3 :: Profesor sombong yang angkuh

487 18 1
                                    

Suatu ketika, ada seorang profesor menyewa sebuah sampan untuk melakukan penelitian dan kajian di tengah lautan.

Pendayung sampan itu merupakan seorang lelaki tua yang begitu cukup pendiam.

Profesor sengaja menyewa dan memilih lelaki pendayung sampan tersebut karena dirinya tidak mau orang yang menemaninya mempersalahkan tentang apa yang dia lakukan.

Dengan tekun sang profesor melakukan pekerjaannya tanpa menghiraukan sang pendayung sampan.

Dia mengambil air laut dan memasukkanya kedalam tabung uji, di goncang-goncangkan, dikocok-kocok air laut dalam tabung uji tersebut, kemudian mencatat sesuatu kedalam buku yang ia bawa. Berjam-jam lamanya.

Profesor itu melakukan penelitian dengan tekun sekali. Sang pendayung sampan mendongak kelangit, memandang awan yang mulai berubah kelabu.

Dalam hati ia berkata : "Hmm.. tak lama lagi sepertinya akan hujan deras."

"OK. Semua sudah siap. Mari kita balik." Kata si profesor.

Lantas sang pendayung memutar sampannya dan mendayung menuju kepantai.

Dalam perjalanan pulang, si profesor menegur sang pendayung tersebut karena mendayung begitu lambat.

"Sudah berapa lama kamu mendayung sampan?" Tanya si profesor kepada sang pendayung sampan.

"Hmmm.. Hampir seumur hidupku." Jawabnya ringkas.

"Seumur hidup kamu? Jadi kamu tidak tau apa-apa selain mendayung sampan?" Tanya profesor lagi.

"Ya." Jawab sang pendayung sampan ringkas.

Si profesor belum puas dengan jawaban sang pendayung sampan tua itu.

"Kamu tau Geografi?" Sang pendayung menggeleng.

"Kalau begitu kamu hilang 25% dari usia hidup kamu."

"Kamu tau Biologi? Tanya si profesor lagi. Sang pendayung menggeleng lagi.

"Kasihan kamu telah kehilangan 25% usia hidup kamu.."

"Kamu tau Fisika?" Si profesor bertanya lagi. Seperti tadi, sang pendayung sampan tersebut hanya menggeleng seperti tadi.

"Sungguh kasihan, berarti kamu telah kehilngan 75% usia hidup kamu. Kamu kenapa begitu bodohnya tak tau apa-apa.." Maki si profesor.

"Malang sekali nasib kamu, seumur hidup hanya mendayung sampan." Berkata si profesor mengejek sang pendayung sampan itu.

Sang pendayung sampan hanya mendiamkan diri.

Selang beberapa menit hujan turun dengan tambah lebat dan diserta badai, dan tiba-tiba ombak besar datang menghampan sampan tersebut.

Sampan yang mereka naiki terbalik, Profesor dan pendayung sampan terplanting jatuh kelaut. Kemudian mereka berpegangan pada sampan yang terbalik itu.

Sempat pula sang pendayung bertanya kepada si profesor : "Apakah anda bisa berenang?" Profesor hanya bisa menggeleng.

"Sayang sekali karna anda telah kehilangan 100% dari nyawa anda!" Kata sang pendayung tertawa kecil sambil berenang menuju pantai meninggalkan si profesor yang somboh dan angkuh tersebut.

So, masihkah kita merasa angkuh? Keangkuhan kita hanya akan membawa keburukan pada diri kita sendiri. Angkuh menilai diri kita lebih baik daripada orang lain, dan menghina mereka. Padahal.. Bisa jadi seseorang yang kita anggap kurang, sebenarnya lebih baik dari diri kita sendiri..

♡♡♡ VOTE DAN COMMENT ♡♡♡

INDONESIA MEMBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang