Author pov
"kamu kenapa sih..?? Senyam senyum.... Ada yang lucu??" tanya ali pada sisi di dalam mobil, karena sejak dari butik tante dinda, sisi terlihat senyam senyum."hah.... A...aku?? Eng.... Enggak... Siapa yang senyam senyum" jawab sisi gelagapan
"tuh kan... Jawabnya gugup.... Berarti bener... " kata ali menebak
"eng... Enggak.... Udah ah... Kamu sok tahu... Udah sana fokus ama nyetir nya aja...nanti kalau nabrak orang gimana?? " elak sisi
"inikan udah nyampe... " kata ali
"aduh sisi... Kenapa lo jadi bego banget sih... " batin sisi
"si..... Sisi.... Kamu gak papa" ucap ali membubarkan lamunan sisi
"eh... Iya... Aku gak papa kok... Ya udah... Ayo kita turun... " ajak sisi berusaha menutupi kegugupannya
"tunggu.... " cegah ali dengan menarik pergelangan tangan sisi.
Sisi terlihat terkejut. Karena ali menatap nya sangat lekat."kamu tunggu disini aja ya... " lanjut ali
Seperti terhipnotis oleh tatapan ali, sisi hanya mengangguk tanda mengiyakan.
Ali langsung turun dari mobil dan membukakan pintu untuk sisi. Sisi hanya tersenyum malu mendapatkan perlakuan seperti itu dari ali.
"ayo.... " ucap ali sambil mengulurkan tangannya
Sisi langsung mengulurkan tangannya juga dan menggenggam erat tangan ali.
Mereka memasuki tempat pesta itu dengan bergandengan tangan. Mereka terlihat seperti pasangan kekasih. Apalagi karena baju mereka yang berwarna sama semakin menambah keserasian mereka. Sebenarnya, masing masing dari mereka sangat gugup, tetapi ali berusaha untuk terlihat cool di depan temannya. Sedangkan sisi terlihat pucat karena tidak bisa menahan kegugupannya bertemu dengan banyak orang.
"ali....aku takut... " bisik sisi di telinga ali
"udah...kamu tenang aja... Kan ada aku... " ucap ali berusaha menghilangkan kegugupan sisi.
Memang acara ini sangatlah ramai dan padat. Karena didatangi oleh hampir seluruh pegawai kantor tempat ali bekerja. Apalagi mereka semua harus membawa pasangan pasangan sendiri yang membuat bangunan ini semakin penuh.
"hai bro... "sapa teman ali
"eh... Fahmi... Hai bro... " sapa ali juga
"siapa tu li.... Pasangan lo cantik bener... Dapat dari mana..??" tanya fahmi sambil melirik ke arah sisi
"enak aja lo kalau ngomong... Namanya sisi... Dan sisi ini namanya fahmi... " kata ali saling memperkenalkan mereka.
"Ngomong ngomong pasangan lo mana?? " tanya ali
"tadi katanya ke toilet... Tapi sekarang gak tau kemana... " jawab fahmi
"Oo... Ya udah gue kesana dulu ya.... " kata ali
"oke bro... " kata fahmi
"tes... tes.... Selamat malam semua... " kata mc memulai acara ini
"malam.. " jawab seluruh undangan
"terima kasih pada kalian semua yang sudah mau hadir di acara teman kalian ini dalam rangka universary pernikahannya yang sudah satu tahun ini... Semoga keluarganya menjadi keluarga yang samawa...amien...." ucap mc
"Amien.. " ucap seluruh undangan serentak.
"baiklah... Langsung saja kita mulai acara pesta dansa ini...." ucap mc
Suara alunan musik mulai terdengar. Ali dan sisi segera mengambil posisi yang enak untuk berdansa.
"ali... Aku gak bisa..." kata sisi
"kamu tenang aja.. Sini aku ajarin.. " kata ali
Ali meletakkan tangan sisi di pundaknya. Dan tangan ali memegang pinggang sisi. Mereka mulai bergerak ke kanan dan kekiri mengikuti alunan musik.
Awalnya sisi terlihat kaku. Namun, lama kelamaan ia mulai bisa mengikuti gerakan ali.Makin lama wajah mereka makin dekat. Masing masing dari mereka bisa merasakan hembusan nafas satu sama lain. Hingga tanpa sadar jidat dan hidung mereka sudah bersatu. Mereka memejamkan mata mereka, saling menyalurkan rasa cinta dalam diri mereka dan menikmati alunan musik yang membuat mereka lupa akan segalanya.
Waktu tak pernah menjadi halangan. Jika cinta ingin tumbuh, maka tidak ada yang bisa menghalanginya. Seberapa singkat seseorang saling mengenal, jika cinta ingin tumbuh maka pasti akan tumbuh. Karena sesungguhnya, cinta tak mengenal waktu.
#
Ali sudah sampai di depan rumahnya. Saat hendak turun, ia melihat sisi sudah tertidur sangat pulas. Tak tega untuk membangunkannya, akhirnya ali memutuskan untuk menggendongnya sampai ke kamarnya.Sesampainya di kamar sisi, ali baru ingat kalau sisi tengah mengenakan gaun. Maka tidak mungkin kalau sisi akan tidur dengan baju seperti ini. Mau tidak mau ali harus membangunkan sisi, karena tidak mungkin juga kalau ali yang menggantikan baju sisi.
"sisi... Hei...bangun... Kita udah sampai rumah ni... " kata ali lembut sambil mungusap pipi chubby sisi
Tak lama kemudian sisi membuka matanya.
"kok aku disini... " tanya sisi bingung, karena tadi ia berada di mobil
"aku tadi yang gendong kamu kesini... Abis kamu tidurnya pules banget... Jadi gak tega mau bangunin... " ucap ali
"maaf ya... Aku ketiduran tadi... Pasti aku berat banget ya... " kata sisi
" Siapa yang bilang kamu berat... Enggak kok.... Ya udah...aku tadi sebenarnya gak tega bangunin kamu, tapi karena kamu masih pakek gaun jadi aku terpaksa bangunin kamu supaya kamu ganti baju dulu... " jelas ali
"Oo... Makasih ya... " kata sisi
"buat..?? " tanya ali tak mengerti
"buat semuanya.... " jawab sisi sambil tersenyum manis
"semuanya?? maksud kamu??" tanya ali yang tetap tak mengerti maksud sisi
"udah ah.... Sana sana aku mau ganti baju dulu... Udah ngantuk..." ucap sisi mengusir ali dari kamarnya
"iya.... Iya... Bawel.. "ucap ali sebelum ia pergi
"apa katamu..??" tanya sisi geram
"bawel.. " jawab ali santai
"awas ya kamu ali.... Ngatain aku bawel... " kata sisi kemudian berdiri berusaha mengejar ali.
Ali yang merasa akan dikejar oleh sisi berusaha menghindar. Karena sisi tengah mengenakan gaun yang cukup panjang, membuatnya hampir jatuh karena menginjak gaunnya sendiri. Dengan sigap ali berlari ke arah sisi dan menahan tubuh sisi agar tidak jatuh. Tatapan mereka bertemu. Hingga satu menit berlalu mereka masih dalam posisi yang sama.
"makanya jadi orang jangan pecicilan... " kata ali masih dengan posisi yang sama
Sisi tersadar...kemudian langsung mencubit hidung ali sangat kuat lalu berdiri. Ali hanya meringis kesakitan karena ulah sisi.
"sakit tau... " ucap ali sambil mengusap hidungnya yang memerah
"bodo... Makanya jangan suka ngeledek aku... Udah sana...aku mau ganti baju... " ucap sisi sambil mendorong tubuh ali agar keluar dari kamarnya.
Setelah ali keluar, sisi segera mengunci pintu kamarnya dan tersenyum karena mengingat kejadian malam ini bersama ali.
Dibalik pintu kamar sisi, ali tidak segera pergi ke kamarnya. Ia juga tersenyum karena mengingat semuanya yang telah ia lakukan bersama sisi malam ini.
Keduanya merasa sangat bahagia atas semua yang terjadi malam ini. Tanpa mereka sadari, ini semua adalah awal dari penderitaan mereka dimana mereka tidak akan sanggup untuk dipisahkan.
Hai guys..... Jumpa lagi dengan author... Maaf ya... Kalau banyak typo berceceran.... Terus mungkin kurang dapet untuk adegan romantisnya.... Karena memang saya bukan seorang penulis yang handal... Jadi maafkan author ya... Makasih juga buat yang udah baca terus ngasih vote dan comment nya.... Sampai ketemu di part selanjutnya.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (ali X Prilly)
RomanceBagaimana jadinya jika ali pacaran dengan prilly yang tengah amnesia, sedangkan kehidupan sebenarnya prilly telah memiliki tunangan yang setia mencari dan menunggu kepulangannya... Akankah setelah sembuh, takdir akan membawa prilly kembali dengan t...