part 19

375 17 0
                                    

Ali pov
Pagi ini seperti biasa, aku bersiap untuk pergi ke kantor. Entah kenapa, aku merasa tidak semangat bekerja seperti biasanya. Aku merasa bahwa rumahku terlihat sangat sepi dan sunyi.  Ya Tuhan.... Aku baru sadar, sekarang aku kembali sendiri di rumah. Aku harus bikin sarapan sendiri, bersihin rumah sendiri, nonton tv sendiri,  dan semua serba sendiri. 

Tunggu... Kenapa aku harus sedih?? Bukankah sebelum ada sisi... Eh... Maksudku prilly, aku memang sudah sendiri?? Apa mungkin aku sudah terlalu bergantung padanya??

Tidak... Itu tidak boleh terjadi... Aku harus hidup kembali seperti dulu... Aku tidak boleh bergantung padanya, ingat... Dia sudah ada yang punya...

Baiklah... Lebih baik aku segera berangkat, daripada terlambat. Mungkin aku bisa sarapan dikantor dengan verrel. 

#
Author pov
Ali baru saja sampai di depan kantornya. Ia segera memarkirkan mobilnya dan keluar dari mobil tersebut. Ia berjalan memasuki kantornya dengan muka juteknya. Ia memang memiliki wajah tampan tetapi, jika sudah memasang muka juteknya ia bisa lebih mengerikan dari singa yang ingin menerkam mangsanya. 

Entah mengapa, kebiasaanya menyapa karyawan lain hilang begitu saja. Ia justru berjalan begitu saja tanpa memperdulikan orang di sekitarnya. 

"hei bro.... " sapa verrel yang tiba tiba menepuk pundak ali dari belakang

"apaan sih lo... Kaget tau... " kata ali dengan muka cemberutnya

"lo kenapa? Pagi pagi muka udah ditekuk aja...berantem sama sisi??" selidik verrel

"au ahh... Ke tempat biasa yuk... Laper nih... " ajak ali

"tumben?? Elo gak sarapan?? Terus bekal lo mana?? " tanya verrel

"gue... "

"ohh.... Gue tau... Sisi lagi PMS kan... Terus dia kesiangan deh... " potong verrel

"sok tau lo... Udah ah... Ayo... Nanti gue jelasin semuanya... " kata ali dan langsung menarik tangan verrel

##
"whaatttt..... Jadi elo putus dong sama sisi?? Emm... Maksud gue sama prilly??" tanya verrel yang sangat kaget mendengar cerita dari ali.

"gue sih gak tau... Karena masing masing dari kita tidak ada yang mengatakan kata putus... Prilly cuman ngusir gue " jawab ali dengan muka sedihnya mengingat kejadian kemarin yang membuat hatinya benar benar terluka.

"ya... Kalau menurut gue sih... Dia ngusir elo itu sebenarnya kode putus buat elo...mungkin dia gak sanggup kali mau bilang putus... " kata verrel

"maksud elo?? " tanya ali yang masih bingung

"ya mungkin aja dia masih sayang sama lo..." tebak verrel

"enggak... Itu nggak mungkin... Mana mungkin dia masih sayang sama gue sedangkan dia udah ketemu ama tunangannya... Gue yakin, sebelum prilly kenal sama gue dia pasti udah lebih dulu cinta sama arbani.. Buktinya dia tega ngusir gue... " ucap ali yakin

"ya udahlah... Gue kan tadi cuman nebak doang... Elo yang sabar aja ya... Mungkin prilly bukan jodoh lo... " kata verrel sambil menepuk pelan pundak ali memberikan kekuatan

"gue ngerti kok... Bahkan ketika gue memutuskan untuk menembak sisi, gue udah pikirin semua resiko yang akan terjadi itu kok... Dan apapun resiko itu, gue akan ikhlas..." ucap ali meyakinkan dirinya sendiri

"ya udah... Kalau gitu sekarang elo harus tersenyum... Kan katanya elo udah ikhlas... " ucap verrel sambil menarik sudut bibir ali agar terlihat tersenyum

"iya iya... Udah lanjutin makannya... Nanti keburu ditelfon sama si bos... " ucap ali mengingatkan

"iya... Sabar napa.. Kalau makan itu harus pelan pelan... Nabi aja mensunahkan mengunyah makanan sampai 33 kali..." ucap verrel sambil menyendok makanannya dan memasukkan ke mulutnya dengan sangat pelan
"tapi ya nggak gitu juga kali... " kata ali dan mendorong sendok verrel agar cepat masuk ke mulut verrel

Takdir (ali X Prilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang