detik ke-22

1K 167 15
                                    

Seharian lebih Suzy terjebak dalam kamar Byun Baekhyun tanpa bisa melakukan apa-apa selain merasakan kebosanan di sana karena barang-barang nya serta tas yang di bawa sebelumya menghilang entah kemana. Bahkan untuk menghubungi seseorang pun Suzy tak menemukan benda elektronik yang dapat ia gunakan di ruangan itu.

Ia yakin dirinya akan tamat kali ini.

Malang sekali hidup mu Bae Suzy.

Setelah menanti harap-harap cemas menunggu sang malaikat maut menampakkan batang hidung nya layaknya seabad lamanya, pintu kamar akhirnya terbuka menampakkan sosok berantakan Baekhyun di balik nya, Suzy segera menjauh tatkala sosok yang sialnya seksi di mata Suzy tersebut mulai bergerak mendekat.

"Apa aku akan mendapat ciuman selamat datang?!" Baekhyun menunjukkan seringai riang nya, bertanya dengan pede, tersenyum penuh pesona tanpa beban saat tangan nya sekarang ini terulur hendak menggapai Suzy, namun gadis itu segera menghindar.

"Manjauh dari ku! Bajingan!"

Baekhyun sama sekali tak tersinggung. "Kau selalu saja malu-malu."

"Ya! Aku bukan Jena -istri mu-! Berhenti bersikap seolah-olah kita ini pasangan suami-istri yang saling mencintai!" Suzy sudah tak lagi peduli dengan nasibnya, yang dirinya ingin saat ini adalah, kepuasan nya mengomeli orang didepan nya. "Sadarlah! Ikhlas kan istrimu supaya tenang di alam sana!"

Mata Baekhyun tampak menggelap sebelum seperti kilat pria itu mendekat kemudian mencekik leher Suzy erat. Kaki Suzy menjinjit, memegang kedua tangan Baekhyun yang melingkar di lehernya. Ada kilat mengerikan di mata Baekhyun sebelum pria itu kemudian menghempaskan Suzy ke ranjang kasur miliknya.

Suzy terbatuk. Memegangi lehernya yang membiru sakit, mencoba mengatur napas nya yang tadi hendak lenyap di makan waktu.

"Apa sakit?" Baekhyun bertanya seolah itu bukan lah kesalahan nya. Ia duduk di tepi kasur, menggapai rambut panjang Suzy untuk ia selipkan di belakang telinga gadis itu sayang. "Apa itu melukai mu?"

Suzy sudah ingin sekali mengomeli keras-keras Baekhyun ketika matanya terkunci pada onix kelam pria itu, Suzy terpaksa bungkam dan tak banyak ulah selain mengelusi lehernya sendiri yang sakit.

"Biar ku lihat," Baekhyun dengan perhatian menarik Suzy dekat dengan nya. Suzy tak berdaya, ia sudah terlanjur lelah dengan hidupnya. Pada akhirnya ia memilih menuruti saja apa kata orang ini, "Leher mu memar, pasti sakit.."

Sakit lah!! Segala nanya!!! Suzy geram sekali, entah pergi kemana ketakutan nya. Hawa ingin memberi pelototan pada Baekhyun lah yang paling kuat hingga pria itu sedikit terkekeh karena tingkah Suzy yang baginya menggemaskan.

"Kalau kau berhenti melawan, aku takkan menyakiti mu." Baekhyun mengelus leher Suzy lembut, menghantarkan rasa panas ke saraf-saraf tubuh Suzy yang kemudian berhenti di dalam dadanya yang tiba-tiba saja bergemuruh.

Suzy diam seperti patung, sulit baginya untuk mencerna segala sikap Baekhyun hingga pada saat pria itu makin mendekat, mengikis jarak darinya. Suzy diam-diam terpaku dengan helaan napas hangat Baekhyun menerpa tengkuk lehernya.

"Kau terlalu sayang untuk di lewatkan," bebarengan dengan bisikkan kasual nya, hal yang di rasakan Suzy selanjutnya adalah jilatan lidah pria itu yang menerpa kulit lehernya.

Suzy spontan menegang. "A-aapa yang, kau lakukan?!" Gadis itu mencoba menarik diri, cekalan di lengan kanan dan belakang lehernya membuat Suzy kesulitan menjauh. "Ya! Berhenti! Lepaskan aku!"

Gerakkan Suzy sia-sia pada saat Baekhyun mendorong tubuh gadis itu terlentang dengan ia yang di atasnya. Suzy menelan ludah saat melihat betapa Baekhyun begitu tampan saat tengah menahan sesuatu dalam dirinya.

Ia tampak lebih panas dan... menggoda?

Aish! Kepalaku mungkin sudah terbentur sesuatu tadi!  Tanpa sadar Suzy memaki.

"Jangan memancing ku," Baekhyun berujar berat, dengan tatapan mata berkabut oleh gairah. "Kau yang menginginkan ini terjadi kan? Maka akan ku kabulkan,"

"Apa?-" suara Suzy terbawa angin saat Baekhyun menginvasi bibirnya, melumat agak kasar dengan gerakkan terburu. Suzy sampai kewalahan. Ciuman yang bagi Suzy itu hanya hawa nafsu sesaat langsung lenyap saat di dapatinya Baekhyun mulai merayap, mencium leher jenjang nya kemudian perlahan bergerak ke arah dadanya.

"Tu-tuan..." Suzy ingin sekali lepas, otaknya memerintah kan begitu. Tapi tubuhnya seakan menolak, dan meminta sesuatu yang lebih. Dirinya tidak tahu menahu apa itu(?).

"Panggil nama ku," Baekhyun berbisik sensual, membuat tubuh Suzy menggigil hingga ia sekarang merasakan sesuatu yang keras telah menggesek pangkal pahanya, membuat intinya berkedut merasakan sensasi aneh yang baru dirinya rasakan untuk pertama kali.

Pakaian yang terbalut di tubuh Suzy adalah kemeja miliknya, gadis ini terlalu pintar untuk menggoda nya, Baekhyun mengagumi betapa berani Suzy membangunkan singa yang tertidur. Tapi jelas bukan itu tujuan Suzy, ia memakainya karena tidak ada baju yang lain, lagipula tidak ada satu pun orang yang mengunjungi nya setelah kepergian terakhir Sehun, pakaian nya yang robek memaksa Suzy untuk mencari baju yang layak untuk di kenakan nya.

Ketika melihat lemari di kamar Baekhyun ini hanya memiliki pakaian kemeja dan jas saja, mau tidak mau Suzy memilih salah satu di antaranya.

Tangan besar Baekhyun merayap, masuk ke dalam kemeja nya kemudian meremas di balik bra yang Suzy kenakan, membuat gadis itu melenguh.

Kesakitan itu membuat Suzy sadar kembali dari rasa asing yang ingin membuai nya, ia dengan segera mencoba menjauh kan diri dari Baekhyun lagi. "Le-lepaskan aku--!"

Baekhyun seakan tuli, semakin dalam membenamkan kepalanya di ceruk leher Suzy sembari merasakan tangan nya yang bermain di balik bra Suzy, menghisap memberi tanda kepemilikan di sana. Gadis itu kaget saat sesuatu tengah mengoyak dinding pusat dirinya.

"Akh!"

Baekhyun menyeringai, sementara Suzy segera menggigit bibirnya, terkejut dengan suara aneh yang dirinya keluarkan tadi.

"Mendesah dan panggil nama ku,"

"Ya! Kau gila--?!" Suzy sekali lagi melenguh, memejamkan matanya kala Baekhyun memaksa bermain di bawah sana. Ada rasa linglung dalam diri Suzy ketika ia merasakan sebuah kenikmatan yang entah dari mana asalnya.

Tanpa di suruh untuk ketiga kalinya, gadis itu mengeluarkan desahan nya. Baekhyun tersenyum, semakin mempercepat laju kegiatan nya hingga di rasa jepitan di dalam sana semakin kencang ia berhenti bergerak.

Suzy meraung frustasi, menatap nanar sosok Baekhyun yang menyeringai puas melihat raut tak berdaya Suzy di bawahnya.

"Kau berpikir akan semudah itu mendapat kan apa yang kau mau dari ku?"

Suzy tidak mengerti apa maksud dari Baekhyun saat ketika pria itu menyingkir, membuat Suzy seakan kehilangan jiwanya sesaat.

"Aku akan menghukum mu," Baekhyun tersenyum aneh, mengusap bulir keringat Suzy yang mulai menetes sedikit tadi di jidatnya, kemudian menyingkir kan anak rambut yang menghalangi wajah cantik memerah milik gadis itu dari pandangan Baekhyun.

"Karena kau sudah kabur dari ku, maka tunggulah pembalasan ku." Lanjutnya.

Suzy yakin, senyuman Baekhyun tadi sangat menyeramkan, bahkan harimau pun akan lari ketika melihat tampang pria itu sekarang.

***

Tbc.

A/n.

Maaf lama gak update.
Aku lagi ujian.

Pendek? Iya. Sengaja.

Semoga part ini menghibur,
Wkwkwk,

Yang minta nc, silahkan di hayati.
Diriku hanya paham teori, jadi gak terlalu bisa
dapet Feel nya,

Jangan lupa baca short-story punyaku She's My Lady
Sama Suho's Style.
Itu seri OC.

Vote dan comment.
Thanks be read.

See.

Over TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang