Namaku Else. Kau tahu, tahun 2017 ini tepat bulan januari lalu umurku 27 tahun. Saat aku berusia 18 tahun, aku punya sebuah cerita yang ingin aku beritahu ke kalian. Saat duduk dibangku SMA kelas 3 aku punya kisah unik dan sampai sekarang aku masih...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat duduk di bangku SMA, aku adalah anak baik dan biasa saja. Aku punya pacar namanya Haru. Haru menembakku saat awal kenaikan kelas 3, yah awalnya aku tidak percaya dia punya rasa padaku, jujur sebenarnya dari dulu aku mengganggapnya adikku, karena kita adalah teman semasa TK. Aku tidak tahu juga dari TK sampai SMA pun selalu satu sekolah. Dia mantan ketua osis, dia menurutku orang yang biasa saja, tapi banyak adik kelas yang sering ngobrol dengannya.
Ketika Haru menembakku, sebenarnya aku ragu untuk menerimanya atau tidak. Tapi karena saran Alissha, akhirnya aku memberitahunya bahwa aku menerimanya. Kejadian masa- masa saat kami menjalin hubungan bagiku, terasa seperti biasanya. Tapi baginya kulihat raut wajahnya yang kian memerah ketika menatapku. Yah kupikir itu lucu, dan aneh.
Sampai saat liburan, dia menjemputku di rumah, dan mengajakku untuk kencan. Saat dia datang aku bilang, " maaf tapi aku lagi sibuk ngerjain tugas " .
Dia hanya terlihat kecewa sambil bertanya " bagaimana jika aku membantumu ? ".
" Tcihh" padahal itu hanya alasanku agar dia tak mengajakku pergi, jujur saja sebenarnya tidak ada tugas sama sekali. Lagipula liburan itu paling enak melakukan hobi kita.
Lalu aku menjawab pertanyaannya " tidak perlu, lagipula aku lebih suka mengerjakan sesuatu sendiri "
Dia hanya menatapku sambil berkata " oh, begitu ya!! Semangat ya. Aku harap tugasmu secepatnya selesai,"
" terimakasih".
" lalu, kapan kita bisa pergi bareng ?".
" mungkin saat liburan ini berakhir atau kapan ya? Aku benar-benar banyak acara dengan teman-teman dan di sibukkan dengan tugas".
Dia hanya terdiam lalu berkata " aku mengerti, kalau begitu aku pergi dulu".
" iya" . Aku merasa bersalah karena berbohong, tapi aku sedang tidak ingin pergi.
