Bagian ke Delapan

48 3 0
                                    

Riska pov

        Gue langsung keluar uks berusaha mengcerna kata-kata bambam barusan.

Yang aku dengar dia berbicara dengan seorang pria di telpon membicarakan tentang cucu mantan mafia yang kuliah disini dan dia memiliki rencana jahat dengan cara memancing temannya sebagai korban.

Tes

      Gue sudah tak bisa menahan air mata lagi dan akhirnya terjatuh bebas di pipi dan semakin jelas. Saat keluar tadi pun sebenernya sudah menetes namun dengan cepat gue mengelapnya semoga mereka ga liat.

     Apa jangan-jangan orang yang di maksud gue? Jika bukan gue sepertinya ga mungkin karena citra dan bambam jadi korbannya. Dan apa nyawa gue terancam sekarang? Tapi kenapa? Apa salah gue? Keluarga gue ga pernah membicarakan ini sebelumnya.

    Pokoknya yang gue tau kakak gue wamil di sini itupun gue tau dengan menguping pembicaraan ayah dan kakek saat di rumah. Gue aja ga inget sama wajah abang gue dan mereka juga ga ngasih tau gue kalo gue punya kakak. Foto pun ga pernah di pajang di rumah

    ". Arghhhhh ini bisa bikin gue masuk rumah sakit jiwa ". Gumam gue pohon dan kursi yang ga bersalah pun jadi korban amukan gue.

    Gue berlari sambil mengelap air mata gue yang terus turun pandangan gue pun kabur karena air mata gue dan tanpa sengaja menabrak orang. Gue langsung ke taman samping kampus duduk di tempat favorit gue lalu mengambil headset serta hp gue di dalam tas sambil sesenggukan.

". Aissh kenapa tidak mau hiks terpasang hiks.. Hiks.. ". Gumam gue yang bersusah payah memasang headset ke hp gue.

   Gue mulai mencari posisi nyaman dan merasakan tiupan angin sepoy-sepoy yang membuat rambut gue menari-nari ditemani lantunan lagu dari playlist favorit gue.

      Gue merasa rileks kembali dan karena sinar matahari bikin gue silau gue menutup muka gue dengan novel masih sedikit sesenggukan.

      Hp gue pun gemetar tanda ada pesan masuk gue langsung membuka pesan dengan nomor tak di kenal.

010 4543 112
Hai sayang apa kabarmu baik-baik saja? aku turut bersedih dengan kedua teman mu

Yak..!!!  Aku tidak mengenalmu tidak usah sok kenal denganku jangan-jangan kau yang melakukannya.? Jika benar kau berhadapan dengan orang yang salah ajuh-ssi

Send

Dasar orang aneh awas saja jika kita bertemu. Sepertinya dia pasien rumah sakit jiwa. Batin gue

Baru mau balik ke posisi awal kedengeran lagi bunyi sms.

010 4543 112
Woho jangan galak seperti itu cantik bukan aku yang melukai temanmu mungkin kesalahan anak buah ku


Ya..!!  Kau ingin mati..!!  apa mau mu?

Send

010 4543 112
Aku hanya ingin bermain denganmu. Kau sangat cantik dan menggemaskan jika sedang marah

           Bodo amat ah gue ga mood bales sms orang ga waras mending gue nenangin diri balik ke posisi semula. Tak lama gue tertidur pulas dengan posisi duduk, setelah tertidur beberapa menit tanpa sadar ada yang mengambil novel di atas kepala gue dan sebelah headset gue.

       Karna gue mulai merasa panas gue membuka mata reflek menghalangi pakai tangan karena silau gue mengerjapkan mata dan membenarkan pandangan gue melirik kearah samping udah ada baekhyun oppa dengan posisi persis kayak gue.

Cucu Mantan Mafia (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang