Please Don't | SNE

550 57 10
                                    

a fanfiction by pinktamin

Posted on 280217

Son Naeun | Kim Myungsoo (Infinite's L)

🌼🌼🌼

Son Naeun's POV

"Kalian tidak percaya? Satu kampus juga tahu kalau Kim Myungsoo dan Park Jiyeon kemarin berkencan!"

Ah, berita itu lagi.

Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan sekarang. Aku terlalu bingung.

Kim Myungsoo. Dia kekasihku sejak kami duduk dibangku SMA. Semenjak kuliah, dia terlihat dekat dengan Park Jiyeon-oh tidak, lebih tepatnya Jiyeon yang mendekatinya. Myungsoo adalah tipe orang yang friendly, dan terlalu polos. Itu sebabnya dia akan berteman dengan siapa saja dan tidak mengetahui maksud terselubung dari pertemanan tersebut.

Teman-teman dikampus tahu jika kami sedang menjalin hubungan, dan karena sifat Myungsoo ini mereka lalu meragukanku dan menganggap aku hanyalah sekedar teman Myungsoo seperti yang lain. Karena perlakuan Myungsoo kepadaku dikampus hampir sama seperti dia memperlakukan teman perempuannya yang lain. Terlalu baik.

Tidak sekali ini saja aku mendapatkan berita seperti itu-maksudku berita Kim Myungsoo dan Park Jiyeon berkencan. Dari awal Jiyeon mendekati Myungsoo berita itu mulai muncul dan kian berkembang. Mereka mengatakan bahwa Jiyeon dan Myungsoo berkencan, aku yang diputuskan oleh Myungsoo, Jiyeon menjadi orang ketiga, aku yang tidak bisa melepas Myungsoo dan masih banyak lagi.

Sebenarnya aku tidak pernah mempedulikan berita tersebut, aku tidak peduli, kenyataannya hubunganku dan Myungsoo masih baik-baik saja. Hanya saja aku risih, dan aku lelah menjadi bahan pembicaraan.

Jujur saja aku cemburu, meskipun sedikit. Beberapa mengatakan Myungsoo dan Jiyeon terlihat cocok satu sama lain dibandingkan bersamaku. Ya, aku tahu kalau Park Jiyeon itu sangat cantik, itu sebabnya dia terpilih menjadi ikon kampus. Dan sebagian kecil hatiku menyetujui jika mereka tampak begitu cocok.

Ah, apa yang kau pikirkan, Son Naeun! Kau tidak pantas mengatakan itu. Sekalipun mereka tampak serasi, setidaknya Myungsoo tetap memilihmu. Ya, setidaknya untuk saat ini.

Dan aku terus mengucapkan kalimat itu sebagai salah satu penguatku. Hingga tanpa sadar aku menangis. Aku terlalu lelah. Aku ingin istirahat sejenak, dan mungkin itu bisa dilakukan dengan menangis.

🍃🍃🍃

Kim Myungsoo's POV

Lagi. Aku melihatnya menangis sendirian ditaman belakang kampus. Dan aku sering mendapatinya melakukan itu. Aku tidak tau pasti penyebabnya yang jelas itu pasti ada hubungannya dengan berita tentangku dan Park Jiyeon.

Aku tidak mengerti mengapa mereka terus memberitakan bahwa aku dan Park Jiyeon sedang berkencan. Padahal mereka juga tahu jika aku sedang menjalin hubungan dengan Son Naeun, gadis kecilku.

Aku akui jika Park Jiyeon terlalu berlebihan mendekatiku, aku tahu mana yang ingin berteman secara tulus dan mana yang tidak. Tapi aku hanya menanggapinya biasa saja, aku tak mau terlalu memberi harapan. Meskipun begitu tetap saja mereka menyalah artikan perlakuanku. Aku berteman dengan teman-teman wanitaku itu murni hanya ingin berteman, dan mereka mengira bahwa aku memiliki ketertarikan kepada mereka.

Dan mungkin saja berita itu mengganggu Naeun. Aku mengerti bagaimana perasaan ketika kekasihmu diberitakan dekat dengan oranglain. Aku ingin menghentikan berita itu, tapi mereka tetap saja menceritakannya, bahkan mengatakan jika aku melakukan itu karena aku ingin menjaga perasaan Naeun, karena aku tidak ingin Naeun terlalu sakit hati setelah memutuskannya dan lebih memilih Park Jiyeon. Tsk! Bahkan untuk melepas Naeun pun tidak pernah terlintas sedikitpun diotakku.

🍃🍃🍃

Author's POV

Myungsoo perlahan berjalan mendekati Naeun yang sedang duduk termenung dibangku taman belakang kampus, sesekali ia mengusap air mata yang jatuh kewajahnya.

"Hei, sedang apa?"

Mendengar suara Myungsoo membuat Naeun tersentak. Lantas ia segera menghapus airmatanya dan mendongak-tersenyum manis kepada kekasihnya.

"Myungsoo-ya, kenapa bisa ada disini?"

"Aku tadi tidak sengaja lewat dan melihatmu"

Naeun mengangguk pelan, tapi dia agak sedikit khawatir. Takut Myungsoo mengetahui jika ia tadi sempat menangis.

Myungsoo mengusap pelan puncak kepala Naeun sambil terus menatapnya, "Naeun-ah"

"Nde?"

"Don't cry in front of me, because I want to hug you"

Naeun tertegun. Ternyata Myungsoo melihatnya menangis tadi.

Perlahan kepala Naeun menunduk lalu ia memejamkan matanya, betapa malunya Naeun saat ini.

Myungsoo tersenyum, lantas ia menarik pelan tangan Naeun untuk membawanya berdiri, "Kajja, kita pulang"

Naeun pun mengikuti pergerakan Myungsoo tanpa bantahan sedikitpun. Dia hanya diam, dia tidak ingin membahas lebih jauh penyebab dia menangis tadi.

"Naeun-ah"

"Hm?"

"Jangan terlalu dipikirkan. Mereka hanya bisa berbicara tanpa tau kebenarannya. Faktanya aku memilihmu. Aku milikmu dan begitu juga sebaliknya. Mengerti?"

Naeun mengangguk pelan, pipinya sudah berubah warna menjadi kemerahan. Entahlah, Myungsoo bukan tipe pria yang senang menggombal. Dan mendengar perkataannya tadi membuat dirinya senang dan menambah kekuatan untuk dirinya menghadapi berita tidak mengenakkan tersebut.

Perlahan bibir Naeun tertarik keatas membentuk senyuman, dan itu tidak terlewatkan oleh Myungsoo. Myungsoo lantas berjalan dan menatap lurus kedepan-sambil menggenggam tangan Naeun erat.

"Don't smile in front of me, Naeun-ah"

"Why?"

"Because I want to kiss you"

Finish 💕
Written 2017, February 28.
Wohoo~
Yorebeun~ Akhirnya pinktamin produksi fanfiction jugaa😂
Sudah berapa abad ya aku gak nulis? Heuheu~ Semoga tulisanku gak tambah hancur ya..
Akutu sebenernya pengen banget lanjut bikin ff, sudah banyak draft-draft yang terhenti ditengah jalan minta dilanjutin tapi gak ada mood, gak ada feel buat lanjutin. Dan Alhamdulillah setelah nonton Weekly Idol dengan guest Infinite, setelah dibuat baper dengan kalimat Myungsookuh, akhirnya terciptalah maha karya ini😂

Notes:
Terimakasih banyak ya pandas dan readers yang selama ini udah vote, comment dan masukin Pink Memory ini kedalam Reading List kalian, seneng deh aku tiap kali dapat notif kayak gitu😍
Doakan ya semoga aku tambah produktif(?) dan selalu ada mood buat bikin ff ditengah kesibukanku yang sebenernya gak sibuk-sibuk banget😅

Pink MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang