Bagian ke Dua Puluh dua

23 2 0
                                    

Citra pov

". Ris kamu duluan aja ya ke asrama, aku mau ke minimarket dulu". Ucapku, dan riska hanya mengangguk dan balik ke asrama.

Setelah berbelanja aku segera balik ke asrama namun di perjalanan pulang tiba-tiba sesosok pria berpakaian serba hitam mengambil dompetku, reflek aku terjatuh dan tanganku terluka goresan pisau cukup lebar.

Orang tersebut langsung pergi kebetulan ada seorang pria lewat dan menolongku.

". Nona apa kau baik-baik saja? Lebih baik kita ke rumah sakit lukamu cukup parah". Ucapnya sambil merangkulku membantuku jalan dan membawa belanjaanku.

". Ti.. Tidak bisakah kau mengantarkanku ke asrama? ". Pria itu mengangguk dan dia mengantarkanku pulang dengan mobil sport hitamnya.

Baguslah hanya memakan waktu 5 menit untuk sampai asrama, kalau berjalan kaki membutuhkan waktu 15 menit, pria tadi membantuku turun dan membawa belanjaanku dia mengantarkanku sampai depan pintu asrama wanita.

". Terimkasih anda sudah mengantarkanku pulang, boleh saya tau nama anda tuan? ".

". Ya sama-sama nama saya song hyuk saya mahasiswa SNU ".

". Benarkah? Saya juga mahasiswi sana nama saya citra jurusan musik kau mengambil jurusan apa?"

". Kau temannya riska kan? ".

". Ya, bagaimana kau tau?".

". Sudah ku duga siapa yang tidak tau kalian? Riska, bambam, yugyeom, baekhyun dan jungkook sangat terkenal di kalangan mahasiswa dan mahasiswi jelas saya tau".

". Oh iya heheh oh-". Perkataanku terpotong karena aku mulai merasakan pusing dan hampir jatuh jika tidak hyuk menahan tubuhku.

". Ya.. Kau baik-baik saja? Kau pasti kekurangan banyak darah citra lebih baik kita ke rumah sakit sekarang".

". Ti..ti..tidak usah sebaiknya kau pulang aku takut kepala asrama marah jika liat ada pria berkeliaran disini".

". Baiklah kau harus ke rumah sakit ingat?".

Aku mengangguk dan tersenyum

". Aku pergi, jaga diri baik-baik sampai jumpa". Setelah melihat dia benar-benar pergi aku merasakan tubuhku yang sangat lemas aku langsung berjalan ke kamar dengan langkah gontai dan terseok-seok sambil memegangi tanganku yang mengeluarkan darah.

Plastik belanjaan pun jadi bewarna merah karena darahku, setelah sampai depan kamar pandanganku kabur saat aku buka pintu

BUK

Badanku ambruk riska yang berada di dekat pintu langsung menghampiriku dengan memelukku

". Cit.. Cit.. Bangun kamu kenapa?". Ucap riska pandangan ku benar-benar kabur. Dan meski samar bisa aku lihat dia yang terkejut menutup mulutnya dan menangis terisak melihat lengan kiriku yang sudah bersimpah darah.

". Hiks..hiks.. Kamu kenapa bisa begini hiks.. CEPAT TELEPON AMBULANN..!! Dia kehabisan darah hiks..". pekiknya

Dasar cengeng -batinku

Terlihat di sekitarku riska yang memelukku yunyi jongkok di kananku dan suzy di depanku wajah mereka terlihat khawatir sedangkan putri menelpon rumah sakit.

Aku ingin mengeluarkan suara namun mendadak semua menjadi gelap.

Saat aku buka mata nampak ruangan serba putih aku mengerjapkan mataku membenarkan pandanganku benar saja aku sudah berada di rumah sakit dengan infusan yang berada di kananku dan aku memakai masker oksigen, terlihat riska yang sedang tidur di samping kiriku putri dan suzy tidur di sofa beberapa menit kemudian aku melihat yunyi baru keluar dari kamar mandi.

Cucu Mantan Mafia (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang