part 24

545 17 0
                                    

Ali melepas pelukan hangat dari prilly. Ia juga mengusap pelan pipi prilly yang basah karena air mata yang terus mengalir.

"apa yang terjadi?? Kenapa kamu tiba tiba kesini?? " tanya ali

"aku udah nggak kuat li... Aku nggak bisa terus terusan bohongin diri aku sendiri.. Aku nggak bisa... " ucap prilly dengan air mata yang terus mengalir

"aku masih cinta sama kamu" lanjut prilly lirih

Ali hanya bisa terdiam mendengar penuturan gadis dihadapannya itu. Kalau boleh jujur, ia juga masih sangat mencintai gadis dihadapannya ini. Tapi, ia tak boleh egois. sebentar lagi prilly akan menikah dengan pilihan orangtua nya yang ia yakini arbani jauh lebih baik dari dirinya.

"ali... Bawa aku pergi... Bawa aku bersamamu... Ayo li.... Bawa aku pergi... " teriak prilly semakin tak terkendali dengan memukul dada bidang ali

"prilly... Tenang...kamu harus tenang... Kamu harus dengerin aku dulu.. " ucap ali memegang bahu prilly dan berusaha menenangkannya

Prilly mulai tenang meskipun masih tersisa suara tangisannya.

"pril... Lari dari kenyataan yang ada tidak akan menyelesaikan masalah... Dan kenyataan yang ada, kamu harus tetap menikah dengan arbani.. " jelas ali

"tapi aku cuman cinta sama kamu li... " ucap prilly

"aku tahu, tapi kamu harus percaya kalau cinta akan datang dengan sendirinya. Perlahan tapi pasti, setelah pernikahan mu dengan arbani nanti, cinta pasti akan tumbuh seiring berjalan nya waktu..." ujar ali

"tapi aku nggak bisa li... Sudah terlalu sering aku berbohong tentang perasaanku pada bani li... Aku nggak mau membuat dia semakin terluka... " ucap prilly diiringi tangisannya

"pril... Kamu dengerin aku,, aku yakin kamu pasti bisa lupain aku, aku juga yakin cepat atau lambat cintamu pada arbani pasti akan tumbuh, kamu percaya sama aku, kalau hanya arbani yang bisa membuatmu bahagia" jelas ali sambil memegang bahu prilly

Prilly menepis kasar tangan ali dari bahunya. "kamu kenapa sih li... Kenapa kamu bisa seyakin itu kalau hanya bani yang bisa bahagiain aku?? Kenapa kamu berkata seakan akan kamu udah nggak cinta lagi sama aku?? Atau memang bener kalau kamu udah nggak cinta lagi sama aku?? Sebegitu marahnya kamu saat aku ngusir kamu waktu itu sampai sampai kamu dengan mudah lupain aku... " ucap prilly penuh dengan penekanan setiap katanya

"maksud aku nggak gitu pril... aku... " elak ali

"aku bener bener nggak ngerti li... Kenapa takdir harus mempertemukan kita kalau pada akhirnya kita nggak bisa bersama?? Kenapa aku harus cinta sama kamu sampai seperti ini??" Sela prilly sambil tersenyum miris pada kisah cintanya

"kenapa li...? Kenapa takdir sejahat ini sama aku...? Kenapa li...? Apa salahku...? " ujar prilly dengan nada tinggi sambil memukul dada ali

"prilly... Tenangin diri kamu... " ucap ali pelan dan langsung menarik tubuh prilly kepelukannya. Ali memberikan kecupan kecil di kepala prilly berusaha menenangkan

"kamu nggak salah pril... Cinta nggak pernah salah... Dan kamu tidak berhak untuk menyalahkan takdir, karena takdir setiap manusia sudah tertulis di atas sana pril... Kamu hanya harus yakin dengan dirimu sendiri, dan jalani semua dengan hati yang ikhlas, aku yakin kamu pasti akan bahagia... " tutur ali sambil terus membelai rambut panjang prilly di pelukannya

Prilly melepas pelan pelukan ali dan menatap sendu wajah ali.

"ali.... " gumam prilly lirih

"pulanglah.... Orang tua mu di rumah pasti menghawatirkanmu" ujar ali

Takdir (ali X Prilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang