut..." rengek Fei manja. "Dia suka ketawa sendiri, kayak orang lagi kesurupan..."

"Biar bagaimana pun dia majikan mu, Nona."

"Pleasse Suzy! Antar kan cepat! Nanti pimpinan Lee bakal marah kalau terlambat sedikit saja!"

Suzy jengkel. "Sudah minta bantuan! Gak tau diri pula!"

Fei hanya nyengir, terkekeh mendengar kalimat sarkasme teman sepenanggungan nya itu. Sifat Suzy yang mudah marah memang sesuatu, namun ajaibnya malah terlihat lucu.

Setidaknya bagi Fei, dirinya tidak tau jika orang lain.

Suzy menggerutu dalam perjalanan nya menuju kediaman Baekhyun. Sedetik sebelum ia mengetuk pintu, benda kayu mahal yang di pahat indah oleh sang pengrajin itu terbuka, menampakkan tubuh tegap Sehun.

Hampir saja Suzy lupa mengenai Sehun.

Dirinya memang tidak terlalu takut dengan Baekhyun, namun jika Sehun lain soal. Sosok datar selempeng jalan tol itu selalu membuat Suzy terasa terintimidasi, dan Suzy tidak suka itu.

"Siang tuan," Suzy dengan sopan membungkuk, memaksa memberi senyuman walau agak nya susah, setidaknya ia harus bersikap layaknya pelayan sungguhan.

Baru kali ini Suzy merasa gerah akan hadir nya pria itu. Ingin sekali ia minggat secepatnya.

"Pastikan tuan meminum-nya."  Sehun bergumam jelas lantas pergi dari hadapan Suzy.

Over TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang