3

195K 8.4K 226
                                    

Kalian belum mengenalkukan? Baiklah aku akan perkenalkan diriku terlebih dahulu.

Aku Revan Leonnard Pratama. Aku anak pertama dari dua saudara, mempunyai adik perempuan yang bernama Raina Leonnard Twice. Lucu namanya? Memang, entahlah Bunda dan Ayah ada dimana pikirannya kenapa harus -Twice-. Rain sempat merajuk karena namanya sedikit aneh namun lama kelamaan dia menerima dengan lapang dada.
Ayahku bernama Leonnardo Reeylan dan Bunda bernama Raisa Khumairah Leonnard.

Aku sekarang bersekolah di SMA terkenal di Jakarta yang anak-anaknya sangat bergengsi. Kalian tahu sendiri seperti apakan?
Aku saat ini duduk di kelas tiga SMA. Dan sebentar lagi aku akan melepas baju putih abu-abu sialan ini. Andai saja aku bisa merubah diriku agar bisa langsung dewasa.

Entahlah aku sangat malas untuk sekolah, terkadang aku menghayal sebelum tidur bagaimana jika aku menikah saja? Toh aku sanggup menghidupi istriku nanti walaupun aku masih pelajar. Aku ini pelajar pengusaha kalau kalian mau tahu. Hahaha.

Tak apa bilang aku sombong, tapi memang kenyataannya seperti ini.

Ayah punya empat perusahaan di berbeda Negara, dan yang paling menjulang tinggi itu di kelahiran Bundaku di Dubai.

Aku mempunyai saham di dua perusahaan Ayah sekarang, di Dubai dan di Jepang. Masing-masing empat puluh lima persen, mengapa aku bisa? Tentu bisa. Selama tujuh belas tahun aku hidup aku terus menabung uang bulananku, yaa untuk ini. Menaruh saham di perusahaan Ayah, memang sih tanpa aku menaruh saham aku akan mendapatkan uangku. Namun berarti itu uang Ayah bukan? Bukan uangku?.

Nakal-nakal seperti ini otakku kadang jalan kalau masalah uang. Hahaha.

Dan sebenarnya di antara empat Perusahaan Ayah juga akan menjadi milikku, tapi nanti jika aku sudah berumur dua puluh dua atau dua puluh tiga tahun.

.

.

Malam ini, kami sekeluarga ada di ruang keluarga sedang menonton TV, meluangkan waktu Ayah dan Bunda yang terkadang tidak ada di rumah.
Aku merebahkan tubuhku yang posisi kepalaku ada di pangkuan Bunda. Sedangkan Rain ada di sofa panjang sedang berada di pelukan Ayah.

"Yahh Bund." panggilku dan mereka hanya bergumam saja menjawab panggilanku.

"Kalo Abang nikah gimana yaa." tanyaku sambil berandai-andai. Bunda yang tadinya masih mengelus rambutku kini berhenti dan itu membuat andai-andaiku menghilang dan menoleh keatas melihat Bunda.

"Yaa nggak gimana-gimana lah "

"Kamu ngamilin anak orang bang?" jawab Ayah Bunda bersama namun berbeda.

"Enggalah Bun enak aja abang maen tekdungin anak orang. Abang juga ngerti kalau masalah itu." jawabku lantas membuat Bunda bernapas lega.

"Emang abang mau nikah sama siapa? Sama ka Key?" tanya Rain dengan terkikik langsung saja kulempar dengan bantal kecil dan Hap! Pas kena wajahnya yang sedang tertawa. Akupun tertawa.

"Ayah abang tuh ih." rengek Rain ke Ayah dan Ayah langsung melototiku. Akupun menjulurkan lidahku langsung meringsuk ke perut Bunda.

"Huss udah ahh bercanda kaya gitu nanti berantem terus nangis deh nanti " tegur Bunda lembut. Uhhh aku sangat mencintai wanita ciptaanmu ini Tuhan.

"Sama siapa bang emang kamu mau nikah?" tanya Ayah, ayah tak terlalu mempermasalahkan jika aku menikah karena dia tau aku sanggup menghidupi Istri dan anakku nanti walaupun aku masih sekolah.

"Bella." gumamku pelan sangat pelan dan aku langsung mengingat kejadian tiga hari yang lalu. Aku merindukannya. namun ternyata mereka mendengar gumamanku.

Brondongku SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang