Bella Pov.Duniaku sekarang seakan berputar. Bagaimana tidak, yang biasanya aku selalu sendiri, sekarang harus! sama Revan. Yang mau? Ya dia, sibocah pemaksa. Sekarang aku kuliah tidak pernah membawa motor lagi. Revan selalu menjemputku, ataupun aku ada jam kuliah saat dia sekolah, supirnya yang menjemputku dan nanti dia yang akan menjemputku pulang. Sialan emang tuh bocah, gue jadi nggak bisa main dulu!
Hari ini aku menyuruh Revan untuk tidak menjemputku karena aku akan menunggunya pulang sekolah di cafe langgananku yang bersebrangan dengan sekolahnya.
Bella Ashleey:
Aku tunggu dicafe yaa bo!Entahlah dari kapan aku dan dia sudah berbicara aku-kamu tidak lagi gue-elo. Dan bo? Aku memanggilnya bocah, namun dia selalu merajuk saat aku panggil bocah, tetapi pas saat aku panggil bo dia malah tersenyum tidak jelas. Sinting!
Revan L:
Aku rapat futsal dulu tapi, sebentar ya sayang. I love u.Bella Ashleey:
Dont late bo! IlytAku tersenyum melihat pesannya, kenapa aku selalu malu seperti ini jika dia memberiku kata-kata manis? Astaga bella!
Hampir satu setengah jam aku disini, bahkan aku sudah memesan dua minum dan kentang goreng yang sudah hampir habis. Dia belum juga datang? Astaga. Lineku pun tak dia balas sama sekali. Readpun tidak!
Saat hendak aku memutuskan pulang, pintu cafe terbuka kupikir itu Revan namun ternyata bukan, lelaki yang memakai seragam seperti Revan. Aku menghela napasku, dan mengeluarkan uang untuk menuju ke kasir.
"Bella?" Seseorang memanggilku, saat aku mendongak lelaki tadi yang baru masuk berseragam sama dengan lelakiku. Aku menaikkan alisku seakan bertanya, entahlah aku sudah tidak mood untuk berbicara.
"Gue temennya Revan. Lebih tepatnya temen futsalnya, gue pernah liat lo berapa kali sama Revan. Lo sepupunya kan? Lo tungguin dia?" jelasnya dan aku hanya mengangguk malas.
"Sekarang dia dimana? Udah selesai rapat futsalnya?" Tanyaku dan dia menaikkan alisnya bingung.
"Rapat futsal? Nggak ada rapat hari ini, gue liat Revan udah keluar sekolah sama Keyra" jelasnya. Shit! Aku dibohongi Revan atau bocah ini?
"Keyra? Dari kapan?" tanyaku selidik.
"Iya cewenya Revan. Udah lumayan lah sejam kurang. Gue liat di path Keyra dia sekarang ada di Gancit mau nonton" jelasnya tanpa dosa.
"Hah?" Entah kenapa dadaku seketika seperti digiling mesin sosis. Sialan!
"Kurang ajar emang tuh bocah gue nungguin disini taunya enak-enak pacaran, yaudah gue balik duluan ya. Thanks" jawabku sesantai mungkin agar tidak terlihat jika aku akan mengeluarkan airmata.
"Oke sama-sama" jawabnya tersenyum. Dan akupun keluar dari cafe itu.
"Sorry van, gue nggak bisa bikin sepupu gue nangis gara-gara lo!" gumam lelaki itu pelan memberikan senyuman licik lalu keluar cafe.
.
.Sakit? Iyalah! Jangan ditanya lagi sakit nya kaya apa! Bodoh memang Bella bodoh bisa-bisanya dibegoin sama bocah SMA kaya dia. Sialan!
Aku menyetop taksi dan menuju ke Mal yang didatangi Revan saat ini.
Air mataku sudah keluar dari tadi membasahi pipiku, supir taksi melihatku dari kaca tengah dan pelan-pelan memberiku tissue. Akupun mengucapkan terimakasih. Sialan jadi cengeng gini sih!Setelah aku rasa tenang dan tak lama sampai disini, mataku tak henti-hentinya mencari orang yang kucari. Bodoh! Untuk apa seperti ini? Tapi tak apa aku ingin membuktikannya sendiri. Aku sudah berada dibioskop, posisiku dipojok yang tak akan terlalu dilihat orang lewat. Sengaja aku berdiri disini agar tak ada yang melihatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondongku Sayang
Romance[TERSEDIA DI TOKO BUKU OFFLINE DAN ONLINE] -Humoromance- Entahlah fikiranku yang berada dimana, bisa-bisanya aku jatuh cinta pada remaja berumur 17thn, sedangkan aku sudah ingin menginjak 21thn. Miris Diusahakan jika membaca cerita ini, tetap mengak...