Sebelumnya aku tidak tahu dan tidak ingin tahu yang diperdebatkan ibu dengan Alisha. Sampai saat itu aku melihat haru terbaring. Dan wajahnya tertutup kain putih.
Saat itu aku sadar, bahwa mereka mungkin berdebat, tentang aku boleh melihat haru atau tidak. Ketika aku melihat haru yang seperti mayat itu, aku langsung lari dan memeluknya, badaannya dingin, kulitnya putih pucat, dan oh tidak.. air mataku tiba tiba menetes.
Aku menangis keras sambil memeluknya. Ibu haru yang melihatku juga ikut menangis, semua yang ada di ruang itu menangis, tak terkecuali Alisha yang biasanya kuat dan tidak pernah menangis, saat ini juga dia menangis sambil mengelus elus pundakku.
" sabar ya el, el.. huwaaa~~"tangisnya.
"Aku masih tidak percaya haru yang dulu menginginkanku jadi miliknya sekarang tiada, aku tidak perrcaya haru yang selalu berkata ingin menikahiku tiada, hari hari manis bersama terakhir kali saat kelulusan SMA, apa apan ini ? " teriakku
" huwaaa~" bangun haru, bukannya kamu ingin menikahiku!!"
" aku.. aku.. haru!! Aku apa membuatmu tertekan? JAWAB haru!! JAWAB!!"
" kenapa kamu tidak bicara"
" kenapa aku.. ugh!! Sangat bodoh malah membuatmu khawatir!! Ugh!! Kesal hikks ...hiks...shiksk" tangisku.
Sore harinya haru dimakamkan, aku yang saat ini berada dirumah haru, masih tidak percaya. Teman masa TK ku yang selalu bersamaku saat SMA, teman yang kuanggap adik yang punya perasaa terhadapku, padahal aku merasa baru kemarin haru menggenggam tanganku saat pulang sekolah, saat mentari terbenam.
Padahal aku merasa baru kemarin haru mengajakku melakukan hal gila seperti di gedung Heinctaoi. Duh, apa-apaan ini!! Sekarang orang yang pertama kali aku sadar bahwa aku mencintainya telah tiada, orang yang kusukai pertama kali tiada.
Hape yang sering berdering karena chatnya sekarang tidak berdering lagi. Aku menangis, merasa tidak percaya kepulanganku di semester 5 ini, berharap bertemu dirinya, malah bertemu mayatnya.
Bahkan kami belum saling bertatap tatapan setelah kami berpisah dari kelulusan SMA.
" ugh!! Kisah macam apa ini alish huwaa~ padahal dulu kamu pernah bilang aku dan haru akan selalu bahagia alish huwaa"
" ugh!!hiks..hisk. jangan membuatku menangis bodoh!! El sudahlah, sudah huwaa jangan menangis".
Itu terakhir kalinya aku menangis karena haru, dikamar haru dengan Alisha. Alisha menangis lebih keras dariku sambil berkata maaf, maaf dan maaf. Hari itu kisah menyedihkan bagiku tentang teman masa kecil yang aku sukai itu.
- Bersambung -
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Of Love
RomanceNamaku Else. Kau tahu, tahun 2017 ini tepat bulan januari lalu umurku 27 tahun. Saat aku berusia 18 tahun, aku punya sebuah cerita yang ingin aku beritahu ke kalian. Saat duduk dibangku SMA kelas 3 aku punya kisah unik dan sampai sekarang aku masih...