33.

849 157 15
                                    

Musim panas mengguyur kota soul. Ada banyak keluarga menjalankan hari pekan ini dengan bertamasya atau piknik. Terkecuali Jongin tentunya.

Sebenarnya dia ingin sekali menengok keadaan Suzy, entah sejak kapan ia memiliki rasa kewajiban untuk menengoknya sekali-kali di Jepang dan mengabaikan fakta bahwa sahabat bodohnya itu sengaja menculiknya.

Mengantarkan Luhan untuk melindungi nya di sana, mungkin keputusan yang terbaik.

"Bagian ini salah!"

Sayup-sayup suara seseorang menolehkan kepala pria bermarga Kim itu. Tak jauh dari tempat nya memarkirkan mobil, tepat di tengah-tengah taman kantor rekan bisnisnya. Jongin melihat sosok wanita cantik tengah memberikan petuah pada pegawai nya.

Tapi tunggu dulu... Pegawai?? Sepertinya bukan.

Pakaian nya terlihat memang seperti pegawai kantoran, tapi tidak dengan beberapa orang yang tengah di ajari olehnya.

"Maaf tuan, Mr. Qi—"

"Tunggu dulu hyung,"

Tao mengernyitkan dahi ketika melihat atasan nya itu sibuk memperhatikan seseorang di tengah taman. Wajar saja sih, lelaki memperhatikan perempuan.

Namun wanita yang menjadi tumpuan perhatian Jongin sekarang ini hanya pegawai biasa...

"Apa dia bekerja sebagai juru seni di kantor ini??"

"Sepertinya tidak." Tao berpikir sejenak. "Kantor ini menjalankan usaha resort dan mall bukan tempat asrama seniman."

Jongin tersenyum miring, "Apa wanita itu punya hak? Sepertinya para pegawai kantor ini tengah di landa kebutaan sementara."

Tadinya pria itu datang untuk membahas kerja sama dengan pemilik kantor di belakang nya. Tidak tau kenapa, ia malah mendapati hal tak biasa di pekarangan taman kantor.

"Soal itu..."

Jongin mengibaskan tangan tiba-tiba, terkekeh geli seraya memasuki mobil membuat Tao terheran dan segera menyusulnya.

Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut Kim Jongin selain menyuruhnya untuk menjalankan mobil ke tujuan sebelumnya.

Sekilas Tao melirik kaca mobil tepat di atasnya dan mendapati pria itu, untuk pertama kalinya tersenyum tulus dengan pancaran mata penuh kerinduan entah pada siapa.

*****

Baekhyun hampir tertawa keras saat melihat Suzy sekarang tampil dengan pakaian kebesaran miliknya, sayang nya hanya orang bodoh saja yang tidak menyadarinya dan maaf saja, Suzy tidak sebodoh itu.

"Menurut mu ini lucu??!"

"Tidak. Kau jelek."

Suzy kesal setengah mati, siapa yang menyangka Baekhyun bisa mengutarakan kata-kata kejam itu kepadanya??

Tunggu dulu, bibir laknat yang sayang nya terlalu kissable itu memang selalu menghina nya selama ini. Suzy hampir lupa, bahkan kata 'jahat' terlalu bagus untuk psycho gila macam Byun Baekhyun.

"Kau merobek pakaian ku." Suzy pelan berujar, mengingat kejadian sebelumnya saat di dekat persimpangan cafe membuat Baekhyun merasa bersalah sedikit.

"Maaf."

"Tidak. Kau akan ku maafkan bila memulangkan ku sekarang."

"Aku tak butuh persetujuan maaf dari mu nona." ucap Baekhyun sarkas. "Dan lagi jangan harap kau bisa keluar dari apartemenku ini."

Iya. Di jepang, Baekhyun hanya memiliki apartemen, tidak mansion, namun jangan salah. Ini bukan lah apartemen biasa, terlalu luas jika di namakan apartemen, jelas ini masuk high class elit.

Over TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang