Gladys sedang memperhatikan adik adiknya yang sibuk bermain dengan Akila, adik adiknya sudah besar. 'Tuhan beri aku kesempatan lebih untuk mereka' batin Gladys.
Suara Rio menggangu lamunan nya "kak ada yang ketuk pintu" ah ya Gladys bangkit , melewati Rio dan mengelus kepala adiknya itu.
Gladys membuka pintu dan dia melihat senyum yang dia rindukan beberapa hari ini.
"Ataaaaa" Gladys memeluk Renata.
"Glad" Renata mengusap punggung Gladys. " maafin aku kemarin ya" Renata menarik diri. Dan melihat Gladys tersenyum seperti berkata 'aku ngerti'.
"Kaka Ataaaaa " Patricia berlari memeluk Renata.
"Ciaaa, kak ata kangenn, ini ka ata bawain makanan, bagi ke abang Rio sama dede Kila yah" ucap renata sambil memberikan satu tote bag penuh yang berisi makanan.
"Horeee, matatih aka ataa" teriak Akila . Dan disusul oleh ucapan terima kasih Rio.
Renata tersenyum bahagia kemudian melihat ke arah Gladys "Hmmmm , Glad, aku mau kasih tau kamu sesuatu" ucap Renata sambil berjalan menuju sofa kusam, lalu menjatuhkan tubuhnya. Dia lelah.
"Apa tuh, aku ga sabar nih mau denger" Gladis menyusul, duduk di sebelah sahabatnya, Renata.
Renata menghadap kanan ke arah Gladys, dan menatap Gladys.
"Sekarang aku udah tinggal di apart,..." mengalir lah segala kejadian yang terjadi selama seminggu belakang an ini, sesekali Renata menangis lalu mengusap nya dan menangis lagi, membuat Gladys ikut menangis, ikut merasakan kesedihan yang Renata rasakan. Tidak jarang tangannya mengusap tangan Renata, memberikan kekuatan melalui sentuhan.
*****
YOU ARE READING
RENATA
RandomDisini aku bakalan coba buat cerita agak panjang, karena jujur , sebernarnya susah buatnya but i will try. :)