Hari ini Renata pulang lebih awal, biasanya dia akan pulang setelah jam 10 atau mungkin lebih. Renata tidak makan, dia menaiki tangga menuju kamarnya. Menyalakan lampu , Renata bergegas mandi dia sangat lelah.
Renata memakai baju tidur panjangnya, seperti biasa dia membuka jendela kamarnya membiarkan angin malam menyerang tubuhnya lalu berjalan kepinggir kasur dan perlahan gadis itu merebahkan tubuhnya menghadap jendela yang terbuka lebar, angin yang cukup dingin untuk jam 8 malam.
****
Dimas terbangun di tengah malam, diahaus, gelas di atas meja Dimas kosong, Dimas memutuskan untuk turun mengambil segelas air minum. Membuka pintu dan berjalan, langkahnya terhenti tepat di depan kamar Renata.
Dia melangkahnya kakinya ke arah kamar Renata, tidak dikunci pikir Dimas, Dia membuka pintu kamar Renata hawa dingin langsung menerpa tubuh Dimas.
Dimas melihat AC , off. Lalu dia membuka pintu lebih lebar, jendela kamar Adiknya itu tebuka atau sepertinya sengaja dibuka, Dimas bingung sudah 2 kali Dia melihat jendela kamar Renata terbuka dan itu pun malam hari.
Dimas melihat jam dinding Renata , jam 2pagi, pantas saja anginnya sangat dingin, Dimas masuk berjalan kearah Renata , adiknya itu tidur di bagian pinggir kasur, menghadap jendela.
Tangannya menyentuh wajah Renata, Dimas merasa rindu dengan wajah Renata. Dingin batin Dimas , di singkapnya rambut Renata yang menutupi pipinya dan mengusap pelan pipi adiknya.
Renata menggeliat dan meracau, lucu batin Dimas. Ternyata Renatanya masih sama susah bangun, Dimas menatap sendu Renata, Dimas benar benar rindu.
"Maafin kakak ya ta" Dimas beranjak setelah mencium pipi adiknya dan menutup jendela kamar adiknya.
Berjalan pelan keluar lalu menutup pintu kamar Renata, kembali ke kamarnya dia sudah tidak haus.
****
Hari ini hari sabtu Renata sedang bermalas malasan kemudian dering ponsel Renata berbunyi. Dia bangkit ke arah meja belajar nya karena ponselnya sedang di charger.
Renata akan ke rumah Gladys terlebih dahulu, meminta maaf dan tidak seharusnya Gladys merasakan kemarahannya, Renata tersenyum membayangkan wajah Gladys nanti, pasti sahabatnya itu akan tersenyum dan menangis secara bersamaan lalu berpelukan, ah membayangkannya saja Renata bahagia. Renata melihat layar ponselnya ternyata Kevin pikir Renata.
"Halo "
"Halo Ataaaa, apa kabar kak Kevinkangen, udah 3 minggu ga main, sibuk banget ya" suara lelaki disebrang sana sangat semangat.
"Ata baru bangun kak, Ata juga kangenkak Kevin" Renata mengucek matanya.
"Jadi kesini kan ta?"
"Jadi kok kak, tapi Ata sampe sanajam 1 an ya , Ata mau tidur dulu" ucap Renata.
"Oke deh , kamu tuh ya dasar tukang tidur" ada nada senang pada suara lelaki itu.
"Kan sabtu ceria kak" jawab Renata sambil tertawa.
"Yaudah ini udah jam 9 kamu mandigih, mau di jemput gak?" Kevin bertanya dengan lembut.
"Gausah kak, Ata naik bus aja, ntar aku telpon kalo udh mau sampe perempatan jemput di sana ya"
"Oke siap tuan putri"
"Dahhh kak Kevin" Renata tersenyum walau dia tau lelaki bernama kevin di sebrang telepon tidak akan melihatnya.
YOU ARE READING
RENATA
RandomDisini aku bakalan coba buat cerita agak panjang, karena jujur , sebernarnya susah buatnya but i will try. :)