Chapter 3

10.4K 744 7
                                    

Third hurt.

*****

Terpampang jelas pengumuman di mading, sebuah lomba yang diperuntukkan bagi para murid SMA dan SMK sederajat.

Lomba-lomba itu diantaranya adalah; lomba menyanyi lagu Jepang, lomba menggambar Anime, Story telling, debat menggunakan Bahasa Inggris dan makan mie ramen porsi besar.

Aku disarankan untuk mengikuti lomba menggambar Anime, Story telling, atau debat menggunakan Bahasa Inggris.

Aku bukannya tidak mau, hanya saja aku merasa tidak mampu. So, aku menolak semua ide 'kurang baik' yang guru sarankan untukku.

Ghita, dia wanita yang mempunyai kecantikan fisik dan kelebihan berpikir. Dia tidak hanya pandai dalam pelajaran, tapi dia juga pandai menyanyi.

Dia merupakan salah satu perwakilan dari kelas X Farmasi-1 untuk menyanyikan lagu berbahasa Jepang. Kiroro-Mirae, itulah lagu yang Ghita nyanyikan.

Ada lagi siswa dari kelas X Farmasi-1, Alrest namanya, dia juga merupakan perwakilan untuk menggambar Anime selain Kak Nanda dari kelas XI Farmasi-4.

Tak ada perwakilan yang diutus dari kelasku, X Perawat-3, nothing.

*****

Sekarang hari Rabu, hari keberangkatan peserta lomba. Ku kira Kak Widian tidak ikut serta, namun ternyata salah. Dia mengikuti lomba makan mie ramen porsi besar.

'Ya Rabb.. cobaan apa lagi ini?'

Aku menatap nanar mobil APV yang mulai menjauh membawa rombongan peserta lomba, sempat ku lihat juga Kak Widian tersenyum memberi semangat pada Ghita, lalu Ghita pun membalasnya dengan tak kalah memberi semangat. Mereka menaiki mobil bersamaan, mungkin juga di dalam mobil nanti mereka duduk beriringan.

'Astagfirullahaladzim.. Ya Rabb, rasanya semakin berat saja..'

Tidak cukup sampai di situ, saat di kelas, Ninta yang merupakan teman satu blok rumah dengan Ghita berbicara di tengah keheningan kelas yang sedang Jamkos.

"Eh guys, dengerin deh. Ini Ghita nge-post foto di BBM, Kak Widian ternyata ikut lomba makan mie ramen." Ucap Ninta lantang, membuat semua mata memfokuskan perhatian padanya. "Ghita juga bikin caption, 'semangat lombanya, sayang.' Uhhhh.. So sweet banget kan mereka," sambungnya lagi.

Deg! Apa katanya? Sayang? So swett? Kak Widian sama Ghita?! NO!!!!!!!

Kau kembali membawa ribuan belati dan godam untukku, untuk hatiku, dan untuk jalan napasku.

Berapa stok godam dan belati yang kau punya kak? Tidak cukupkah? Atau justru masih banyak lagi luka lain yang akan ditorehkan oleh belati dan godam itu?

Ini luka ketiga yang berhasil kau torehkan..

Apa salah jika aku memprotes? Kau shalih, rajin sholat, gemar membaca Al-Qur'an dan tak pernah meninggalkan puasa sunnah Senin-Kamis. Lantas, mengapa kau dan Ghita mempunyai hubungan layaknya orang BERPACARAN? Atau kau tak pernah membaca QS. Al-Isra:32? Yang artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." Apa aku salah menilai keshalihanmu kak? Dan apa kau tak menyayangkan pahalamu itu?

*****


Settttt.. tega amat ya Kak Widian sama Ghita😅kamu kapan peka kak?😅

•||1||• Cinta Dalam Diam [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang