Cukup Satu Maria Yang Ku Cinta

3K 32 0
                                    

Sebelumnya aku sempat kebingungan, karena aku bertemu dua Maria dengan karakter yang berbeda. Di saat itu pula, aku berpikir kalau Maria mengalami amnesia atau semacamnya.

Tapi aku salah, wanita yang ku kenal pertama itu kakak kembarnya, Mariana Putri. Dan adiknya yang pendiam sekaligus pemarah, adalah Siti Maryam.

Kembali ke enam tahun lalu, saat aku baru keluar dari rumah tahanan. Saat itu, aku langsung pulang ke rumah menemui adikku.

"Assalamualaikum." Kataku di depan rumahku.

'Kakak? Ternyata kakak masih berani pulang ke rumah ini. Kakak sudah membuat malu nama keluarga.' Ujar Shinta.

"Dek, maafkan kakak. Selama ini, kakak selalu membuat masalah. Kakak ga tau harus mulai dari mana sekarang."

'Kakak dulu juga pernah minta maaf ke Shinta. Hanya orang bodoh yang berbuat dua kali kesalahan yang sama!'

"Aku janji dek, kali ini aku akan berusaha mengubah perlakuan ku. Tolong maafkan kakak ya dek?"

'Terserah kakak, Shinta mau ke rumah Paman.'

Aku terus meratapi nasib ku. Di dalam kamar, aku melamun. Lalu paman ku datang menemui ku. Dia menanyakan apa yang ku rencanakan selanjutnya, dan aku menjawabnya untuk mencari pekerjaan yang halal.

Dimulai dari keesokan harinya, aku keliling toko dan beberapa pabrik, untuk melamar pekerjaan. Saat itu, adikku Shinta telah bekerja part time di konveksi temannya. Selain itu, dia juga telah kuliah di salah satu universitas, dari beasiswa yang dia dapatkan.

Di tengah perjalanan, aku bertemu Siti Maryam (Maria)..

"Assalamualaikum Maria, dari mana kamu?" Tanyaku.

'Aku baru pulang kerja mas. Kalau mas dari mana?' tanya balik Maria.

"Aku lagi cari pekerjaan, tapi belum dapat juga dari pagi."

'Memangnya mas ahli di bidang apa?'

"Semuanya bisa ku lakukan Maria. Apa temanmu ada yang butuh karyawan?"

'Sebenarnya ada di rumah sakit mas, tapi aku ga yakin mas mau.'

"Aku mau Maria, apapun pekerjaannya. Apa kau bisa bantu aku untuk bekerja di tempatmu?"

'Insya Allah ya mas. Yang dibutuhkan itu cleaning service mas.'

"Iya Maria aku mau. Tolong bantu aku ya."

'Baik mas, aku usahakan ya! Aku pulang dulu mas.'

"Eh tunggu, kamu naik apa? Lebih baik aku antar kamu pulang. Aku janji, aku ga akan macam-macam." Tawarku padanya.

Maria menerima tawaran ku. Dan aku mengantarnya sampai di rumah. Ketika di rumahnya, aku mengobrol lama dengan dua Maria.

Kemiripan wajah mereka membuatku bingung. Maryam (adiknya) lebih feminim, tapi mudah tersinggung. Sedangkan kakaknya lebih ke sifat laki-laki (tomboy).

Mereka pun tertawa saat aku bercerita, bertemu Maryam. Semua kesalahpahaman yang terjadi, membuat kita saling mengejek. Lalu aku pamit pulang, dengan mengingatkan Maryam untuk membantukumendapatkan pekerjaan.

Dua minggu aku menunggu kabar dari Maria, dan akhirnya Maria ke rumahku memberi kabar gembira. Aku diterima bekerja di rumah sakit. Aku satu tempat pekerjaan dengan Maria.

"Anak baru, silahkan perkenalkan diri."

'Namaku Alex pak. Umurku 25 tahun.'

"Baik. Sekarang masing-masing dari kalian dengarkan, apa yang menjadi tugas kalian di rumah sakit ini." Terang atasanku itu.

PREMAN dan WANITA BERCADARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang