Bagian ke Sembilan

40 3 0
                                    

Author pov

          Setelah satu jam menenangkan riska dia berjalan ke toilet membenarkan penampilannya dan bajunya yang lecek, mungkin karena di tarik-tarik sama riska tadi.











      Aishhh anak ini bikin iri aja bisa peluk-peluk kang baekhyun -____-
Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka paksa. Bisa di lihat siapa di awang pintu yaitu si riska dengan mata yang sembab, muka celemotan ama coklat dan di tangan kanannya memegang jus.















". Author lu iri sama gue.? Gue nangis lagi nih ". Ucapnya decak pinggang sambil siap-siap mau nangis.

". Eh jangan pea..!! Nanti di sangka gue ngapain lu lagi. Aishhh anak ini liat penampilan lu tuh udah kayak genderuwo mau nyulik anak kecil ". Sambil menunjukkan cermin kedepan muka riska.

". Ini gue tor..? Astaga kenapa lu ga bilang pea..!! ". Dia langsung mengembil tisu bayi dan membersihkan mukanya ". Oke gue udah cancik.. Bye.. ".











Aisshhh dasar bocah pea kenapa bisa ya gue jadiin dia pemeran utama 😒 😑 oke hiraukan anak yang satu itu kembali ke cerita.



















". Oh iya aku belum ngabarin ke mereka ". Gumamnya dia langsung mengambil ho di saku celananya dan segera mengirim pesan broadcast.

To :  Bambam, Citra, Putri, yugyeom, jungkook, suzy, Yunyi

Mission clear, aku harap kalian jangan hubungi dia dulu. Keadaan dia masih belum stabil.

Send

   Teman-temanya yang mendapat pesan dari baekhyun langsung bernafas lega.

        Segera dia melenggang meninggalkan toilet dan kembali memghampiri riska, saat sampai depan kursi riska dia menggeleng-gelengkan kepala melihat bungkus coklat yang tergeletak mengenaskan dan gelas plastik yang berisi jus jerus ludes tak bersisa.

        Dia langsung duduk di samping riska yang balik ke posisi semula dan mengambil novel di atas keplanya.

". Aisshhh oppa jangan di ambil silau tau? ". Mengambil kembali novelnya dan meletakkan kembali di atas kepala.

Dia menahan tawanya ". Kamu laper apa doyan ris? Lihat bungkus coklat sampai tergeletak mengenaskan dan lihat gelas plastik yang berisi jus yang aku beli tadi ludes tak bersisa hahahaha ". Sambil mengambil gelas dan membalik gelas plastik yang sudah kosong, langsung mendapat pukulan di lengannya oleh riska pipinya pun merah merona.

". Iya.. Iya ampun kita ke kantin yuk? Kamu belum makan apa-apa kan dari tadi? ". Sambungnya riska mengangguk dan segera berdiri dan berjalan di samping baekhyun. Saat di perjalanan ke kantin dia menggigit bibi bawahnya dia bingung harus memberitahunya atau tidak soal sms yang dia dapatkan tadi.

       Baekhun pun langsung menhentikan langkahnya begitupun riska.

". Kamu kenapa ris? ".

". Ehmmm anu.. anu.. ".

Di menghela nafas ". Bicaralah aku tau kamu nyembunyiin sesuatu ".

      Dia menghela nafas panjang langsung mengambil hp di sakunya membuka pesan yang dia dapat tadi.
Setelah baca pesan itu dia lagsung menatap riska sambil menaikkan sebelah alisnya.

". Sungguh aku tidak tau dia siapa oppa, Feeling ku tidak enak ". Dia langsung menurunkan alisnya dan mengacak puncak rambutnya.

". Baiklah nanti kita bicarakan ini lagi-".

". Kumohon jangan beritahu mereka oppa, aku tidak mau mereka tambah khawatir dengan pesan ini ".

    Dia menghela nafas panjang dan mengacak puncak rambut riska lagi.

". Arasseo, sekarang kita ke kantin oke? ".

     Mereka pun melanjutkan jalan ke kantin. Setelah sampai kantin riska memesan makanan dan minuman baekhyun menunggu di kursi sambil menyuruput jus jeruknya.

     Karena dia sudah lapar akibat tenaganya sudah terkuras habis dia langsung menyantap makanannya ga peduli dengan baekhyun yang terus memperhatikannya sambil menopang dagu di atas meja.

      Karena dia merasa risih di liatin dia pun menghentikan aktifitasnya dan menatap baekhyun datar.

". Oppa tidak makan? ". Terdengar suaranya serak dia langsung berdehem.

". Sudah kamu makan saja, aku sudah kenyang melihat kamu makan lahap seperti itu ". Dia tersenyum riska hanya mengangkat alisnya setelah itu dia menghelas nafas dan kembali melanjutkan aktifitasnya.

". Setelah kamu makan kamu balik ke asrama istirahat ". Sambil mengacak puncak rambut riska.

Aissshhh alien pea ini hobi banget ngacak-ngacak rambut gue. Batinnya

     Dia mengangguk setelah selesai makan mereka berpisah di jalan, riska balik ke asrama sedangkan baekhyun pergi ke suatu tempat.

     Setelah sampai asrama dia melihat citra yang sedang tidur dia menaikkan selimutnya dan langsung masuk kamar mandi lalu mandi dan berganti pakaian setelah itu dia merebahkan tubuhnya di kasur dan terlelap dengan headset yang masih menggantung di kupingnya.

    Saat baekhyun sedang duduk di bawah pohon sambil mendengarkan musik Putri cs menghampirinya.

". Bagaimana riska baekhyun oppa?  Apa dia baik-baik saja? ". Ucap putri.

". Iya hyung apa noona baik-baik saja? ". Sambung yugyeom yang duduk di samping baekhyun.

Dia melepas headsetnya ". Kalian tenang saja. Dia baik-baik saja untuk saat ini jangan ganggu dia dulu karena dia masih syok akibat kejadian tadi. Besok kalian baru bisa betbicara dengannya.

    Mereka mengangguk dan balik ke asrama masing-masing. Setelah sampai asrama putri, yunyi dan suzy melihat citra dan riska yang sudah tidur putri menghampiri riska sedangkan suzy menghampiri citra memasukkan kakinya kedalam selimut dan menaikkan selimut sampai dadanya, yunyi memilih masuk kamar mandi dia ingin segera mandi dan menyusul riska dan citra yang sudah masuk alam mimpi.

     ". Dasar kelinci ceroboh..! ". Dia melepas headset yang masih menggantung dengan hati-hati dan menaruhnya di meja samping tempat tidurnya. Lalu dia duduk kembali di samping riska ". Sebenernya apa yang kamu sembunyikan dari kita kelinci kecil? Aku harap nanti kamu mau menceritakannya ke kita. Jangan tanggung beban kamu sendirian, ada kami disini ".

Tes

". Aisshh sejak kapan aku ketularan cengeng? ". Dia tersenyum lalu mengangkat tangannya menaikkan selimutnya dan menaruh tangannya kembali. ". Good night ". Sambungnya dia segera mandi dan menyusul teman-temannya ke alam mimpi.

Cucu Mantan Mafia (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang