"pril... " panggil arbani membuyarkan lamunan prilly
"iya li... " jawab prilly sambil menengok ke arah arbani
"li..???" tanya arbani tak mengerti
Prilly tersentak kaget saat sadar menyebut sebagian nama ali. Ia merutuki dirinya sendiri yang tidak bisa mengontrol ucapannya. "hah.... Bani... "ucap prilly terkejut
"li siapa??" tanya arbani curiga
"emm... Itu... Li... Li... Lisa... Iya lisa,, dia temen aku, kemarin dia ngajak aku camping terus tadi aku mikirin ajakan dia antara ikut atau nggak.. Tapi setelah aku pikir pikir kayaknya aku nggak bisa deh,, kan pernikahan kita udah deket jadi aku pasti bakalan sibuk banget, gitu... " jelas prilly setengah gugup
"oo... Kirain siapa... " respon arbani yang membuat prilly lega karena arbani mempercayai perkataannya.
"Oh iya,, gimana penampilanku??" tanya arbani
"keren... Keren banget...kamu tambah ganteng" puji prilly
"mulai deh gombalnya... " kata arbani
"tapi beneran kok, aku nggak gombal.. Kamu kelihatan keren banget pakek baju itu.. " ucap prilly meyakinkan
"iya deh,, yang tukang gombal" ujar arbani sambil mencubit gemas pipi prilly
"aaa.... Bani... Sakit tau.. " rengek prilly sambil memanyunkan bibirnya dan mengusap usap pipi bekas cubitan arbani
"sakit ya... Maaf deh,, abisnya kamu ngegemesin tau nggak... " ujar arbani menenangkan prilly
"au ah.. Sebel aku sama kamu... " ujar prilly kesal
"udah dong sayang...jangan cemberut gitu dong... Ya udah, setelah ini aku bakalan ajak kamu makan siang, gimana? " ujar arbani
Prilly masih cemberut
"ayo dong sayang... Nanti aku yang traktir deh.. " rayu arbani
"ya udah deh,, aku mau... " ucap prilly
"nah....gitu dong,, ini baru namanya calon istrinya arbani" kata arbani
Prilly hanya tersenyum kecut mendengar penuturan arbani. Ia merasa tidak nyaman dengan statusnya yang akan menjadi istri arbani.
#
Verrel terus memandangi tingkah sahabatnya yang begitu aneh tidak seperti biasanya.Verrel terus mengamati wajah sahabatnya itu yang kali ini terlihat begitu pucat.
"baik pak Hendra.... Akan saya segera urus semuanya " ujar ali pada Hendra bos nya
"iya,, saya sangat percaya sama kamu, saya yakin kamu akan membuat semuanya berjalan dengan lancar,," kata hendra kepada ali
"terimakasih atas kepercayaan anda terhadap saya" ujar ali sopan
Hendra membalas dengan senyuman dan menepuk pelan pundak ali. "baiklah,, kalau begitu saya pergi dulu" ucap hendra sebelum pergi
"iya pak.. " balas ali sambil setengah membungkukkan badan sebelum hendra berlalu dari hadapannya
"li.... " teriak verrel tepat ditelinga ali yang membuat ali terkejut bukan main
"verrel... Lo apa apaan sih... Sakit ni telinga gue" kata ali sambil memegangi telinga nya yang berdenyut denyut akibat ulah verrel
"sorry sorry... Gue tadi nggak sengaja.. " mohon verrel pada ali
Ali hanya mendengus jengkel atas tingkah sahabatnya itu. Sesaat kemudian, ia merasakan sakit di bagian kepalanya. Ali memijat pelipisnya yang terasa berdenyut denyut, bahkan ia hampir kehilangan keseimbangannya.
"li... Lo gak papa?? " tanya verrel khawatir
"enggak tau ni rel... Tiba tiba kepala gue sakit banget.. "ucap ali sambil menahan rasa sakitnya
"ya udah, lebih baik lo pulang sekarang, kayaknya elo sakit deh,, nanti biar gue yang ijin sama pak hendra.. " kata verrel
"tapi rel,, gue... " elak ali
"udah... Lo pulang aja, lo istirahat di rumah nanti kalau udah sembuh lo bisa kerja lagi.."sela verrel
"ya udah kalau gitu,, gue duluan ya.. " pamit ali sebelum pergi
"iya,, hati hati li" ucap verrel mengingatkan
"iya" balas ali
##
"makasih ya bani untuk hari ini" ucap prilly pada arbani saat dirinya baru sampai dirumahnya
"iya... Lihat kamu bahagia aja aku udah seneng banget.. Aku janji deh,, setelah kita nikah nanti, aku akan bikin kamu bahagia lebih dari ini" kata arbaniPrilly hanya bisa membalas dengan senyuman manisnya. Ia sendiri tidak tahu, apakah dirinya akan bahagia dengan arbani.
"ya udah, aku pulang dulu ya... " pamit arbani
"iya.. " balas prilly
Arbani segera masuk ke mobilnya dan berlalu dari halaman rumah prilly. Saat mobil arbani sudah menjauh dari rumah prilly, prilly segera berlari menjauh dari rumahnya. Saat itu juga, mama prilly keluar dari rumahnya dan melihat prilly yang tengah berlari entah kemana.
Mama prilly terus berteriak memanggil nama prilly, berharap anaknya itu berbalik arah dan kembali. Sayangnya, prilly terus mempercepat langkahnya. Mama prilly segera menelpon arbani untuk meminta tolong agar mencari keberadaan prilly.
###
Ali tengah berbaring diranjangnya. Sakit dibagian kepalanya perlahan menghilang meskipun belum seluruhnya.Tok... Tok... Tok...
Mendengar suara ketukan pintu membuat ali harus bangun dari tempat tidurnya.
Tok... Tok... Tok...
"iya,, sebentar..." teriak ali dari dalam rumah
Saat ali membuka pintu rumahnya, tiba tiba sebuah pelukan hangat didapatnya. Pelukan yang selama ini ia rindukan kini bisa ia rasakan kembali.
Ali membalas pelukan hangat itu dan memejamkan matanya hingga suara tangis seseorang menyadarkannya.
Ali melepas pelukan itu dan menatap orang dihadapannya dengan tatapan nanar
"pril... "panggil ali pelan dan mendongakkan wajah prilly yang tadinya menunduk
Tanpa berkata apapun, prilly langsung memeluk tubuh ali kembali dengan pelukan yang sangat erat.
Ali tampak terkejut, tapi kemudian ali membalas pelukan itu tak kalah eratnya. Mereka sama sama melepas rindu yang begitu lama mereka pendam.
Seseorang yang juga tengah berada disitu hanya bisa terdiam mematung melihat adegan itu. Ia tak menyangka,jika gadisnya itu masih mencintai orang lain.
Hello readers.... Ada yang kangen gak sama author?? Aku rasa gak ada deh...
Oh iya... Ini masih suasana lebaran kan?? Author ucapkan "minal aidzin wal faidzin" mohon maaf lahir batin ya... Author minta maaf karena lama banget nggak muncul, ini semua ada alasannya ya readers... Sebagai tanda permintaan maaf dari author kalau nggak besok ya besok lusa author akan lanjut ceritanya... Ok...Jangan lupa vomment nya ya readers....
See you next....
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (ali X Prilly)
RomanceBagaimana jadinya jika ali pacaran dengan prilly yang tengah amnesia, sedangkan kehidupan sebenarnya prilly telah memiliki tunangan yang setia mencari dan menunggu kepulangannya... Akankah setelah sembuh, takdir akan membawa prilly kembali dengan t...