part 14

331 15 0
                                    

Author pov
"pagi ma... " sapa arbani pada mamanya yang tengah menyiapkan sarapan di meja makan

"pagi sayang... Ayo duduk, sarapan dulu.. " ucap mama arbani

"iya ma... Oh iya...papa mana ma??" tanya arbani kemudian duduk dan mengambil nasi dan lauk di hadapannya kemudian memakannya.

"papa sudah berangkat sejak pagi tadi... Katanya ada urusan penting di kantor.... " jawab mama arbani

Mama arbani terlihat bingung melihat wajah putranya yang terlihat pucat.

"kamu kenapa sayang... Kamu sakit??" tanya mama arbani

"eng... Enggak ma... Siapa yang sakit... Bani baik baik aja kok... " jawab arbani terlihat gugup

"kamu jangan bohong deh sama mama... Wajah kamu itu pucat... Kamu pasti lagi sakit... Kita ke dokter ya??" ajak mama arbani karena merasa khawatir akan keadaan putranya

"nggak usah ma... Bani gak papa kok... Cuman sakit kepala biasa, nanti diminumin obat pasti juga langsung sembuh... " tolak arbani

"kamu yakin?? Mama takut kamu kenapa napa sayang.. " ucap mama arbani khawatir

"bani yakin ma... Udah deh... Mama jangan terlalu khawatir kayak gitu... Bani gak papa kok.. "  kata arbani meyakinkan mamanya

"ya udah... Terserah kamu... Cepetan habisin sarapannya dan minum obat,terus langsung istirahat ya... " kata mama arbani kemudian berlalu dari meja makan

"iya ma... " jawab arbani

"maafkan bani ma... Bani terpaksa bohong sama mama... Bani gak mau melihat mama terlalu khawatir jika tau kondisi bani sekarang... Maafin bani ma..." batin arbani

#
"sisi... Aku berangkat dulu ya..." teriak ali saat menuruni anak tangga menuju halaman rumahnya

"ali... Tunggu... " teriak sisi menghentikan langkah ali

"kamu kok gak sarapan sih..?" tanya sisi

Ali membalikkan badannya. "aku ada metting pagi sayang... " kata ali halus

"ini... Buat makan kamu di kantor... " ucap sisi sambil memberikan kotak nasi pada ali

"maaf ya... Kemarin lusa aku telat bangun,  kamu jadi gak sarapan terus gak aku bawain bekal deh... " sambung sisi penuh penyesalan

Ali menerima kotak nasi itu dan tersenyum tulus pada sisi. "gak papa sayang...aku kan masih bisa makan siang di kantor sama verrel... " ucap ali tulus

Ali mendekatkan wajahnya pada wajah sisi. "boleh kan?" tanya ali berbisik

Sisi hanya mengangguk kecil dengan senyuman di bibirnya. Ali semakin mendekat, menghilangkan jarak antara mereka. Sisi memejamkan matanya. Ali semakin mendekat dan....

Cup.....

Ternyata ali mencium kening sisi. Sisi membuka matanya terlihat bingung. Ia mengira bahwa ali akan melumat bibirnya.

"maaf ya... Aku belum bisa melakukannya... Aku ingin melakukan itu saat kita sudah sah aja... " ucap ali

Sisi hanya tersenyum malu. Ia malu karena ternyata ali bisa mengetahui keinginannya. Pipinya sudah sangat memerah saat ini.

"ya udah... Aku berangkat dulu ya... Assalamu'alaikum... " pamit ali kemudian berlalu

"wa'alaikumsalam... " jawab sisi

##
Tok... Tok... Tok...
Suara ketokan pintu membuat ali menghentikan pekerjaannya

"masuk... " kata ali kemudian melanjutkan pekerjaannya

Terlihat seseorang masuk ke ruangan ali dan langsung duduk di kursi depan meja kerja ali. Ali tidak mengetahui jika orang tersebut telah duduk di hadapannya karena ia sibuk menatap komputernya.

"woy!!! " teriak verrel di hadapan ali

Ali sangat terkejut,bahkan dirinya sampai terlonjak dari duduknya.

"gila lo rel.... Lo mau bikin gue mati.." bentak ali karena merasa kesal dengan kelakuan verrel

"sabar bro... Sabar... Gue kan cuman bercanda... Ya lagian elo, gue lihat serius banget, sampek gak nyadar kalau gue ada disini..." jelas verrel

"ya kan gak gitu juga kali.... Kalau gue tadi tiba tiba serangan jantung terus mati, emang lo mau tanggung jawab..." kata ali

"kenapa harus tanggung jawab... Kan buktinya elo gak mati kan sekarang..." jawab verrel santai

"tau ah... Sulit ngomong sama elo... Lo mau ngapain kesini?? " tanya ali

"mau ngajakin elo makan... Ayo li... Udah laper banget nih... " rengek verrel

"nggak ah... Hari ini gue udah di bawain bekal sama pacar gue.... " jawab ali sambil senyam senyum mengingat kejadian tadi pagi

"pacar?? Elo udah punya pacar?? Kok elo gak cerita sih sama gue...?? Terus siapa cewek yang mau sama lo?? " tanya verrel meledek

"lo bisa gak sih nanya nya satu satu.. " ucap ali

"enggak!! Pokok nya elo cerita sekarang sama gue... " kata verrel tak sabar

"iya...iya.... Sebenarnya kemarin lusa setelah pulang kerja waktu itu, gue nembak sisi... "kata ali

"loh... Bukannya kemarin elo kayak gak yakin... Tapi kenapa tiba tiba elo jadi nembak sisi??" tanya verrel bingung

"emang kemarin gue sempet bingung banget... Tapi, akhirnya keputusan gue udah bulat, dan gue  malam itu langsung nembak dia..." jelas ali

"terus dia nerima elo?" tanya verrel

"ya iyalah... Siapa sih yang gak mau sama gue... " ucap ali sombong

"iya deh... Terserah elo.... Gue do'a in moga hubungan lo sama sisi langgeng...." ucap verrel

"makasih ya rel... " kata ali sambil menepuk pundak verrel

"iya sama sama... Ya udah deh... Gue duluan ya, mau makan... Laper banget nih... " ucap verrel sambil memegangi perutnya yang terasa lapar

"ok.. " jawab ali singkat

Saat verrel akan keluar dari ruangan ali, tiba tiba ia teringat sesuatu dan kembali berbalik.

"loh... Kenapa lagi rel??" ucap ali yang mengetahui verrel kembali

"gue inget sesuatu... Katanya setiap hari lo di bawain bekal sama sisi, tapi kemarin kenapa elo gak bawa?? " tanya verrel merasa janggal

"oh... Kemarin itu sisi lagi PMS jadi ia telat bangun karena gak sholat shubuh... " jawab ali

Verrel hanya ber oh ria.

"eh... Tunggu... Kok elo bisa tau sih kalau sisi lagi PMS?? Jangan jangan... " tebak verrel nethink

"jangan jangan apa...?? Gini gini gue juga tau agama kali.... Gue itu sebagai calon imam yang baik buat sisi, setiap hari gue itu udah latihan jadi imam buat sisi setiap shubuh... Jadi gue bisa tau kalau sisi PMS ya karena dia gak ikut jamaah shubuh... " jelas ali

"ohh.... " ucap verrel dengan menganggukkan kepalanya tanda mengerti

"udah sana... Katanya laper.... Gue mau lanjutin kerja nih... " usir ali sambil mendorong tubuh verrel agar keluar dari ruang kerjanya

"iya... Iya... Gak usah pakek dorong dorong juga kali... Bye!!" ucap verrel sewot dan pergi dari ruangan ali.

Ali hanya menggelengkan kepalanya akibat ulah sahabatnya itu yang selalu pengen tahu tentang semuanya. Sungguh sahabat yang paling kepo sedunia.









Hai readers....gimana? Ada yang nunggu kelanjutan cerita ini gak... Moga moga aja author bisa setiap hari update ya... Makasih buat para readers dan semuanya yang udah mau ngasih vote n comment nya... Bye...bye....

Takdir (ali X Prilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang