Gladys melihat jam dinding rumahnya, sudah jam 3 tapi Renata belum tiba dirumahnya, biasanya gadis itu akan mengambil baju atau sekedar mengganti bajunya.
Renata bilang ini rumah keduanya bahkan bisa jadi rumah Renata satu satunya itu yang sahabatnya itu ucapkan kepada Gladys.
Gladys tidak mengerti Renata kenapa, dia tau masalah keluarga Renata tapi ini kali pertama Renata bersikap aneh, Gladys memasuki kamar nya, membuka lemari coklat di pojok khusus baju baju Renata, dan mengambil 2 pasang baju. Gaun di atas dengkul , jeans hitam dan kaos V-neck putih.
Gladys memastikan bahwa adik adiknya baik baik saja ditinggal dan dia melangkah menyusuri gang rumah nya menuju Halte , dia perlu menyusul Renata. Gladys sedang tidak ingin membawa kendaraan.
****
"Tumben kamu dateng siang bukanya kamu dapet jam 5 ya Ren" Rusy berpapasan dengan Renata di pintu belakang Cafe.
"Eh kak Rusy, iya kak Rena engga ada kegiatan" datar.
"Setau aku , kamu biasanya ke rumah Gladys dulu kan?" tanya Rusy hati hati,
Rusy tahu sepertinya hati Renata sedang tidak baik baik saja.
"Nah itu Gladys" Renata menoleh mengikuti arah mata Rusy dan benar saja Gladys ke sini, untuk apa, seharusnya jam Gladys bernyanyi sudah selesai.
"Hai ta, ini aku bawain baju kamu, gamungkin kan kamu pake seragam pas manggung nanti" Gladys menyerahkan Totebag yang bersisi pakaian Renata.
"Wah baru aja diomongin, apa kabar Glad?" Rusy mendekati Gladys.
"Baik kak Rusy, kaka apa kabar? karena jam aku manggung selalu pagi, kita jarang ketemu ya kak" Gladys tersenyum tulus.
Renata mendekati Gladys , sepertinya Rusy ingin berbica tapi Renata lebih dulu.
"Makasih" hanya itu, Renata mengambil Totebag Gladys dan masuk ke belakang panggung.
Rusy menaikan kedua matanya bingung dengan dua orang di depanya ini, yang satu sekarang sudah pergi dan meninggalkan yang satu dengan senyum pudar.
"Aku gatau kalian lagi kenapa, aku pikir Renata sedang tidak mood ternyata memang sepertinya anak itu ada masalah."
Gladys mengangguk " aku gatau Ata kenapa kak, dari tadi pagi sifat nya begitu"
"Emang tadi Rena ga kesekolah?" sulit bagi Rusy untuk memanggil Renata dengan sebutan 'Ata', entah mengapa.
"Ata kerumah pagi pagi mau ngajak Kila main tapi aku larang trus Ata langsung pergi aku gatau kemana ,dan setelah jam 3 Ata belum kerumah, yaudah aku susul ke sini ternyata bener Ata udah kesini duluan"
"Yaudah gausah dipikirin ya, kamu juga masuk gih kamu kebagian jam 3 kan?" Rusy melihat jam tanganya.
"Oh iya kak, yaudah aku kedalam ya"
"Glad tadi adik kaka ada titipan buat kamu, minta sama Alvin ya" Rusy mengedipkan sebelah matanya.
Gladys bersemu, dia malu bagaimana mungkin kekasihnya itu menitipkan sesuatu untuknya melalui kakaknya.
****
Gladys menatap bingkisan yang sudah diaminta ke Bartender, Alvin temanya, seharusnya Barista tapi Alvin lebih denang jika disebut Bartender.
Dia memperhatikan kotaknya dan membuka note yang di lampirkan di bagian atas kotak ini.
'Hai sayang, obat nya jangan lupa diminum ya, di dalem kotak ini ada gaun , nanti malem aku tunggu ditempat biasa , dandan yang cantik ya , love you'
YOU ARE READING
RENATA
RandomDisini aku bakalan coba buat cerita agak panjang, karena jujur , sebernarnya susah buatnya but i will try. :)