[CHAPTER 9 : Another JK]

3.5K 416 16
                                    


...

~Another Jeon JK~

Tap...

Tap...

Tap...

Dengan langkah yang terdengar berat karena gema hentakan sepatu yang terdengar jelas dari ujung koridor ke koridor. Pria itu, Pimpinan Hexa, ia berjalan ke ujung koridor dimana terdapat sebuah pintu raksasa yang terbuka saat ia tiba dan langsung masuk kedalam ruangan tersebut. Beberapa penerangan berwarna Api mengelilingi ruangan itu. Hexa menghampiri sebuah balok baca besar dan Tinggi di tengah ruangan itu. Ia menatap sosok lain didalam balok kaca itu dengan senyuman miring. Sosok JungKook dengan mata yang terpejam, warna kulit yang lebih putih, rambut putih dan seluruh pakaiannya yang berwarna putih dengan baju berlengan panjang.

"Kau sudah tertidur cukup lama, haruskah aku menggunakanmu, Kali ini." Ujar Hexa. Sosok Jung Kook yang tertidur itu tampak membuka matanya perlahan, menatap lurus kedepan dengan Kornea dan pupil berwarna merah menyala. Jung Kook memejamkan matanya beberapa detik dan kembali membukanya, memperlihatkan matanya yang kembali Normal. Hexa tertawa pelan dan berlanjut menjadi tawa yang cukup keras hingga menggema hingga keluar.

***

Drap...

Drap...

Drap...

Jimin terus berlari menuju rumah dengan langkah lebar, kepalanya pusing, wajahnya memucat dan keringat mengalir dari puncak kepalanya. Jas putihnya terlihat basah karena keringatnya. Berlari diselimuti rasa takut yang tak terbilang setelah melihat sosok pria berjubah hitam itu membunuh teman-temannya yang masih di rawat di rumah sakit. Entah mereka semua terbunuh Jimin tidak tahu. Sialnya, sosok itu menangap kehadirannya dan mengejarnya. Untuk saat ini, melapor pada polisi pun tidak akan berguna. Mereka akan menganggapnya gila, bukan?

Brakk!!!

Jimin membuka pintu kasar dan masuk dengan napas terengah-engah.

"Ho Seok Hyung!" pekik Jimin dan berlari kearah ruang santai lebih dulu.

" Ho Seok Hyu—"

Brukk!

Jimin sungguh ketakutan saat ini. Jimin tumbang, ia terduduk dilantai dengan mata berair. Napasnya tercekat dan terburu-buru saat mendapati sosok berjubah itu telah disana dengan Ho Seok yang sudah terkapar dilantai dan bersimbah darah. Jimin kembali berdiri dan berlari menuju kamar Jung Kook. Kamar Jung Kook? Ya, sebelum Yoon Gi meninggal, Yoon Gi pernah menceritakan semuanya yang ia tau pada Jimin dan meminta JImin merahasiakannya agar tetap aman.

Kamar Jung Kook adalah satu-satunya tempat ter aman dirumah itu. Jimin belum pernah memikirkannya, tapi mengingat semuanya, mulai dari portal yang ada di lemari Jung Kook membuat Jimin yakin. Jimin masuk ke kamar Jung Kook dan menguncinya. Jimin berniat pergi masuk kedunia lain itu melalui Portal yang ada di lemari Jung Kook. Hanya saja, saat Jimin membuka lemari dimana Portal itu seharusnya berada, Jimin tidak melihat apa-apa.

Tanpa berpikir panjang, Jimin langsung masuk kedalam lemari, menutup lemari serapat mungkin.

Cklek...

Jimin semakin bergetar saat mendengar pintu kamar terbuka. Padahal ia sangat ingat jika Ia sudah menguncinya.

Drap...

.

.

Drap...

.

.

Sebuah langkah kaki yang terdrngar berat perlahan mendekat kearah tempat persembunyiannya dengan pasti. Jimin merapatkan setiap sisi tubuhnya dengan memeluk kakinya sendiri dengan airmatanya yang terus mengalir mesipun ia diam.

[BANGTASY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang