part 5

493 27 0
                                    

Author pov
"prilly..... " ucap arbani lirih

Arbani mencoba mendekat ke arah prilly, tapi nyatanya prilly menghilang. Arbani baru sadar kalau itu hanya halusinasi nya saja. Ia berdiri di balkon rumahnya. Melihat bintang yang berhamburan di langit. Ia sadar bahwa,  ia begitu merindukan prilly.

"dimana kamu.....sayang....?? Kenapa kamu ninggalin aku?? Kenapa kamu tiba tiba menghilang?? Apakah kamu sudah tidak mencintaiku lagi..??  Mencoba bertanya kepada prilly, berharap dijawab olehnya. Namun nihil... Hanya suara hembusan angin yang menjawabnya.  Ia benar benar tak tahu harus berbuat apa lagi. Ia sudah berusaha mencari keberadaan prilly, namun nyatanya gagal. Ia benar benar mulai putus asa.

Flashback on...
"ayo... Sini kejar aku kalau bisa..." teriak prilly pada arbani

"awas ya... Kalau sampai kena, kamu akan aku gelitiki.. "jawab arbani

Sepasang kekasih ini sedang asyik bermain kejar kejaran di sebuah taman tak jauh dari rumah arbani. Arbani memang sengaja membuat taman ini khusus untuk kekasihnya itu. 

"aduuuh.... Bani...sakit" rengek prilly manja karena baru saja tersandung batu dan membuatnya terjatuh.

"kamu gak papa sayang?? " tanya arbani yang mulai panik.

"sakit.... "rengek prilly lagi sambil memperlihatkan luka di lutut nya.
Tanpa pikir panjang arbani langsung mengangkat tubuh mungil prilly dan menbawanya kerumah untuk mengobati lukanya.
Flashback off

"aku rindu manja kamu sayang... Aku rindu rengekan kamu... Aku rindu wajah lucu kamu kalau kamu lagi ngambek sama aku... Aku mohon.....cepatlah kembali.."    kata arbani memohon.

tanpa sadar setetes cairan bening jatuh dari mata arbani. Kali ini ia tak bisa menahan rasa rindunya kepada prilly.

#
Pagi ini ali tidak masuk kerja karena libur. Verrel yang rumahnya tak begitu jauh dari rumah ali, sejak masih pagi buta sudah berada di rumah ali. Seperti sekarang, mereka sedang sarapan nasi goreng buatan verrel.  Tak dapat dipungkiri, memang verrel sangat jago memasak.

"lo beneran jadi ikut ke rumah sakit??" tanya ali

"jadi dong... Gue kesepian di rumah sendiri... Bokap sama nyokap gak ada di rumah..." jawab verrel

Tak ada percakapan lagi. Mereka segera menghabiskan sarapan mereka dan meluncur ke rumah sakit karena sisi nanti siang sudah di perbolehkan pulang.

##
"hai si...... Gimana keadaan lo?? " tanya ali yang baru sampai

"baik.... Bahkan lebih baik dari sebelumnya... " jawab sisi

"syukur deh kalau gitu.. kata dokter, kamu udah boleh pulang nanti siang.." kata ali

Bukannya senang, sisi justru terlihat sedih.

"loh.... Si.. Kenapa muka lo malah sedih gitu.. ??" tanya verrel

"iya.... Kamu kenapa?? Ada yang sakit.. ??" tanya ali juga

"aku gak papa kok... Aku cuma bingung aja... Aku mau tinggal dimana...nama aja lupa..apalagi rumah... " jawab sisi terlihat murung

"kamu gak usah bingung.... Kan ada aku... Sementara waktu kamu bisa tinggal di rumahku" kata ali

"bener tu si.... Kasihan ali di rumah sendiri tiap hari...udah kaya duren alias duda keren..." kata verrel asal

"Apaan sih lo.... Gak jelas..." kata ali

Sisi hanya tersenyum mendengar perkataan dari verrel.

"gimana??  Kamu mau??" tanya ali lagi

"emang beneran gak ngrepotin??" tanya sisi meyakinkan

" bener....toh ini udah kewajiban aku buat nolongin kamu" kata ali

"maksud kamu??"tanya sisi

Ali tak menyadari bahwa perkataanya tadi menjurus pada permintaan maaf nya pada sisi. Padahal bukankah sisi tidak tau jika yang menabrak nya adalah ali.

"eng.... enggak...maksud aku... Kan kita harus saling tolong menolong kepada sesama... Iya kan....iya kan rel... " jawab ali yang terlihat gugup

"i... Iya...emang gitu si... Kan kalau mau nolong orang gak boleh pilih pilih.." kata verrel yang memang bisa di ajak kompromi oleh ali

Ali memang belum siap menjelaskan semuanya kepada sisi.  Apalagi keadaan sisi yang masih belum pulih. Ali tidak ingin membuat sisi banyak pikiran. Mungkin ali akan sanggup menjelaskan nanti setelah sisi sembuh dari amnesia nya.

"baiklah... Aku mau... " jawab sisi

"li gue keluar bentar ya... Mau cari angin di luar... Siapa tau ketemu dokter cantik... Kan lumayan... " kata verrel

"terserah... Gue mau beresin kamar sisi..." kata ali

"iya... Iya... Yang pengen berduaan... Gak pengen diganggu... " goda verrel

"ih... Apaan sih lo.... Udah sana.. Sana.. " usir ali

"ciiieeee.....salting... " ledek verrel

"gue gampar juga lo..... " teriak ali mulai marah

Verrel segera berlari keluar karena ancaman ali. Terlihat sisi yang senyam senyum karena ledekan verrel.

"kamu kenapa??" tanya ali

"eng... enggak... " jawab sisi terlihat gugup.

"ya udah...aku beresin kamar kamu dulu ya... Kamu tidur aja nanti kalau udah waktu nya kamu pulang aku bangunin kamu... " ucap ali pada sisi

Sisi hanya mengangguk. Baginya ali adalah lelaki yang paling baik yang pernah ia temui. Meskipun baru kenal, ia merasa mudah sekali akrab dengan ali.

###
"si... Sisi... Bangun...udah siang.. kamu jadi pulang gak.?? Ali mencoba membangunkan sisi dengan lembut

Tak menunggu waktu lama sisi sudah bangun. Sisi memang tipe orang yang mudah di bangunkan.

"sini...aku bantu bangun... " tawar ali

Sisi mengangguk pasrah. Ali menggendong tubuh sisi. Saat ali mulai mengangkat tubuh sisi.  Jarak wajah mereka begitu dekat. Ada getaran aneh dalam tubuh mereka. Entah getaran apa itu, mereka belum tahu. Ali segera meletakkan sisi di kursi rodanya, kemudian berlalu dari ruangan itu. Verrel yang saat itu sudah menunggu di mobil, membantu ali membukakan pintu. Akhirnya mereka pergi meninggalkan rumah sakit itu dan meluncur ke rumah ali.




Hai... Hai... Gimana guys... Makin bagus gak cerita aku... Tolong kasih like dan comment nya dong.... Masak aku udah nulis kayak gini kalian gak mau memberikan apresiasi sedikit... Tapi ya udahlah.... Yang baca banyak aja aku udah seneng banget... Thanks untuk semua yang udah mau baca dan kasih like & comment nya buat cerita khayalanku ini... See you next...

Takdir (ali X Prilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang