Part 9

142 6 0
                                    


Hari ini Renata pulang lebih awal, biasanya dia akan pulang setelah jam 10 atau mungkin lebih. Renata tidak makan, dia menaiki tangga  menuju kamarnya. Menyalakan lampu ,  Renata bergegas mandi dia sangat  lelah.

Renata memakai baju tidur panjangnya, seperti biasa dia membuka jendela kamarnya membiarkan angin malam  menyerang tubuhnya lalu berjalan kepinggir kasur dan perlahan gadis itu merebahkan tubuhnya menghadap jendela yang terbuka lebar,  angin  yang cukup dingin untuk jam 8 malam.

****

Dimas terbangun di tengah malam,  diahaus,  gelas di atas meja Dimas kosong, Dimas memutuskan untuk turun  mengambil segelas air minum.  Membuka pintu dan berjalan, langkahnya  terhenti tepat di depan kamar Renata.

Dia melangkahnya kakinya ke arah kamar Renata,  tidak dikunci pikir Dimas, Dia  membuka pintu kamar Renata  hawa dingin langsung menerpa tubuh Dimas.

Dimas melihat AC , off.  Lalu dia  membuka pintu lebih lebar,  jendela kamar Adiknya itu tebuka atau  sepertinya sengaja dibuka, Dimas bingung sudah 2 kali Dia  melihat  jendela kamar Renata terbuka  dan itu pun  malam hari.

Dimas melihat  jam  dinding  Renata , jam 2pagi,  pantas saja anginnya sangat dingin,  Dimas masuk berjalan kearah Renata ,  adiknya itu tidur di bagian pinggir kasur,  menghadap  jendela.

Tangannya menyentuh wajah Renata, Dimas  merasa rindu dengan wajah Renata. Dingin batin Dimas , di singkapnya rambut Renata yang  menutupi pipinya dan mengusap pelan pipi adiknya.

Renata menggeliat dan meracau, lucu  batin Dimas. Ternyata Renatanya masih sama susah bangun,  Dimas  menatap sendu Renata,  Dimas benar benar rindu.

"Maafin kakak ya ta" Dimas beranjak  setelah mencium pipi adiknya dan menutup jendela kamar adiknya.

Berjalan pelan keluar lalu menutup  pintu kamar Renata,  kembali ke kamarnya dia sudah tidak haus.

****

Hari ini hari sabtu Renata sedang  bermalas malasan kemudian dering ponsel Renata berbunyi. Dia bangkit  ke arah meja belajar nya  karena ponselnya sedang di charger.

Renata akan ke rumah Gladys terlebih  dahulu, meminta maaf dan tidak seharusnya Gladys merasakan  kemarahannya,  Renata tersenyum  membayangkan wajah Gladys nanti, pasti sahabatnya itu akan tersenyum  dan menangis secara bersamaan lalu berpelukan, ah membayangkannya  saja Renata bahagia. Renata melihat layar ponselnya  ternyata Kevin pikir Renata.

"Halo "

"Halo Ataaaa, apa kabar kak Kevinkangen, udah 3 minggu ga main, sibuk banget ya" suara lelaki disebrang sana sangat semangat.

"Ata baru bangun kak, Ata juga kangenkak Kevin" Renata mengucek matanya.

"Jadi kesini kan ta?"

"Jadi kok kak, tapi Ata sampe sanajam 1 an ya , Ata mau tidur dulu" ucap Renata.

"Oke deh , kamu tuh ya dasar tukang  tidur" ada nada senang pada suara lelaki itu.

"Kan sabtu ceria kak" jawab Renata sambil tertawa.

"Yaudah ini udah jam 9 kamu mandigih, mau di jemput gak?" Kevin bertanya dengan lembut.

"Gausah kak,  Ata naik bus aja, ntar aku  telpon kalo udh mau sampe perempatan jemput di sana ya"

"Oke siap tuan putri"

"Dahhh kak Kevin" Renata tersenyum  walau dia tau lelaki bernama kevin di sebrang telepon tidak akan  melihatnya.

RENATAWhere stories live. Discover now